{"title":"HUBUNGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN BSL-2 TERHADAP RISIKO K3 DI LABORATORIUM RSUD dr. SLAMET KOTA GARUT SELAMA PANDEMI","authors":"Toeti Rahajoe","doi":"10.26714/jlabmed.6.2.2022.41-48","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kesehatan dan keselamatan kerja adalah pemeliharaan tingkat tertinggi kesejahteraan fisik, mental dan sosial di mana ada pencegahan, pengurangan dan perlindungan pekerja dari risiko. Coronavirus disease 2019 pertama kali dilaporkan muncul di Wuhan, China pada akhir tahun 2019. Penyuluhan dan pelatihan merupakan salah satu mekanisme dalam mengatasi risiko kesehatan dan keselamatan kerja. Ketidakpatuhan terhadap APD dapat mengakibatkan kejadian yang tidak terduga dan tidak terduga yang dapat mengakibatkan hilangnya waktu, harta benda, atau harta benda serta hilangnya nyawa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian penggunaan alat pelindung diri terhadap risiko kesehatan dan keselamatan kerja. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan observasi analitik. Sampel dalam penelitian ini adalah total sampling sebanyak 19 orang ATLM di RSUD dr. Slamet Kota Garut. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistik Fisher's Exact Test. Hasil penelitian yang dilakukan responden berjenis kelamin laki-laki yang datang 10 orang (52,6%), responden berjenis kelamin perempuan diperoleh 9 orang (47,4%), responden dengan tingkat pendidikan D-III sebanyak 13 orang (68,4) %), D IV 4 orang (21,1%) dan S-1 adalah 2 orang (10,5%). Tingkat kepatuhan penggunaan APD terhadap risiko kesehatan dan keselamatan kerja sebanyak 8 orang (42,1%), sedangkan ATLM mengalami risiko kesehatan dan keselamatan kerja sebanyak 14 orang (73,6%). Uji statistik Fisher's Exact Test menunjukkan nilai p= 0,111 dengan taraf signifikansi 0,05 yaitu 0,111 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kepatuhan penggunaan biosafety level-2 terhadap risiko kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium RSUD dr. Slamet Kota Garut selama masa pandemi.","PeriodicalId":176471,"journal":{"name":"Jurnal Labora Medika","volume":"128 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Labora Medika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26714/jlabmed.6.2.2022.41-48","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah pemeliharaan tingkat tertinggi kesejahteraan fisik, mental dan sosial di mana ada pencegahan, pengurangan dan perlindungan pekerja dari risiko. Coronavirus disease 2019 pertama kali dilaporkan muncul di Wuhan, China pada akhir tahun 2019. Penyuluhan dan pelatihan merupakan salah satu mekanisme dalam mengatasi risiko kesehatan dan keselamatan kerja. Ketidakpatuhan terhadap APD dapat mengakibatkan kejadian yang tidak terduga dan tidak terduga yang dapat mengakibatkan hilangnya waktu, harta benda, atau harta benda serta hilangnya nyawa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian penggunaan alat pelindung diri terhadap risiko kesehatan dan keselamatan kerja. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan observasi analitik. Sampel dalam penelitian ini adalah total sampling sebanyak 19 orang ATLM di RSUD dr. Slamet Kota Garut. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistik Fisher's Exact Test. Hasil penelitian yang dilakukan responden berjenis kelamin laki-laki yang datang 10 orang (52,6%), responden berjenis kelamin perempuan diperoleh 9 orang (47,4%), responden dengan tingkat pendidikan D-III sebanyak 13 orang (68,4) %), D IV 4 orang (21,1%) dan S-1 adalah 2 orang (10,5%). Tingkat kepatuhan penggunaan APD terhadap risiko kesehatan dan keselamatan kerja sebanyak 8 orang (42,1%), sedangkan ATLM mengalami risiko kesehatan dan keselamatan kerja sebanyak 14 orang (73,6%). Uji statistik Fisher's Exact Test menunjukkan nilai p= 0,111 dengan taraf signifikansi 0,05 yaitu 0,111 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kepatuhan penggunaan biosafety level-2 terhadap risiko kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium RSUD dr. Slamet Kota Garut selama masa pandemi.