{"title":"KECERMATAN PENULISAN KATA BAKU OLEH GURU-GURU SMA NEGERI 1 KUPANG TENGAH","authors":"Hendrikus Jehane, Fransiskus Sanda, Jeladu Kosmas","doi":"10.53441/jl.vol3.iss2.35","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Untuk memperingati Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, tim penyuluh berinisiatif untuk melakukan penyuluhan bahasa Indonesia bagi guru-guru SMA Negeri 1 Kupang Tengah. Sasaran penyuluhan ini adalah guru-guru karena semua guru mata pelajaran di sekolah memiliki tanggung jawab yang sama dengan guru bahasa Indonesia. Guru adalah row model penggunaan bahasa Indonesia yang baik bagi para siswa. Masalah yang dihadapi oleh mitra PPM adalah (1) guru-guru belum menyadari peran bahasa Indonesia sebagai wahana pemersatu bangsa, pemersatu berbagai suku dengan bahasa daerah yang hidup di Indonesia; (2) Masih banyak guru yang beranggapan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah adalah tanggung jawab guru bahasa Indonesia, padahal seharusnya merupakan tanggung jawab semua guru mata pelajaran; (3) guru-guru belum menyadari peranan penting bahasa Indonesia sebagai jendela dunia atau sebagai wahana ilmu pengetahuan; (4) masih banyak guru yang belum cermat dalam menulis kata serapan maupun kata asli bahasa Indonesia, penulisan kata berafiks, dan sebagainya. Tujuan penyuluhan ini adalah agar para peserta memiliki kompetensi sikap menghargai bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa dan sebagai wahana ilmu pengetahuan, serta mahir menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berbagai ranah penggunaan bahasa. \nLuaran penyuluhan menunjukkan para guru SMA Negeri 1 Kupang Tengah menyatakan puas dengan penyuluhan ini. Mereka menyadari bahwa selama ini mereka kurang menyadari peranan dan fungsi penting bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa dan sebagai wahana ilmu pengetahuan. Mereka juga menyadari bahwa selama ini mereka tidak peduli dan tidak cermat dalam berbahasa Indonesia. Penyuluhan ini sangat bermanfaat untuk mereka. Sebelum diberikan penyuluhan para guru dan tenaga kependidikan SMAN 1 Kupang tengah baru menguasai 50, 43% materi yang dibahas dalam penyuluhan. Namun setelah diberikan penyuluhan, tingkat penguasaan mereka terhadap materi penyuluhan mencapai 85,96%. Hal ini menunjukkan bahwa penyuluhan ini berhasil meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Kupang Tengah dalam menggunakan bahasa Indonesia baku.","PeriodicalId":367260,"journal":{"name":"Jurnal Lazuardi","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Lazuardi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53441/jl.vol3.iss2.35","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Untuk memperingati Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, tim penyuluh berinisiatif untuk melakukan penyuluhan bahasa Indonesia bagi guru-guru SMA Negeri 1 Kupang Tengah. Sasaran penyuluhan ini adalah guru-guru karena semua guru mata pelajaran di sekolah memiliki tanggung jawab yang sama dengan guru bahasa Indonesia. Guru adalah row model penggunaan bahasa Indonesia yang baik bagi para siswa. Masalah yang dihadapi oleh mitra PPM adalah (1) guru-guru belum menyadari peran bahasa Indonesia sebagai wahana pemersatu bangsa, pemersatu berbagai suku dengan bahasa daerah yang hidup di Indonesia; (2) Masih banyak guru yang beranggapan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah adalah tanggung jawab guru bahasa Indonesia, padahal seharusnya merupakan tanggung jawab semua guru mata pelajaran; (3) guru-guru belum menyadari peranan penting bahasa Indonesia sebagai jendela dunia atau sebagai wahana ilmu pengetahuan; (4) masih banyak guru yang belum cermat dalam menulis kata serapan maupun kata asli bahasa Indonesia, penulisan kata berafiks, dan sebagainya. Tujuan penyuluhan ini adalah agar para peserta memiliki kompetensi sikap menghargai bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa dan sebagai wahana ilmu pengetahuan, serta mahir menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berbagai ranah penggunaan bahasa.
Luaran penyuluhan menunjukkan para guru SMA Negeri 1 Kupang Tengah menyatakan puas dengan penyuluhan ini. Mereka menyadari bahwa selama ini mereka kurang menyadari peranan dan fungsi penting bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa dan sebagai wahana ilmu pengetahuan. Mereka juga menyadari bahwa selama ini mereka tidak peduli dan tidak cermat dalam berbahasa Indonesia. Penyuluhan ini sangat bermanfaat untuk mereka. Sebelum diberikan penyuluhan para guru dan tenaga kependidikan SMAN 1 Kupang tengah baru menguasai 50, 43% materi yang dibahas dalam penyuluhan. Namun setelah diberikan penyuluhan, tingkat penguasaan mereka terhadap materi penyuluhan mencapai 85,96%. Hal ini menunjukkan bahwa penyuluhan ini berhasil meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Kupang Tengah dalam menggunakan bahasa Indonesia baku.