PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF DENGAN METODE REORGANISASI BARETT TAXONOMY PADA SISWA PENDIDIKAN NON FORMAL PKBM S.SUPRIADI KOTA MALANG

Muhammad Fajar Mujahid
{"title":"PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF DENGAN METODE REORGANISASI BARETT TAXONOMY PADA SISWA PENDIDIKAN NON FORMAL PKBM S.SUPRIADI KOTA MALANG","authors":"Muhammad Fajar Mujahid","doi":"10.33503/salinga.v2i1.2204","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":": Penelitian ini dilakukan karena pada Era digital saat ini, kesadaran peserta didik akanpentingnya membaca sangat menurun. Mereka lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengangame online, ataupun media social yang ada. Bila tidak dibimbing dan diberikan pengarahan olehtenaga pendidik, maka hal ini akan menurunkan hasil belajar pada peserta didik. Tenaga pendidikberperan penting dalam menangani permasalahan ini, dimana tenaga pendidik dapat menjadikanrutinitas membaca dan memberikan arahan agar peserta didik lebih giat lagi untuk menambahpengetahuan dengan membaca. Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,mengingat bahasa sebagai sarana komunikasi dalam masyarakat. Untuk dapat berkomunikasi denganbaik, seseorang perlu berbahasa yang baik dan benar. Karena itu, pembelajaran bahasa Indonesiaselalu disertakan dalam kurikulum disetiap jenjang pendidikan di sekolah terlebih lagi dipendidikan nonformal.Pada pendidikan non-formal berbeda dengan pendidikan formal karena banyakperbedaan seperti sifat dan karakter siswa , alhasil pembelajaran Bahasa Indonesiadisebuah pendidikan non-formal sangat berbeda dengan formal yaitu lebihpembelajarannya yang fleksibel. Fleksibel dalam artian kata tidak melulu harusmengikut aturan standar kurikulum 2013 dan harus belajar di ruang kelas , Pendidikan non-formalbiasanya akan menyesuaikan kondisi dari lembaga pendidikan tersebut, sifat dari siswanya, kemauandan keinginan siswa tersebut. Sayangnya pembelajaran yang fleksibel ini membuat terkadang adabeberapa siswa yang tertinggal materi , alhasil hal yang dilakukan disalah satu lembagapendidikan non-formal yaitu PKBM S.SUPRIADI yang menggunakan pembelajaran membaca intensifagar siswa bisa cepat mengerti materi yang diajarkan oleh pemateri di lembaga tersebut. Menyusunsebuah ide ataupun informasi secara tersurat dan dinyatakan dalam wacana. Agar dapat menghasilkansebuah pemikiran yang diinginkan, peserta didik dapat menggunakan kalimat penulis secara verticalatau dapat menggunakan parafrase dengan mengubah ucapan penulis.Berdasarkan survei yang sudah dilakukan pada PKBM S.SUPRIADI didapatkan informasi bahwasanyahasil belajar peserta didik tergolong dengan rata-rata rendah. Hal ini terjadi karena kurangnya minatpeserta didik dalam membaca. Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa masih merasa kesulitan dalammemahami suatu teks. Beberapa kegiatan dan juga pendekatan serta metode sudah dilakukan olehtenaga pendidik, namun nampaknya tenaga pendidik belum menemukan metode yang tepat untukmembimbing peserta didik.","PeriodicalId":286210,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Sastra, Lingua, Dan Pembelajarannya (Salinga)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Seminar Nasional Sastra, Lingua, Dan Pembelajarannya (Salinga)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33503/salinga.v2i1.2204","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

: Penelitian ini dilakukan karena pada Era digital saat ini, kesadaran peserta didik akanpentingnya membaca sangat menurun. Mereka lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengangame online, ataupun media social yang ada. Bila tidak dibimbing dan diberikan pengarahan olehtenaga pendidik, maka hal ini akan menurunkan hasil belajar pada peserta didik. Tenaga pendidikberperan penting dalam menangani permasalahan ini, dimana tenaga pendidik dapat menjadikanrutinitas membaca dan memberikan arahan agar peserta didik lebih giat lagi untuk menambahpengetahuan dengan membaca. Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,mengingat bahasa sebagai sarana komunikasi dalam masyarakat. Untuk dapat berkomunikasi denganbaik, seseorang perlu berbahasa yang baik dan benar. Karena itu, pembelajaran bahasa Indonesiaselalu disertakan dalam kurikulum disetiap jenjang pendidikan di sekolah terlebih lagi dipendidikan nonformal.Pada pendidikan non-formal berbeda dengan pendidikan formal karena banyakperbedaan seperti sifat dan karakter siswa , alhasil pembelajaran Bahasa Indonesiadisebuah pendidikan non-formal sangat berbeda dengan formal yaitu lebihpembelajarannya yang fleksibel. Fleksibel dalam artian kata tidak melulu harusmengikut aturan standar kurikulum 2013 dan harus belajar di ruang kelas , Pendidikan non-formalbiasanya akan menyesuaikan kondisi dari lembaga pendidikan tersebut, sifat dari siswanya, kemauandan keinginan siswa tersebut. Sayangnya pembelajaran yang fleksibel ini membuat terkadang adabeberapa siswa yang tertinggal materi , alhasil hal yang dilakukan disalah satu lembagapendidikan non-formal yaitu PKBM S.SUPRIADI yang menggunakan pembelajaran membaca intensifagar siswa bisa cepat mengerti materi yang diajarkan oleh pemateri di lembaga tersebut. Menyusunsebuah ide ataupun informasi secara tersurat dan dinyatakan dalam wacana. Agar dapat menghasilkansebuah pemikiran yang diinginkan, peserta didik dapat menggunakan kalimat penulis secara verticalatau dapat menggunakan parafrase dengan mengubah ucapan penulis.Berdasarkan survei yang sudah dilakukan pada PKBM S.SUPRIADI didapatkan informasi bahwasanyahasil belajar peserta didik tergolong dengan rata-rata rendah. Hal ini terjadi karena kurangnya minatpeserta didik dalam membaca. Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa masih merasa kesulitan dalammemahami suatu teks. Beberapa kegiatan dan juga pendekatan serta metode sudah dilakukan olehtenaga pendidik, namun nampaknya tenaga pendidik belum menemukan metode yang tepat untukmembimbing peserta didik.
增加了巴雷特·塔克诺米的非正规教育学生PKBM S.SUPRIADI poor city的重读能力
:这项研究之所以进行,是因为在当今的数字时代,学习者对阅读重要性的认识大大降低了。他们更喜欢花时间在网络游戏或现有的社交媒体上。如果没有教育工作者的指导和指导,学习者的学习结果就会下降。教育工作者在这个问题上扮演着重要的角色,在这个问题上,教育工作者可以培养一种阅读习惯,并指导学习者通过阅读来增加知识。语言学习的本质是学习交流,因为语言是社会的一种交流方式。要想正确地沟通,一个人需要说一口流利的语言。因此,印度尼西亚语学习总是包括在学校的每一门教育课程中,尤其是在非正规教育中。在非正规教育中,由于学生的性格和性格等差异而有所不同,因此非正规教育与正规教育的大不相同,即更多的灵活学习。“不仅仅是单词的灵活性必须遵循2013年课程的标准规则,必须在课堂上学习,非甲醛教育通常会适应该教育机构的条件、学生的性质、学生的缺乏能力和愿望。”不幸的是,这种灵活的学习有时会导致一些学生落后于物质,导致PKBM S.SUPRIADI在一个非正规教育机构中所做的事情。将想法或信息以字母的形式或形式写在话语中。为了产生一个理想的想法,学习者可以垂直使用作者的句子,可以改变作者的措辞。根据对PKBM S.SUPRIADI的调查,发现学生的学习成绩低于平均水平。这是因为学习者对阅读缺乏兴趣。因此,学生们仍然感到难以理解文本。一些活动以及方法和方法都是由教育工作者进行的,但似乎教育工作者还没有找到指导学习者的正确方法。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信