{"title":"Ayat Mutasyabihat Tentang Keberadaan Allah Perspektif Para Ulama","authors":"Riska Susanti","doi":"10.24014/an-nida.v46i1.19228","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam Islam rukun iman pertama ialah iman kepada Allah SWT, Bila seorang selaku muslim tidak meyakini adanya Allah SWT, sungguh orang tersebut berada didalam kesesatan yang nyata. Di antara ayat-ayat mutasyabihat adalah ayat yang berbicara tentang zat Allah SWT, seperti ayat tentang tangan, mata, wajah, istawa', dan sebagainya. Dalam jurnal ini ditulis Secara spesifik, mencoba untuk memaparkan dan mengulas Ayat Mutasyabihat Tentang Keberadaan Allah Prespektif Para Ulama, pada kitab tafsir yang digunakan oleh para mufasir dalam memahami ayat-ayat Istiwa’, guna mempelajari ayat terkait keberadaan Allah SWT yaitu tinjauan ulang QS Thaha ayat 5, tentang ayat mutasyabihat yang ada di dalam Al-Qur’ an yang mengatakan jika Allah SWT itu bersemayam di atas Arsy. Peneliti merujuk kepada komentar yang ditulis oleh sebagian para ulama. Dalam hal ini komentar ulama-ulama yakni mengembalikan arti tersebut kepada Allah SWT. dan mayoritas mufasir tidak memahami istawa’ secara literal. Mereka tidak meyakini bahwa maksud istiwa’ adalah Allah duduk atau menetap di ‘Arsy. Mereka memalingkan makna istawa’ dari makna literalnya kepada makna lain yang sesuai dengan sifat-sifat keagungan yang dimiliki- Nya. Jurnal ini merupakan library research, yakni riset kepustakaan. Data-datanya didapat yang bersumber pada buku-buku serta jurnal yang berkaitan dengan permasalahan ini, paling utama kitab tafsir sebagian ulama, yaitu: tafsir Al-Qur’an al- Adzim karya Imam Ibnu Katsir, tafsir al- Munir karya Wahbah Al- Zuhaili. Jurnal ini memakai metode pengelolaan serta seterusnya mengumpulkan informasi dan membuat kesimpulan.","PeriodicalId":137889,"journal":{"name":"An-Nida'","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"An-Nida'","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24014/an-nida.v46i1.19228","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Dalam Islam rukun iman pertama ialah iman kepada Allah SWT, Bila seorang selaku muslim tidak meyakini adanya Allah SWT, sungguh orang tersebut berada didalam kesesatan yang nyata. Di antara ayat-ayat mutasyabihat adalah ayat yang berbicara tentang zat Allah SWT, seperti ayat tentang tangan, mata, wajah, istawa', dan sebagainya. Dalam jurnal ini ditulis Secara spesifik, mencoba untuk memaparkan dan mengulas Ayat Mutasyabihat Tentang Keberadaan Allah Prespektif Para Ulama, pada kitab tafsir yang digunakan oleh para mufasir dalam memahami ayat-ayat Istiwa’, guna mempelajari ayat terkait keberadaan Allah SWT yaitu tinjauan ulang QS Thaha ayat 5, tentang ayat mutasyabihat yang ada di dalam Al-Qur’ an yang mengatakan jika Allah SWT itu bersemayam di atas Arsy. Peneliti merujuk kepada komentar yang ditulis oleh sebagian para ulama. Dalam hal ini komentar ulama-ulama yakni mengembalikan arti tersebut kepada Allah SWT. dan mayoritas mufasir tidak memahami istawa’ secara literal. Mereka tidak meyakini bahwa maksud istiwa’ adalah Allah duduk atau menetap di ‘Arsy. Mereka memalingkan makna istawa’ dari makna literalnya kepada makna lain yang sesuai dengan sifat-sifat keagungan yang dimiliki- Nya. Jurnal ini merupakan library research, yakni riset kepustakaan. Data-datanya didapat yang bersumber pada buku-buku serta jurnal yang berkaitan dengan permasalahan ini, paling utama kitab tafsir sebagian ulama, yaitu: tafsir Al-Qur’an al- Adzim karya Imam Ibnu Katsir, tafsir al- Munir karya Wahbah Al- Zuhaili. Jurnal ini memakai metode pengelolaan serta seterusnya mengumpulkan informasi dan membuat kesimpulan.
在伊斯兰教中,第一个信仰是对上帝的信仰,当一个穆斯林不相信上帝时,这个人是真正的异端邪说。在穆塔沙比哈的经文中,有一段是关于全能的神的物质,如手、眼睛、脸、以赛亚人的,等等。这个日志中写具体,试图详细讲解和探讨Mutasyabihat节关于上帝存在的洞察力,神职人员,在《解释》mufasir们所使用的相关理解Istiwa”,以学习节经文中全能的上帝的存在,即回顾QS Thaha Mutasyabihat节的第5节,在《古兰经》中说,如果安拉是住在楼上的阿西。研究人员参考了一些学者写的评论。这个评论学者即恢复意义方面向全能的上帝。和大多数mufasir不理解istawa”字面上。他们不相信istiwa的意思是“上帝坐在Arsy上”。他们literalnya意义的istawa”意义转向其他符合品质的意义-他的威严。这本日记是图书馆研究,也就是文学研究。获得数据的来源以及与这个问题有关的书籍和期刊,《解释》主要是部分学者,即伊斯兰教:口译'an al - Adzim ibn Katsir祭司的作品,口译al - Munir Wahbah al - Zuhaili作品。这本日记穿等等信息收集和管理方法使结论。