{"title":"PENGARUH PEMBERIAN AMINOFUSIN HEPAR TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN STATUS GIZI PASIEN SIROSIS DI RSUD CENGKARENG","authors":"Anugrah Novianti, Della Mahdalia, A. Yanti","doi":"10.21111/dnj.v3i1.3029","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang : Sirosis hati dapat dijumpai di seluruh negara termasuk Indonesia. Menurut data Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) pada tahun 2013, rata-rata prevalensi sirosis hati sebesar 47,4% dari seluruh pasien penyakit hati yang dirawat. Data di RSUD Cengkareng, pada periode tahun 2015 - 2017 terdapat 146 pasien sirosis hati yang dirawat inap. Sirosis hati dapat menyebabkan gangguan sintesis albumin. Seringkali pasien dengan penyakit berat tidak memungkinkan untuk pemberian zat gizi secara oral karena adanya gangguan pencernaan, maka pemberian terapi gizi enteral atau parenteral dapat menjadi solusi guna mencegah terjadinya malnutrisi. Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian terapi gizi parenteral (Aminofusin Hepar) terhadap kadar albumin dan status gizi pada pasien penyakit sirosis hati kronis. Metode :Penelitian ini menggunakan desain penelitian retrospektif, total populasi 146 orang, total sampel 21 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling . Jenis data merupakan data sekunder, kemudian dianalisis menggunakan uji t berpasangan dan uji Wilcoxon jika data berdistribusi tidak normal. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden terbanyak yaitu pria, dengan rata-rata responden berada pada kategori pra lansia, kadar albumin seluruh responden rendah, status gizi terbanyak berada di kategori normal. Ada pengaruh pemberian terapi gizi parenteral aminofusin hepar terhadap kadar albumin (p=0,002), tetapi tidak ada pengaruh dengan status gizi berdasarkan IMT (p=0,109). Kesimpulan : Pemberian terapi gizi parenteral aminofusin hepar berpengaruh terhadap kadar albumin tetapi tidak berpengaruh pada IMT.","PeriodicalId":245490,"journal":{"name":"Darussalam Nutrition Journal","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Darussalam Nutrition Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21111/dnj.v3i1.3029","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar belakang : Sirosis hati dapat dijumpai di seluruh negara termasuk Indonesia. Menurut data Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) pada tahun 2013, rata-rata prevalensi sirosis hati sebesar 47,4% dari seluruh pasien penyakit hati yang dirawat. Data di RSUD Cengkareng, pada periode tahun 2015 - 2017 terdapat 146 pasien sirosis hati yang dirawat inap. Sirosis hati dapat menyebabkan gangguan sintesis albumin. Seringkali pasien dengan penyakit berat tidak memungkinkan untuk pemberian zat gizi secara oral karena adanya gangguan pencernaan, maka pemberian terapi gizi enteral atau parenteral dapat menjadi solusi guna mencegah terjadinya malnutrisi. Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian terapi gizi parenteral (Aminofusin Hepar) terhadap kadar albumin dan status gizi pada pasien penyakit sirosis hati kronis. Metode :Penelitian ini menggunakan desain penelitian retrospektif, total populasi 146 orang, total sampel 21 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling . Jenis data merupakan data sekunder, kemudian dianalisis menggunakan uji t berpasangan dan uji Wilcoxon jika data berdistribusi tidak normal. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden terbanyak yaitu pria, dengan rata-rata responden berada pada kategori pra lansia, kadar albumin seluruh responden rendah, status gizi terbanyak berada di kategori normal. Ada pengaruh pemberian terapi gizi parenteral aminofusin hepar terhadap kadar albumin (p=0,002), tetapi tidak ada pengaruh dengan status gizi berdasarkan IMT (p=0,109). Kesimpulan : Pemberian terapi gizi parenteral aminofusin hepar berpengaruh terhadap kadar albumin tetapi tidak berpengaruh pada IMT.