ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN DARING PADA PERGURUAN TINGGI DI BAWAH NAUNGAN YAYASAN SASMITA JAYA (STUDI EMPIRIK PADA UNIVERSITAS PAMULANG DAN STMIK ERESHA)
{"title":"ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN DARING PADA PERGURUAN TINGGI DI BAWAH NAUNGAN YAYASAN SASMITA JAYA (STUDI EMPIRIK PADA UNIVERSITAS PAMULANG DAN STMIK ERESHA)","authors":"U. Faruq, S. Anwar","doi":"10.32493/EDUKA.V5I2.8226","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan dari artikel riset ini yaitu untuk diperoleh hasil evaluasi secara deskriptif dari implementasi pembelajaran daring dikedua perguruan tinggi tersebut. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, maka didapatkan hasil bahwa (1) Pembelajaran daring dikedua PT dilaksanakan sebanyak 40% pertemuan setiap MK, atau biasa disebut dengan blended learning serta digunakan pula sebagai suplemen atau penguatan kompetensi mahasiswa; (2) instrumental input berupa konten atau materi berupa modul digital, namun belum lengkap seluruh MK memiliki modul, untuk Unpam masih 11% dan untuk STMIK Eresha masih 1%, serta untuk materi lain berupa video pembelajaran, Unpam telah memiliki 132 video pembelajaran dan STMIK Eresha belum memiliki; (3) Learning Management System (LMS) yang digunakan dikedua PT berbasis moodle yang serta telah dilengkapi dengan menu aktivitas yang lengkap mulai dari tes awal dan akhir pertemuan, aktivitas belajar mandiri, interaksi antar mahasiswa serta dengan dosen, dan aktifitas penugasan terstruktur yang semua telah tertulis pada buku pedoman pembelajaran daring bagi dosen dan mahasiswa; (4) Pada proses pembelajaran daring belum menggunakan model dan strategi pembelajaran yang bervariatif sehingga belum memacu mahasiswa untuk bereksplorasi dan mendalami materi sesuai pokok bahasan dan tujuan pembelajarannya, interaksi masih terfokus pada moda asyncronous melalui forum diskusi pada LMS sehingga belum dapat menumbuhkan gagasan-gagasan baru pada mahasiswa.Kata kunci: Pembelajaran; Daring; Perguruan Tinggi.","PeriodicalId":414774,"journal":{"name":"Eduka : Jurnal Pendidikan, Hukum, dan Bisnis","volume":"84 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Eduka : Jurnal Pendidikan, Hukum, dan Bisnis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32493/EDUKA.V5I2.8226","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tujuan dari artikel riset ini yaitu untuk diperoleh hasil evaluasi secara deskriptif dari implementasi pembelajaran daring dikedua perguruan tinggi tersebut. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, maka didapatkan hasil bahwa (1) Pembelajaran daring dikedua PT dilaksanakan sebanyak 40% pertemuan setiap MK, atau biasa disebut dengan blended learning serta digunakan pula sebagai suplemen atau penguatan kompetensi mahasiswa; (2) instrumental input berupa konten atau materi berupa modul digital, namun belum lengkap seluruh MK memiliki modul, untuk Unpam masih 11% dan untuk STMIK Eresha masih 1%, serta untuk materi lain berupa video pembelajaran, Unpam telah memiliki 132 video pembelajaran dan STMIK Eresha belum memiliki; (3) Learning Management System (LMS) yang digunakan dikedua PT berbasis moodle yang serta telah dilengkapi dengan menu aktivitas yang lengkap mulai dari tes awal dan akhir pertemuan, aktivitas belajar mandiri, interaksi antar mahasiswa serta dengan dosen, dan aktifitas penugasan terstruktur yang semua telah tertulis pada buku pedoman pembelajaran daring bagi dosen dan mahasiswa; (4) Pada proses pembelajaran daring belum menggunakan model dan strategi pembelajaran yang bervariatif sehingga belum memacu mahasiswa untuk bereksplorasi dan mendalami materi sesuai pokok bahasan dan tujuan pembelajarannya, interaksi masih terfokus pada moda asyncronous melalui forum diskusi pada LMS sehingga belum dapat menumbuhkan gagasan-gagasan baru pada mahasiswa.Kata kunci: Pembelajaran; Daring; Perguruan Tinggi.