{"title":"ANALISIS MAKNA KINAYAH (LMU BAYAN) DALAM QASIDAH BURDAH KARYA IMAM AL-BUSHIRI","authors":"Ansoriansori","doi":"10.59702/elhuda.v13i01.31","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak: Qasidah Burdah karya Bushiry merupakan pelopor yang menghidupkan kembali penyusunan syair-syair pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Ia adalah syair al-mada’ih an- Nabawiyyah paling awal pasca terjadinya kekosongan yang sangat panjang. Barulah syair-syair al-mada’ih lainnya muncul setelahnya. Qasidah Burdah dibaca dan di nyanyikan secara luas diseluruh dunia Islam. Pembacaan kasidah ini biasanya diselingi solawat dan syair-syair tambahan. Pemilihan Diksi kata yang digunakan dalam Qasidah ini,membuat kasidah ini menjadi indah. Sehingga,kasidah burdah ini banyak dikagumi oleh para sufi dan umat Islam lainya. Selain itu, banyaknya makna kinayah yang digunakan dalam kasidah ini, membuat peniliti tertarik untuk meneliti makna asli yang terkandung dalam kasidah ini. Adapaun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna kinayah yang terkandung dalam setiap bait syair Qasidah Burdah karya Bushiry . Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif – deskriptif untuk mengkaji kembali syair qasidah burdah dari segi makna kinayah. Hasil dari penelitian ini adalah Pada Qasidah Burdah dari pasal 1 sampai pasal 10 ditemukan sebanyak 17 makna kinayah.","PeriodicalId":415572,"journal":{"name":"Jurnal el-Huda","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal el-Huda","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59702/elhuda.v13i01.31","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak: Qasidah Burdah karya Bushiry merupakan pelopor yang menghidupkan kembali penyusunan syair-syair pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Ia adalah syair al-mada’ih an- Nabawiyyah paling awal pasca terjadinya kekosongan yang sangat panjang. Barulah syair-syair al-mada’ih lainnya muncul setelahnya. Qasidah Burdah dibaca dan di nyanyikan secara luas diseluruh dunia Islam. Pembacaan kasidah ini biasanya diselingi solawat dan syair-syair tambahan. Pemilihan Diksi kata yang digunakan dalam Qasidah ini,membuat kasidah ini menjadi indah. Sehingga,kasidah burdah ini banyak dikagumi oleh para sufi dan umat Islam lainya. Selain itu, banyaknya makna kinayah yang digunakan dalam kasidah ini, membuat peniliti tertarik untuk meneliti makna asli yang terkandung dalam kasidah ini. Adapaun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna kinayah yang terkandung dalam setiap bait syair Qasidah Burdah karya Bushiry . Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif – deskriptif untuk mengkaji kembali syair qasidah burdah dari segi makna kinayah. Hasil dari penelitian ini adalah Pada Qasidah Burdah dari pasal 1 sampai pasal 10 ditemukan sebanyak 17 makna kinayah.