PENAFSIRAN KONTEKSTUAL AYAT PERANG DAN PENGAMALANNYA DALAM KONTEKS SOSIO-HISTORIS INDONESIA KONTEMPORER

Lina Aniqoh
{"title":"PENAFSIRAN KONTEKSTUAL AYAT PERANG DAN PENGAMALANNYA DALAM KONTEKS SOSIO-HISTORIS INDONESIA KONTEMPORER","authors":"Lina Aniqoh","doi":"10.18592/msr.v3i1.4947","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"It is proven in the Qur'an that several verses textually seem to command Muslims to commit violence (qital verse). This paper attempts to elaborate on the contextual interpretation of QS Muhammad verse 4 and QS at Taubah verse 5. Two verses that extremist Islamic groups often misinterpret to legitimize their destructive acts. The interpretation is carried out using Fazlur Rahman's hermeneutical methodology, double movement. The interpretation results show that the two verses contain moral values in war. Namely, war must be reactive, use the ethics of \"violence,\" and be the last option. The main mission of warfare in the Qur'an is to construct the benefit of humanity in the world by destroying every evil. In the socio-historical context of contemporary Indonesia, the practice of these two verses is among others the basis for arguments to refute the textual interpretation of extremist Islamic groups, combating hoax issues and condemning corruption because this is part of the crime that is rife in Indonesia and has great potential to divide the unity of the Indonesian nationTerbukti dalam al Qur’an terdapat beberapa ayat yang secara tekstualis seolah memerintahkan umat Islam untuk berbuat kekerasan (ayat qital). Tulisan ini berupaya untuk mengelaborasi penafsiran kontekstual Q.S Muhammad ayat 4 dan Q.S at Taubah ayat 5. Dua ayat yang seringkali dimisinterpretasikan oleh kelompok Islam ekstrimis untuk melegitimasi tindak destruktifnya. Penafsiran dilakukan dengan menggunakan metodologi hermenutika milik Fazlur Rahman, double movement. Hasil dari penafsiran menunjukkan bahwa kedua ayat tersebut mengandung nilai moral dalam peperangan yaitu peperangan harus bersifat reaktif, menggunakan etika “kekerasan” dan menjadi opsi terakhir. Misi utama peperangan dalam al Qur’an adalah untuk mengkonstruk kemaslahatan manusia di dunia dengan membumihanguskan setiap kejahatan. Dalam konteks sosio-historis Indonesia kontemporer, pengamalan kedua ayat tersebut di antaranya sebagai landasan dalil untuk menyanggah penafsiran tekstualis kelompok Islam ekstrimis, memerangi isu hoax dan mengecam tindak korupsi. Sebab hal tersebut merupakan bagian dari tindak kejahatan yang marak terjadi di Indonesia serta berpotensi besar memecah belah persatuan bangsa Indonesia","PeriodicalId":226467,"journal":{"name":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","volume":"2197 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18592/msr.v3i1.4947","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

It is proven in the Qur'an that several verses textually seem to command Muslims to commit violence (qital verse). This paper attempts to elaborate on the contextual interpretation of QS Muhammad verse 4 and QS at Taubah verse 5. Two verses that extremist Islamic groups often misinterpret to legitimize their destructive acts. The interpretation is carried out using Fazlur Rahman's hermeneutical methodology, double movement. The interpretation results show that the two verses contain moral values in war. Namely, war must be reactive, use the ethics of "violence," and be the last option. The main mission of warfare in the Qur'an is to construct the benefit of humanity in the world by destroying every evil. In the socio-historical context of contemporary Indonesia, the practice of these two verses is among others the basis for arguments to refute the textual interpretation of extremist Islamic groups, combating hoax issues and condemning corruption because this is part of the crime that is rife in Indonesia and has great potential to divide the unity of the Indonesian nationTerbukti dalam al Qur’an terdapat beberapa ayat yang secara tekstualis seolah memerintahkan umat Islam untuk berbuat kekerasan (ayat qital). Tulisan ini berupaya untuk mengelaborasi penafsiran kontekstual Q.S Muhammad ayat 4 dan Q.S at Taubah ayat 5. Dua ayat yang seringkali dimisinterpretasikan oleh kelompok Islam ekstrimis untuk melegitimasi tindak destruktifnya. Penafsiran dilakukan dengan menggunakan metodologi hermenutika milik Fazlur Rahman, double movement. Hasil dari penafsiran menunjukkan bahwa kedua ayat tersebut mengandung nilai moral dalam peperangan yaitu peperangan harus bersifat reaktif, menggunakan etika “kekerasan” dan menjadi opsi terakhir. Misi utama peperangan dalam al Qur’an adalah untuk mengkonstruk kemaslahatan manusia di dunia dengan membumihanguskan setiap kejahatan. Dalam konteks sosio-historis Indonesia kontemporer, pengamalan kedua ayat tersebut di antaranya sebagai landasan dalil untuk menyanggah penafsiran tekstualis kelompok Islam ekstrimis, memerangi isu hoax dan mengecam tindak korupsi. Sebab hal tersebut merupakan bagian dari tindak kejahatan yang marak terjadi di Indonesia serta berpotensi besar memecah belah persatuan bangsa Indonesia
对战争文本上下文的解释及其在当代社会历史背景下的观察
在《古兰经》中,有几节经文似乎在文本上命令穆斯林实施暴力(重要经文)。本文试图详细阐述QS穆罕默德节第4节和QS陶拜节第5节的上下文解释。伊斯兰极端组织经常曲解这两句经文,以使他们的破坏行为合法化。这种解释是用Fazlur Rahman的解释学方法论,双重运动来进行的。解读结果表明,这两句诗蕴含着战争中的道德价值。也就是说,战争必须是被动的,使用“暴力”的伦理,并且是最后的选择。在古兰经中,战争的主要使命是通过摧毁一切邪恶,在世界上建立人类的利益。在当代印度尼西亚的社会历史背景下,这两段经文的实践除其他外,是反驳极端伊斯兰团体对经文解释的论据的基础,打击骗局问题,谴责腐败,因为这是印度尼西亚普遍存在的犯罪的一部分,并且有很大可能分裂印度尼西亚国家的团结terbukti dalam al Qur 'an terdapat beberapa ayat yang secara tekstualis seolah memerintahkan umat Islam untuk berbuat kekerasan (ayat qital)。图里桑尼·伯鲁帕亚·乌苏尼亚·乌苏尼亚·乌苏尼亚·乌苏尼亚·乌苏尼亚·乌苏尼亚·乌苏尼亚·乌苏尼亚Dua ayat yang seringkali dismisinterprettaskan oleh kelompok Islam ekstrimis untuk melegitimasi tindak destructyya。Penafsiran dilakukan dengan menggunakan memenutika milik Fazlur Rahman,双重运动。哈西尔达里penafsiran menunjukkan bahwa kedua ayat terseir但是mengandung nilai道德dalam perperangan yitu perperangan harus bersiat reaktif, menggunakan etika“kekerasan”dan menjadi opsi terakhir。《古兰经》上说:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Dalam konteks社会历史印度尼西亚kontemer, pengamalan kedua ayat tersebut di antaranya sebagai landasan dalil untuk menyanggah penafsiran tekstualis kelompok Islam ekstrimis, memerangi isu hoax dan mengecam tindak korupsi。在印尼,我的女儿是我的女儿,我的女儿是我的女儿,我的女儿是我的女儿
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信