Agung Kaswadi, Fransiskus Aris, Dimas Arief Hidayat
{"title":"IMPLEMENTASI DMAIC UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH PENUMPUKAN KERETA PRODUK REJECT PADA PROSES CRUSHING DI PT XYZ","authors":"Agung Kaswadi, Fransiskus Aris, Dimas Arief Hidayat","doi":"10.52453/t.v13i2.431","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Proses penanganan produk reject atau cacat hasil cetak injeksi plastik di PT Autoplastik Indonesia merupakan bagian yang penting untuk menjaga siklus produksi di mesin cetak injeksi platik berjalan lancar. Salah satu bagian tersebut adalah proses crushing produk menggunakan mesin crusher yang mempunyai daya 75 HP. Proses crusher diawali dengan produk NG yang masuk ke dalam GR NG lalu didata dan dipilah oleh operator, kemudian disusun ke dalam antrian kereta NG dan selanjutnya akan diproses ke dalam mesin. Pada saat dalam antrian, waktu tunggu dari kereta terlalu lama yang menyebabkan penumpukan antrian karena tidak sesuai waktu proses crusher dengan waktu masuk produk NG. Dari hal tersebut, ditemukan bahwa penyebab proses crusher yang lama adalah tidak adanya alat angkut sehingga operator diharuskan naik turun tangga dan tidak adanya penyesuaian tempat pengambilan antrian kereta. Maka dari itu diperlukan suatu alat angkut yang dapat memasukkan produk NG ke dalam input mesin dan penyesuaian tempat pengambilan antrian kereta agar tidak terlalu jauh. Alat angkut yang akan digunakan ialah bucket conveyor yang dapat menampung produk-produk NG masuk ke dalam input mesin sejauh 3 meter. Proses perancangan alat angkut dilakukan dengan tahapan yaitu diawali dengan masalah (define the problem), pengumpulan informasi (gathering information), rancangan konsep (conceptual design), perancangan wujud (embodiment design), perancangan rinci (detail design). Alat angkut dituntut untuk dapat memasukkan produk NG ke dalam input mesin dimana mendapatkan 3 solusi awal yaitu penggunaan dari belt, belt & cleat, dan belt & bucket. Dengan adanya solusi tersebut dilakukan perbandingan dan mendapat solusi untuk penggunaan belt & bucket yang akan digerakkan oleh motor yang melalui gearbox reducer. Penambahan unit conveyor ini mampu memangkas waktu siklus proses crushing dari 1621,5 s menjadi 832,5 s.","PeriodicalId":124558,"journal":{"name":"Technologic","volume":"2964 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Technologic","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52453/t.v13i2.431","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Proses penanganan produk reject atau cacat hasil cetak injeksi plastik di PT Autoplastik Indonesia merupakan bagian yang penting untuk menjaga siklus produksi di mesin cetak injeksi platik berjalan lancar. Salah satu bagian tersebut adalah proses crushing produk menggunakan mesin crusher yang mempunyai daya 75 HP. Proses crusher diawali dengan produk NG yang masuk ke dalam GR NG lalu didata dan dipilah oleh operator, kemudian disusun ke dalam antrian kereta NG dan selanjutnya akan diproses ke dalam mesin. Pada saat dalam antrian, waktu tunggu dari kereta terlalu lama yang menyebabkan penumpukan antrian karena tidak sesuai waktu proses crusher dengan waktu masuk produk NG. Dari hal tersebut, ditemukan bahwa penyebab proses crusher yang lama adalah tidak adanya alat angkut sehingga operator diharuskan naik turun tangga dan tidak adanya penyesuaian tempat pengambilan antrian kereta. Maka dari itu diperlukan suatu alat angkut yang dapat memasukkan produk NG ke dalam input mesin dan penyesuaian tempat pengambilan antrian kereta agar tidak terlalu jauh. Alat angkut yang akan digunakan ialah bucket conveyor yang dapat menampung produk-produk NG masuk ke dalam input mesin sejauh 3 meter. Proses perancangan alat angkut dilakukan dengan tahapan yaitu diawali dengan masalah (define the problem), pengumpulan informasi (gathering information), rancangan konsep (conceptual design), perancangan wujud (embodiment design), perancangan rinci (detail design). Alat angkut dituntut untuk dapat memasukkan produk NG ke dalam input mesin dimana mendapatkan 3 solusi awal yaitu penggunaan dari belt, belt & cleat, dan belt & bucket. Dengan adanya solusi tersebut dilakukan perbandingan dan mendapat solusi untuk penggunaan belt & bucket yang akan digerakkan oleh motor yang melalui gearbox reducer. Penambahan unit conveyor ini mampu memangkas waktu siklus proses crushing dari 1621,5 s menjadi 832,5 s.