Thermal Characterization of Mixed Virgin-Recycle Acrylonitrile Butadiene Styrene

C. Budiyantoro, H. Sosiati, A. Nugroho, Arista Anggariawan
{"title":"Thermal Characterization of Mixed Virgin-Recycle Acrylonitrile Butadiene Styrene","authors":"C. Budiyantoro, H. Sosiati, A. Nugroho, Arista Anggariawan","doi":"10.18196/jmpm.3241","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Acr y lonitrile butadiene styrene (ABS) adalah bahan plastik yang banyak digunakan pada pembuatan komponen otomotif. Limbah ABS dari industri injection molding berupa sisa potongan runner memiliki kualitas yang baik sebagai campuran dalam siklus proses produksi. Pencampuran ini bermanfaat secara ekonomis untuk mengurangi penggunaan bahan virgin . Salah satu parameter penting dalam proses injeksi adalah sifat thermal untuk menentukan titik lebur yang sesuai, sifat thermal dari campuran bahan daur ulang dan bahan virgin akan mengalami perubahan jika dibandingkan bahan aslinya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sifat termal dari bahan acrilonitrile butadiene styrene (ABS) virgin yang dicampur dengan ABS daur ulang pada variasi 15%, 30%, dan 45% (% berat bahan daur ulang). Spesimen dibuat menggunakan mesin injeksi molding MEIKI 70 Ton dan dievaluasi sifat termalnya dengan menggunakan Differential Scanning Calorimetry (DSC) sesuai standard ASTM 3418-2015. Hasil uji DSC menunjukkan bahwa nilai glass transition temperature (Tg) pada variasi campuran  15%, 30% dan 45% masing-masing adalah 104.08 °C, 104.63 °C dan 105.46 °C. Sementara itu, untuk nilai melting temperature (Tm) dari ketiga variasi tersebut masing masing adalah 139,6 °C, 139,72 °C dan 132,2 °C, sehingga dapat disimpulkan bahwa penambahan kandungan daur ulang bahan ABS memberikan peningkatan pada nilai Tg dan penurunan pada nilai Tm meskipun tidak signifikan. Acrylonitrile Butadiene Styrene is a common material for automotive components. ABS industrial waste in the form of a cut off injection-molded runner is a high-quality plastic waste that can be used as additional material in the production cycles. For an economic reason, adding waste material is very beneficial because the amount of virgin material can be minimized. One of the important parameters on the injection molding process is a thermal related parameter; the thermal properties of mix waste-virgin material could be different from those of the virgin material. This research was aimed to evaluate the thermal properties of mix ABS waste-virgin material. The content of waste material was made in 3 variations: 15%, 30%, and 45% (% wt). The molding specimens were made by using a 70-ton injection molding machine, and the thermal properties were measured by using Differential Scanning Calorimetry (DSC) according to ASTM  3418-2015 standard. The results showed that the glass transition temperature (Tg) at waste content of 15%, 30%, and 45% are 104.08 °C, 104.63 °C, and 105.46 °C, respectively, whereas their respective melting temperatures were 139.6 °C, 139.72 °C dan 132.2 °C. Those results were lower than the temperature of virgin material. It can be said that the waste content gives effect on increasing of Tg and reducing of Tm.","PeriodicalId":359489,"journal":{"name":"JMPM (Jurnal Material dan Proses Manufaktur)","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JMPM (Jurnal Material dan Proses Manufaktur)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18196/jmpm.3241","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Acr y lonitrile butadiene styrene (ABS) adalah bahan plastik yang banyak digunakan pada pembuatan komponen otomotif. Limbah ABS dari industri injection molding berupa sisa potongan runner memiliki kualitas yang baik sebagai campuran dalam siklus proses produksi. Pencampuran ini bermanfaat secara ekonomis untuk mengurangi penggunaan bahan virgin . Salah satu parameter penting dalam proses injeksi adalah sifat thermal untuk menentukan titik lebur yang sesuai, sifat thermal dari campuran bahan daur ulang dan bahan virgin akan mengalami perubahan jika dibandingkan bahan aslinya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sifat termal dari bahan acrilonitrile butadiene styrene (ABS) virgin yang dicampur dengan ABS daur ulang pada variasi 15%, 30%, dan 45% (% berat bahan daur ulang). Spesimen dibuat menggunakan mesin injeksi molding MEIKI 70 Ton dan dievaluasi sifat termalnya dengan menggunakan Differential Scanning Calorimetry (DSC) sesuai standard ASTM 3418-2015. Hasil uji DSC menunjukkan bahwa nilai glass transition temperature (Tg) pada variasi campuran  15%, 30% dan 45% masing-masing adalah 104.08 °C, 104.63 °C dan 105.46 °C. Sementara itu, untuk nilai melting temperature (Tm) dari ketiga variasi tersebut masing masing adalah 139,6 °C, 139,72 °C dan 132,2 °C, sehingga dapat disimpulkan bahwa penambahan kandungan daur ulang bahan ABS memberikan peningkatan pada nilai Tg dan penurunan pada nilai Tm meskipun tidak signifikan. Acrylonitrile Butadiene Styrene is a common material for automotive components. ABS industrial waste in the form of a cut off injection-molded runner is a high-quality plastic waste that can be used as additional material in the production cycles. For an economic reason, adding waste material is very beneficial because the amount of virgin material can be minimized. One of the important parameters on the injection molding process is a thermal related parameter; the thermal properties of mix waste-virgin material could be different from those of the virgin material. This research was aimed to evaluate the thermal properties of mix ABS waste-virgin material. The content of waste material was made in 3 variations: 15%, 30%, and 45% (% wt). The molding specimens were made by using a 70-ton injection molding machine, and the thermal properties were measured by using Differential Scanning Calorimetry (DSC) according to ASTM  3418-2015 standard. The results showed that the glass transition temperature (Tg) at waste content of 15%, 30%, and 45% are 104.08 °C, 104.63 °C, and 105.46 °C, respectively, whereas their respective melting temperatures were 139.6 °C, 139.72 °C dan 132.2 °C. Those results were lower than the temperature of virgin material. It can be said that the waste content gives effect on increasing of Tg and reducing of Tm.
初循环混合丙烯腈-丁二烯-苯乙烯的热特性研究
pror y lonitrile butadiene苯乙烯是一种广泛用于汽车零部件制造的塑料材料。用于喷漆工业的ABS废物以跑步机的残渣形式混合在生产过程中,其质量很好。这种混合在经济上对减少处女材料的使用是有益的。注射过程中最重要的参数之一是确定适当熔点的热性,即回收材料和处女物质的混合物的热性能将经历与原始材料的比较。本研究旨在研究青蒿素苯乙烯(arrilonititrile苯乙烯)中与经络体结合的热性能,其强度为15%、30%和45%(占回收材料重量的%)。该标本是用70吨的梅林皮下注射机器制成的,并根据ASTM 348 -2015的标准不同扫描松节油(DSC)对其最重要的性能进行了评估。DSC试验结果表明,玻璃转变温度(海岬)价值各的混合15%、30%和45%的变化是08 104°C, 104。63°C和105 46°C。与此同时,为了这些变化的融化温度(Tm)价值每个城市是139.6°C, 139.72°C和1.322°C,所以可以得出结论,ABS材料回收含量增加给Tm值增加在海岬和价值下降虽然没有重大影响。苯乙烯是一种常见的自动合成材料。在生产周期中,ABS工业浪费在注入注射器的空气中是一种高质量的塑料浪费。对经济原因来说,添加浪费的材料是非常有害的,因为处女材料的分量可能会被最小化。重要的抛物线是一个热相关参数;这种由处女组成的热性能可能与处女材料不同。这项研究允许评估混合腹肌未分级材料的热性能。废物的满足在3种变量中形成:15%、30%和45% (% wt)。目前的模型是用一种70吨重的喷砂机制造的,热性能是通过使用不同的扫描Calorimetry (DSC)合成到ASTM 348 -2015标准标准。results那里的玻璃转变温度(海岬)at浪费数百万用户的15%、30%和45%是104。08°C、104。63°C和105 46°C, respectively。”他们,whereas respective temperatures大熔炉是139 6°C, 139。72°C和132 2°C。这些结果低于处女的温度。可以说,对Tg的浪费和还原影响增加了。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信