KONSEP MODERASI ISLAM DALAM AL-QU’RAN (STUDI KOMPARATIF ANTARA TAFSIR AN-NÛR DAN AL-AZHÃR)

Achmad Junaidi, Agus Kharir
{"title":"KONSEP MODERASI ISLAM DALAM AL-QU’RAN (STUDI KOMPARATIF ANTARA TAFSIR AN-NÛR DAN AL-AZHÃR)","authors":"Achmad Junaidi, Agus Kharir","doi":"10.28944/el-waroqoh.v4i2.247","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Agama Islam adalah agama yang diridhoi Allah SWT. Islam adalah berserah diri, pasrah, patuh, dan tunduk kepada Allah SWT, dan senantiasa mematuhi semua perintahnya dan menjauhi semua larangannya. Islam ialah agama yang damai. Dewasa ini banyak pemikiran-pemikiran tentang Islam yang menyimpang, seperti Islam radikal, Islam liberal, dan lain-lain. Kemudian muncullah moderasi Islam sebagai solusinya. Moderasi Islam itu menuntut umat muslim untuk bersikap adil, seimbang (moderat), tidak ektrem (radikal) dan tidak liberal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep moderasi Islam dalam Al-Qur’an melalui tafsir An-Nûr dan Al-Azhâr. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian pustaka, dan untuk metode analisis datanya, menggunakan metode deskriptif-analitik. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa moderasi Islam ialah salah satu manhaj atau paham dan aliran pemikiran Islam yang mengedepankan pandangan dan sikap moderat (al-tawassuṭ), adil (al-adl), toleransi (al-tasâmuh) tidak berlebih-lebihan (al-ghulu aw al-ifrât), tidak menyempitkan (al-tafrît), mengutamakan kebaikan (al-khairiyah) serta seimbang (al-tawâzun) dan proposional (al-i’tidâl) dalam beragama dan menerapkan ajaran Islam dan ketika berhadapan dengan fenomena-fenomena dan problematika kehidupan manusia. Hasbi Ash-Shiddieqy dan Buya Hamka memandang umat Islam adalah ummat yang wasat (tengah), menurut Hasbi, ummat wasat itu bermakna umat yang paling baik, adil, seimbang (moderat), tidak berlebih-lebihan dan tidak terlalu kurang dalam menunaikan kewajiban agamanya, sedangkan Buya Hamka berpendapat  ummat wasat itu bermakna umat yang senantiasa menempuh jalan yang lurus dan tidak terpaku akan dunia dan akhirat, melainkan antara keduanya berjalan beriringan.","PeriodicalId":343200,"journal":{"name":"El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.28944/el-waroqoh.v4i2.247","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Agama Islam adalah agama yang diridhoi Allah SWT. Islam adalah berserah diri, pasrah, patuh, dan tunduk kepada Allah SWT, dan senantiasa mematuhi semua perintahnya dan menjauhi semua larangannya. Islam ialah agama yang damai. Dewasa ini banyak pemikiran-pemikiran tentang Islam yang menyimpang, seperti Islam radikal, Islam liberal, dan lain-lain. Kemudian muncullah moderasi Islam sebagai solusinya. Moderasi Islam itu menuntut umat muslim untuk bersikap adil, seimbang (moderat), tidak ektrem (radikal) dan tidak liberal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep moderasi Islam dalam Al-Qur’an melalui tafsir An-Nûr dan Al-Azhâr. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian pustaka, dan untuk metode analisis datanya, menggunakan metode deskriptif-analitik. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa moderasi Islam ialah salah satu manhaj atau paham dan aliran pemikiran Islam yang mengedepankan pandangan dan sikap moderat (al-tawassuṭ), adil (al-adl), toleransi (al-tasâmuh) tidak berlebih-lebihan (al-ghulu aw al-ifrât), tidak menyempitkan (al-tafrît), mengutamakan kebaikan (al-khairiyah) serta seimbang (al-tawâzun) dan proposional (al-i’tidâl) dalam beragama dan menerapkan ajaran Islam dan ketika berhadapan dengan fenomena-fenomena dan problematika kehidupan manusia. Hasbi Ash-Shiddieqy dan Buya Hamka memandang umat Islam adalah ummat yang wasat (tengah), menurut Hasbi, ummat wasat itu bermakna umat yang paling baik, adil, seimbang (moderat), tidak berlebih-lebihan dan tidak terlalu kurang dalam menunaikan kewajiban agamanya, sedangkan Buya Hamka berpendapat  ummat wasat itu bermakna umat yang senantiasa menempuh jalan yang lurus dan tidak terpaku akan dunia dan akhirat, melainkan antara keduanya berjalan beriringan.
AL-QU - ran (TAFSIR AN-NUR和AL-AZHAR的比较研究)
伊斯兰教是为安拉服务的宗教。伊斯兰教是顺服、顺服、顺服、顺服全能的神,永远遵守他的一切诫命、不受他一切的禁止。伊斯兰教是一种和平的宗教。今天,许多离经叛道的伊斯兰教思想,如激进的伊斯兰教、自由的伊斯兰教等等。伊斯兰教作为解决方案的温和。伊斯兰教的温和要求穆斯林公平、平衡、极端和不自由。本研究旨在通过tafsir An-Nur和Al-Azhar了解古兰经中温和的伊斯兰概念。本研究采用定性研究、库类研究和数据分析方法,采用解析分析方法。这项研究结果表明,适度是manhaj之一或明白和伊斯兰问题的观点和态度温和的伊斯兰思想流派(al-tawassuṭ)、公正(al-adl),宽容al-tasamuh)不浮夸(al-ghulu哦al-ifrat),不收缩(al-tafrit),宗教和伊斯兰教义,在处理人类生活的现象和问题时,强调了宗教的重要性和平衡。Hasbi Ash-Shiddieqy和Buya Hamka看待穆斯林的ummah wasat(中间),根据Hasbi ummah wasat这意味着最善良、公正平衡的子民(温和派),不浮夸不太缺乏履行宗教义务,而Buya Hamka ummah wasat认为这意味着永远笔直的道路上的民族和世界不会盯着来世,而是两者之间相辅相成。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信