{"title":"PANDANGAN ASATIDZ PONDOK PESANTREN NURUL ISLAM JEMBER TERHADAP POLIGAMI PERSPEKTIF FIQH","authors":"M. Faisol","doi":"10.35719/annisa.v12i2.16","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Polygamy is a controversy among Muslim scholars. The pros and cons of polygamy in Islam have strengthened since the spread of gender equality issues between men and women. With regard to the problem of polygamy which is still the pros and cons, in Jember which is predominantly Muslim and many Islamic boarding schools have been established in this area. This study aims to determine the views of the asatidz PP. Nurul Islam Jember about polygamy and fiqh review of the views of the asatidz PP. Nurul Islam Jember about polygamy. This research is field research, in which this research focuses more on the results of data collection from informants or respondents who have been determined. Data collection techniques using interview techniques and documentation techniques. The data analysis technique used in this research is descriptive qualitative analysis. This research states that: 1) polygamy according to the view of Asatidz Pondok Pesantren Nurul Islam Jember against polygamy is that polygamy can be practiced with several conditions, such as being financially capable, being able to do justice between wives, children, and their families. The Nurul Islam Islamic Boarding School Asatidz chose not to practice polygamy because of their concerns in the field of livelihoods, their fear of not being able to do justice if they have more than one. Besides all of them have felt quite and happy with one wife, 2) In the fiqh review, the view of Asatidz Pondok Pesantren Nurul Islam Jember on Polygamy is in line with the views of the fiqh scholars. This is reflected in their opinion which states that polygamy can be practiced for anyone who meets the qualifications with the limit of four wives. \n Poligami merupakan suatu kontroversi dikalangan para cendekiawan Muslim. Pro dan kontra tentang poligami dalam Islam menguat semenjak santernya isu-isu kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. Berkenaan dengan masalah poligami yang masih menjadi pro dan kontra, di Jember yang mayoritas berpenduduk muslim serta banyak pondok pesantren yang didirikan di daerah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan para asatidz PP. Nurul Islam Jember tentang poligami dan Tinjauan fiqh terhadap pandangan para asatidz PP. Nurul Islam Jember tentang poligami. Penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), yang mana penelitian ini lebih menitik beratkan kepada hasil pengumpulan data dari informan atau responden yang telah ditentukan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan teknik dokumentasi. teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Penelitian ini menyatakan bahwa : 1) poligami menurut pandangan Asatidz Pondok Pesantren Nurul Islam Jember Terhadap Poligami adalah bahwa poligami boleh dipraktekan dengan beberapa syarat, seperti mampu secara finansial, mampu berbuat adil di antara isteri-isteri, anak-anak, serta keluarganya. Para Asatidz Pondok Pesantren Nurul Islam memilih untuk tidak melakukan poligami disebabkan kekhawatiran dalam bidang nafkah, kekhawatiran mereka untuk tidak bisa berbuat adil di jika memiliki lebih dari satu. Disamping mereka semua telah merasa cukup dan bahagia dengan satu istri, 2) Dalam tinjauan fiqh, Pandangan Asatidz Pondok Pesantren Nurul Islam Jember Terhadap Poligami sejalan dengan pandangan ulama fiqh. Hal ini tercermin dari pendapat mereka yang mengatakan bahwa poligami boleh dipraktekan bagi siapa saja yang memenuhi kualifikasi dengan batasan empat orang istri.","PeriodicalId":191972,"journal":{"name":"An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-10-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35719/annisa.v12i2.16","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Polygamy is a controversy among Muslim scholars. The pros and cons of polygamy in Islam have strengthened since the spread of gender equality issues between men and women. With regard to the problem of polygamy which is still the pros and cons, in Jember which is predominantly Muslim and many Islamic boarding schools have been established in this area. This study aims to determine the views of the asatidz PP. Nurul Islam Jember about polygamy and fiqh review of the views of the asatidz PP. Nurul Islam Jember about polygamy. This research is field research, in which this research focuses more on the results of data collection from informants or respondents who have been determined. Data collection techniques using interview techniques and documentation techniques. The data analysis technique used in this research is descriptive qualitative analysis. This research states that: 1) polygamy according to the view of Asatidz Pondok Pesantren Nurul Islam Jember against polygamy is that polygamy can be practiced with several conditions, such as being financially capable, being able to do justice between wives, children, and their families. The Nurul Islam Islamic Boarding School Asatidz chose not to practice polygamy because of their concerns in the field of livelihoods, their fear of not being able to do justice if they have more than one. Besides all of them have felt quite and happy with one wife, 2) In the fiqh review, the view of Asatidz Pondok Pesantren Nurul Islam Jember on Polygamy is in line with the views of the fiqh scholars. This is reflected in their opinion which states that polygamy can be practiced for anyone who meets the qualifications with the limit of four wives.
Poligami merupakan suatu kontroversi dikalangan para cendekiawan Muslim. Pro dan kontra tentang poligami dalam Islam menguat semenjak santernya isu-isu kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. Berkenaan dengan masalah poligami yang masih menjadi pro dan kontra, di Jember yang mayoritas berpenduduk muslim serta banyak pondok pesantren yang didirikan di daerah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan para asatidz PP. Nurul Islam Jember tentang poligami dan Tinjauan fiqh terhadap pandangan para asatidz PP. Nurul Islam Jember tentang poligami. Penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), yang mana penelitian ini lebih menitik beratkan kepada hasil pengumpulan data dari informan atau responden yang telah ditentukan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan teknik dokumentasi. teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Penelitian ini menyatakan bahwa : 1) poligami menurut pandangan Asatidz Pondok Pesantren Nurul Islam Jember Terhadap Poligami adalah bahwa poligami boleh dipraktekan dengan beberapa syarat, seperti mampu secara finansial, mampu berbuat adil di antara isteri-isteri, anak-anak, serta keluarganya. Para Asatidz Pondok Pesantren Nurul Islam memilih untuk tidak melakukan poligami disebabkan kekhawatiran dalam bidang nafkah, kekhawatiran mereka untuk tidak bisa berbuat adil di jika memiliki lebih dari satu. Disamping mereka semua telah merasa cukup dan bahagia dengan satu istri, 2) Dalam tinjauan fiqh, Pandangan Asatidz Pondok Pesantren Nurul Islam Jember Terhadap Poligami sejalan dengan pandangan ulama fiqh. Hal ini tercermin dari pendapat mereka yang mengatakan bahwa poligami boleh dipraktekan bagi siapa saja yang memenuhi kualifikasi dengan batasan empat orang istri.
一夫多妻制是穆斯林学者之间的争议。随着男女平等问题的扩散,伊斯兰教中一夫多妻制的利弊愈演愈烈。关于一夫多妻制的问题,这仍然是赞成和反对的,在以穆斯林为主的Jember和许多伊斯兰寄宿学校已经在这个地区建立。本研究旨在确定asatidz PP. Nurul Islam Jember对一夫多妻制的看法,并对asatidz PP. Nurul Islam Jember对一夫多妻制的看法进行回顾。本研究是实地调查,本研究更侧重于从已确定的举报人或受访者那里收集数据的结果。使用访谈技术和文档技术收集数据。本研究使用的数据分析技术是描述性定性分析。这项研究表明:1)一夫多妻制根据Asatidz Pondok Pesantren Nurul Islam Jember反对一夫多妻制的观点,一夫多妻制可以在几个条件下实行,例如有经济能力,能够在妻子、孩子和家庭之间公平对待。Nurul Islam伊斯兰寄宿学校Asatidz选择不实行一夫多妻制,因为他们担心生计问题,他们担心如果他们有多个孩子,他们就无法做到公正。2)在对伊斯兰教法的回顾中,Asatidz Pondok Pesantren Nurul Islam Jember对一夫多妻制的看法与伊斯兰教法学者的观点是一致的。这反映在他们的意见中,即任何符合四个妻子限制的资格的人都可以实行一夫多妻制。Poligami merupakan suatu kontroversi dikalangan para cendekiawan Muslim。在伊斯兰教中,性别是平等的,性别是平等的。马来亚人是马来亚人,马来亚人是马来亚人,马来亚人是马来亚人,马来亚人是马来亚人,马来亚人是马来亚人。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan para asatidz PP. Nurul Islam Jember tentang poligami dan Tinjauan fiqh terhadap pandangan para asatidz PP. Nurul Islam Jember tentang poligami。Penelitian lapangan实地研究(Penelitian lapangan),对Penelitian Penelitian lebih menitik beratkan kepada hahail pengpulan的数据进行了通报,并响应了yang telah dientukan的调查。数据统计,数据统计,数据统计,数据统计,数据统计。技术分析数据杨迪库纳坎dalam penelitian ini adalah分析脚本定性。Penelitian ini menyatakan bahwa: 1) poligami menurut pandangan Asatidz Pondok Pesantren Nurul Islam . Jember Terhadap poligami adalah bahwa poligami boleh dipraktekan dengan beberapa syarat, perperti mampu secara financial, mampu berbuat adil di antara isteri-isteri, anak-anak, serta keluganya。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。(2)在尼泊尔,在尼泊尔,在尼泊尔,在尼泊尔,在尼泊尔,在尼泊尔,在尼泊尔,在尼泊尔,在尼泊尔。halini tercermin dari pendapat mereka yang mengatakan bahwa poligami boleh dipraktekan bagi siapa saja yang memenhi kualifikasi denan batasan empat orang istri。