{"title":"PEMURNIAN INGATAN MELALUI PENGHARAPAN: Tinjauan Teologis atas Karya Santo Yohanes Salib, Mendaki Gunung Karmel, III, 1-15","authors":"Angelo Luciani Moa Dosi Woda","doi":"10.58919/juftek.v6i1.31","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam karya terkenalnya, Mendaki Gunung Karmel, III, 1-15, Santo Yohanes Salib mengajarkan kepada segenap umat beriman bagaimana cara memurnikan ingatan melalui Pengharapan. Itu berarti suatu pemurnian terhadap ingatan melalui kebajikan teologal pengharapan. Dalam ingatan sendiri terdiri atas tiga macam objek pengetahuan, yaitu kodrati, imajinatif, dan spiritual. Karena itu hidup dalam pengharapan berarti kelepasan atas pengenalan kodrati dan pengenalan adikodrati. Dalam pemurnian tersebut, seorang harus mengabaikan segala macam bentuk, gambar, dan fantasi supaya ia semakin bersatu dengan Allah. Pada akhirnya, hidup dalam pengharapan sebagai anak-anak Allah ialah suatu hidup dalam pengenalan rohani yang melampaui segala pengertian.","PeriodicalId":431700,"journal":{"name":"Jurnal Filsafat dan Teologi Katolik","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Filsafat dan Teologi Katolik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58919/juftek.v6i1.31","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Dalam karya terkenalnya, Mendaki Gunung Karmel, III, 1-15, Santo Yohanes Salib mengajarkan kepada segenap umat beriman bagaimana cara memurnikan ingatan melalui Pengharapan. Itu berarti suatu pemurnian terhadap ingatan melalui kebajikan teologal pengharapan. Dalam ingatan sendiri terdiri atas tiga macam objek pengetahuan, yaitu kodrati, imajinatif, dan spiritual. Karena itu hidup dalam pengharapan berarti kelepasan atas pengenalan kodrati dan pengenalan adikodrati. Dalam pemurnian tersebut, seorang harus mengabaikan segala macam bentuk, gambar, dan fantasi supaya ia semakin bersatu dengan Allah. Pada akhirnya, hidup dalam pengharapan sebagai anak-anak Allah ialah suatu hidup dalam pengenalan rohani yang melampaui segala pengertian.