Pendidikan Interkultural di Sekolah Melalui Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Sebagai Pembentuk Ruang Nasionalisme Dinamis

Scarletina Vidyayani Eka, F. Setiawan, Muhamad Rozin
{"title":"Pendidikan Interkultural di Sekolah Melalui Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Sebagai Pembentuk Ruang Nasionalisme Dinamis","authors":"Scarletina Vidyayani Eka, F. Setiawan, Muhamad Rozin","doi":"10.21776/UB.SBN.2018.002.02.03","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masyarakat Indonesia terdiri dari individu-individu yang memiliki latar belakang budaya, agama, suku dan bahasa yang beragam. Dengan semakin banyaknya masalah sosial saat ini, perlu adanya sebuah ruang baru bagi masyarakat dimana nilai-nilai harmoni, toleransi, dan kohesi hadir di dalamnya. Pemerintah melalui sekolah berupaya menanamkan nilai-nilai tersebut. Salah satu upaya yangdapatdilakukan oleh sekolah adalah melalui pendidikan interkultural ( intercultural education ) .  Coles & Vincent dalam bukunya  The Intercultural City Making The Most of Diversity (2006) mengatakan bahwa pendidikan interkultural pada dasarnya adalah pengembangan dari pendidikan multikultural anti-rasisme yang bermuara pada tercapainya dua agenda, yakni masyarakat yang kohesif dan kesetaraan ras. Pendidikan interkultural dapat diintegrasikan ke dalam berbagai aspek kegiatan sekolah, salah satunya adalah pengajaran mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Disini, penulis ingin memetakan sejauh mana konsep pendidikan interkultural hadir melalui materi ajar dengan mengambil studi kasus di SMAN 3 Malang.  Untuk menganalisis konsep pembelajaran pendidikan interkultural di SMAN 3 Malang, penulis menelaah materi ajar sastra yang dipakai oleh guru dan proses Kegiatan Belajar Mengajar-nyadi dalam ruang-ruang kelas. Hasil analisis menunjukkan bahwa materi ajar sastra yang dipakai di SMAN 3 Malang sudah berisi muatan pendidikan interkultural dan konsep tersebut sudah teraplikasikan di proses belajar mengajar. Hasil ini sejalan dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia yang digariskan oleh Pemerintah dalam usaha membentuk ruang masyarakat Indonesia yang toleran dan harmonis.","PeriodicalId":347377,"journal":{"name":"Studi Budaya Nusantara","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Studi Budaya Nusantara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21776/UB.SBN.2018.002.02.03","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Masyarakat Indonesia terdiri dari individu-individu yang memiliki latar belakang budaya, agama, suku dan bahasa yang beragam. Dengan semakin banyaknya masalah sosial saat ini, perlu adanya sebuah ruang baru bagi masyarakat dimana nilai-nilai harmoni, toleransi, dan kohesi hadir di dalamnya. Pemerintah melalui sekolah berupaya menanamkan nilai-nilai tersebut. Salah satu upaya yangdapatdilakukan oleh sekolah adalah melalui pendidikan interkultural ( intercultural education ) .  Coles & Vincent dalam bukunya  The Intercultural City Making The Most of Diversity (2006) mengatakan bahwa pendidikan interkultural pada dasarnya adalah pengembangan dari pendidikan multikultural anti-rasisme yang bermuara pada tercapainya dua agenda, yakni masyarakat yang kohesif dan kesetaraan ras. Pendidikan interkultural dapat diintegrasikan ke dalam berbagai aspek kegiatan sekolah, salah satunya adalah pengajaran mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Disini, penulis ingin memetakan sejauh mana konsep pendidikan interkultural hadir melalui materi ajar dengan mengambil studi kasus di SMAN 3 Malang.  Untuk menganalisis konsep pembelajaran pendidikan interkultural di SMAN 3 Malang, penulis menelaah materi ajar sastra yang dipakai oleh guru dan proses Kegiatan Belajar Mengajar-nyadi dalam ruang-ruang kelas. Hasil analisis menunjukkan bahwa materi ajar sastra yang dipakai di SMAN 3 Malang sudah berisi muatan pendidikan interkultural dan konsep tersebut sudah teraplikasikan di proses belajar mengajar. Hasil ini sejalan dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia yang digariskan oleh Pemerintah dalam usaha membentuk ruang masyarakat Indonesia yang toleran dan harmonis.
通过学习印度尼西亚语言和文学的国际文化教育,形成动态民族主义空间
印度尼西亚社会由不同文化、宗教、部落和语言背景的个人组成。随着当今社会日益增长的社会问题,需要为社会创造一个和谐、宽容和凝聚力的价值观所占据的新空间。政府通过学校努力灌输这些价值观。这所学校所能做的努力之一就是通过国际文化教育。Coles & Vincent在她的《国际文化城市创造最多样化》(2006)一书中说,国际文化教育本质上是一种多文化反种族主义教育的发展,这导致了一个有凝聚力和种族平等的社会的两个议程。国际文化教育可以融入学校活动的各个方面,其中之一是教授印尼语和文学课程。在这里,作者想通过在《穷人》第三章的案例研究来确定国际文化教育的概念是如何通过教学材料来实现的。为了分析《穷人》第三章的内在文化教育学习概念,作者研究了教师所使用的文学教材,以及教师在教室里进行的教学活动过程。分析表明,《穷人3》中使用的文学教学材料包含了大量的文化教育,并将其应用于教学过程中。这一结果符合各国政府在建立一个宽容与和谐的社会时所要求的基本印尼语能力和基本的印尼语能力。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信