Aspek Ketahanan Pangan di Provinsi Jawa Tengah: Perkembangan Luas panen Padi, Produktivitas Lahan, Subsidi Input, Harga Beras, Jumlah Penduduk, Produksi dan Konsumsi Beras

Herning Prabayanti, J. Sutrisno, Ernoiz Antriyandarti
{"title":"Aspek Ketahanan Pangan di Provinsi Jawa Tengah: Perkembangan Luas panen Padi, Produktivitas Lahan, Subsidi Input, Harga Beras, Jumlah Penduduk, Produksi dan Konsumsi Beras","authors":"Herning Prabayanti, J. Sutrisno, Ernoiz Antriyandarti","doi":"10.30595/pspfs.v4i.480","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pangan merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Beras sebagai makanan pokok utama penduduk Indonesia merupakan bagian dari tradisi yang juga berperan sebagai simbol dan perekat sosial. Ketahanan pangan dapat dikatakan sebagai situasi ketika semua orang pada setiap saat memiliki akses fisik, sosial dan ekonomi terhadap pangan yang cukup, aman, dan bergizi agar kebutuhan preferensi pangan terpenuhi sehingga dapat hidup aktif dan sehat. Tujuan kedua dalam Sustainable Development Goals (SDGs) berupa zero hunger pada tahun 2030. Indonesia mendukung tercapainya tujuan SDGs tersebut dengan membuat prioritas atas tujuan dan target pada SDGs. Oleh karena itu, Indonesia juga harus mewujudkan ketahanan pangan terutama pada subsistem produksi beras sebagai makanan pokok utama. Jawa Tengah sebagai salah satu provinsi produsen beras tertinggi harus menjaga konstribusi dalam menjaga ketahanan pangan nasional demi terwujudnya tujuan SDGs. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan luas panen padi, produktivitas lahan, subsidi input, harga beras, jumlah penduduk, produksi dan konsumsi beras di Provinsi Jawa Tengah. Metode dasar dalam penelitian ini adalah deskriptif. Teknik Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Adapun data yang digunakan merupakan data sekunder berupa data panel dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan luas panen padi yang dihitung dengan metode Kerangka Sampel Area (KSA), produktivitas lahan, subsidi input yang berupa pupuk dan benih, harga beras berfluktuasi. Jumlah penduduk mengalami peningkatan dari tahun 2019 s.d. 2021. Konsumsi lebih kecil dari produksi beras sehingga Jawa Tengah masih mengalami surplus. Namun, Jawa Tengah tetap harus menjaga produksi beras agar dapat meningkatkan kontribusi untuk ketahanan pangan Indonesia.","PeriodicalId":253602,"journal":{"name":"Proceedings Series on Physical & Formal Sciences","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Proceedings Series on Physical & Formal Sciences","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30595/pspfs.v4i.480","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Pangan merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Beras sebagai makanan pokok utama penduduk Indonesia merupakan bagian dari tradisi yang juga berperan sebagai simbol dan perekat sosial. Ketahanan pangan dapat dikatakan sebagai situasi ketika semua orang pada setiap saat memiliki akses fisik, sosial dan ekonomi terhadap pangan yang cukup, aman, dan bergizi agar kebutuhan preferensi pangan terpenuhi sehingga dapat hidup aktif dan sehat. Tujuan kedua dalam Sustainable Development Goals (SDGs) berupa zero hunger pada tahun 2030. Indonesia mendukung tercapainya tujuan SDGs tersebut dengan membuat prioritas atas tujuan dan target pada SDGs. Oleh karena itu, Indonesia juga harus mewujudkan ketahanan pangan terutama pada subsistem produksi beras sebagai makanan pokok utama. Jawa Tengah sebagai salah satu provinsi produsen beras tertinggi harus menjaga konstribusi dalam menjaga ketahanan pangan nasional demi terwujudnya tujuan SDGs. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan luas panen padi, produktivitas lahan, subsidi input, harga beras, jumlah penduduk, produksi dan konsumsi beras di Provinsi Jawa Tengah. Metode dasar dalam penelitian ini adalah deskriptif. Teknik Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Adapun data yang digunakan merupakan data sekunder berupa data panel dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan luas panen padi yang dihitung dengan metode Kerangka Sampel Area (KSA), produktivitas lahan, subsidi input yang berupa pupuk dan benih, harga beras berfluktuasi. Jumlah penduduk mengalami peningkatan dari tahun 2019 s.d. 2021. Konsumsi lebih kecil dari produksi beras sehingga Jawa Tengah masih mengalami surplus. Namun, Jawa Tengah tetap harus menjaga produksi beras agar dapat meningkatkan kontribusi untuk ketahanan pangan Indonesia.
爪哇岛中部的粮食安全方面:大规模种植水稻、土地生产力、输入补贴、大米价格、人口数量、生产和消费
食物是一种基本的需要,必须满足。大米是印尼人的主要食物,也是一种象征和社会粘合剂的一部分。粮食安全可以被视为一种情况,即所有人都可以在任何时候获得足够的、社会和经济的粮食供应,以满足粮食偏好的需要,使其能够积极健康地生活。可持续发展目标(SDGs)的第二个目标是2030年零饥饿。印度尼西亚通过将目标优先于可持续发展目标来支持可持续发展目标。因此,印尼还应该实现粮食安全,特别是大米生产的子系统作为其主食。爪哇中部是大米生产国中最高的一个省,为了实现可持续发展目标,必须保持国家粮食安全的贡献。该研究旨在分析在爪哇岛中部收获水稻、土地生产力、输入补贴、大米价格、人口数量、大米生产和消费的广泛发展。本研究的基本方法是描述性的。所使用的数据分析技术是描述性统计。至于使用的数据是来自爪哇中部35个地区/城市的面板数据的次要数据。研究表明,通过划分区域样本的框架方法、土地生产力、化肥和种子等输入补贴,水稻产量大幅上升。人口从2019年到2021年的增加。爪哇的大米产量较低,因此仍然处于盈余状态。然而,爪哇中部必须保持大米的生产,以增加对印尼粮食安全的贡献。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信