{"title":"FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS) DI KOTA PEKANBARU, PROVINSI RIAU","authors":"Hetty Ismainar, Tety Kuniasari, Ahmad Hanafi","doi":"10.22435/jek.v20i3.5732","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT \nOpen defecation is the act of disposing of waste in an area that can contaminate the environment. In Indonesia, there are still areas with Open Defecation Free (ODF) coverage that does not meet the national target (100%), one of which is in Pekanbaru City (28,6%). This study aims to explain the influence of environmental factors on defecation behavior. The type of research was quantitative with a cross-sectional design. A total of 194 families become respondents with proportional random sampling technique. Collecting data using a questionnaire. Data analysis was univariate, bivariate with chi-square test, and multivariate with logistic regression test. There were still 105 families (54.1%) who had open defecation. The variable that has a significant relationship with p-value <0.05 with open defecation behavior was latrine access (p=0.019), TOMA support (p=0.000), health care coaching (p=0.033), financial income (p=0.003) and habits (p=0.000). There were two dominant factors, namely habit with POR=3.771 (1.881-7.563) and TOMA support with POR=3.698 (1.872-7.034). Public awareness is needed, also increasing the frequency of home visits, socializing, and providing health information through print, electronic and social media. \nKeywords: Open Defecation Free (ODF), Environmental Factor, Pekanbaru \n \nABSTRAK \nBuang Air Besar Sembarangan (BABS) adalah tindakan membuang kotoran di area yang dapat mengkontaminasi lingkungan. Di Indonesia masih terdapat daerah dengan cakupan STOP BABS masih belum sesuai target nasional (100%), salah satunya di Kota Pekanbaru (28,6%). Penelitian ini bertujuan menjelaskan pengaruh faktor lingkungan terhadap perilaku BABS. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Total 194 kepala keluarga (KK) yang menjadi responden dengan teknik proportional random sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis data univariat, bivariat dengan uji chi-square dan multivariat dengan uji regresi logistic. Masih ditemukan 105 KK (54,1%) yang berperilaku BABS. Variabel yang memiliki hubungan yang signifikan p-value <0,05 dengan perilaku BABS yaitu akses jamban (p=0.019), dukungan TOMA (p=0.000), pembinaan nakes (p=0.033), pendapatan (p=0.003), dan kebiasaan (p=0.000). Terdapat dua faktor dominan yaitu kebiasaan dengan POR=3,771 (1,881-7,563) dan dukungan TOMA dengan POR=3,698 (1,872-7,034). Perlu kesadaran dari masyarakat, peningkatan frekuensi kunjungan rumah, sosialisasi dan pemberian informasi kesehatan melalui media cetak, elektronik juga media sosial. \nKata kunci: Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS), Faktor Lingkungan, Pekanbaru","PeriodicalId":276290,"journal":{"name":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","volume":"131 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/jek.v20i3.5732","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRACT
Open defecation is the act of disposing of waste in an area that can contaminate the environment. In Indonesia, there are still areas with Open Defecation Free (ODF) coverage that does not meet the national target (100%), one of which is in Pekanbaru City (28,6%). This study aims to explain the influence of environmental factors on defecation behavior. The type of research was quantitative with a cross-sectional design. A total of 194 families become respondents with proportional random sampling technique. Collecting data using a questionnaire. Data analysis was univariate, bivariate with chi-square test, and multivariate with logistic regression test. There were still 105 families (54.1%) who had open defecation. The variable that has a significant relationship with p-value <0.05 with open defecation behavior was latrine access (p=0.019), TOMA support (p=0.000), health care coaching (p=0.033), financial income (p=0.003) and habits (p=0.000). There were two dominant factors, namely habit with POR=3.771 (1.881-7.563) and TOMA support with POR=3.698 (1.872-7.034). Public awareness is needed, also increasing the frequency of home visits, socializing, and providing health information through print, electronic and social media.
Keywords: Open Defecation Free (ODF), Environmental Factor, Pekanbaru
ABSTRAK
Buang Air Besar Sembarangan (BABS) adalah tindakan membuang kotoran di area yang dapat mengkontaminasi lingkungan. Di Indonesia masih terdapat daerah dengan cakupan STOP BABS masih belum sesuai target nasional (100%), salah satunya di Kota Pekanbaru (28,6%). Penelitian ini bertujuan menjelaskan pengaruh faktor lingkungan terhadap perilaku BABS. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Total 194 kepala keluarga (KK) yang menjadi responden dengan teknik proportional random sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis data univariat, bivariat dengan uji chi-square dan multivariat dengan uji regresi logistic. Masih ditemukan 105 KK (54,1%) yang berperilaku BABS. Variabel yang memiliki hubungan yang signifikan p-value <0,05 dengan perilaku BABS yaitu akses jamban (p=0.019), dukungan TOMA (p=0.000), pembinaan nakes (p=0.033), pendapatan (p=0.003), dan kebiasaan (p=0.000). Terdapat dua faktor dominan yaitu kebiasaan dengan POR=3,771 (1,881-7,563) dan dukungan TOMA dengan POR=3,698 (1,872-7,034). Perlu kesadaran dari masyarakat, peningkatan frekuensi kunjungan rumah, sosialisasi dan pemberian informasi kesehatan melalui media cetak, elektronik juga media sosial.
Kata kunci: Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS), Faktor Lingkungan, Pekanbaru
露天排便是在一个可能污染环境的地区处理废物的行为。在印度尼西亚,仍有一些无露天排便覆盖率的地区未达到国家目标(100%),其中一个是北干巴鲁市(28.6%)。本研究旨在解释环境因素对排便行为的影响。研究的类型是定量的横截面设计。采用比例随机抽样法对194个家庭进行调查。使用问卷收集数据。资料分析采用单因素、双因素卡方检验、多因素logistic回归检验。仍有105个家庭(54.1%)露天排便。与露天排便行为有显著相关(p值<0.05)的变量是厕所使用(p=0.019)、TOMA支持(p=0.000)、卫生保健指导(p=0.033)、经济收入(p=0.003)和习惯(p=0.000)。显性因素为习惯(POR) =3.771(1.881 ~ 7.563),支持度(POR) =3.698(1.872 ~ 7.034)。需要提高公众意识,还需要增加家访、社交活动的频率,并通过印刷、电子和社交媒体提供卫生信息。关键词:无露天排便(ODF),环境因素,北干巴鲁(BABS),空气,空气,空气,空气,空气,空气,空气,空气,空气,空气,空气,空气,空气,空气,空气,空气,空气,空气,空气Di Indonesia masih terdapat daerah dengan cakupan STOP BABS masih belum sesuai target nasional (100%), salah satunya Di Kota Pekanbaru(28.6%)。Penelitian ini bertujuan menjelaskan pengaruh因子为lingkungan terhadap perakaku BABS。Jenis penelitian定量登根设计横截面。共194名克帕拉克鲁加(KK)杨门加迪回答者按比例随机抽样。彭甘比兰的数据,孟古那坎的数据。数据分析采用单变量、双变量卡方、多变量回归逻辑分析。Masih ditemukan 105 KK (54.1%) yang berperperaku BABS。变量yang memiliki hubungan yang显著性p值< 0.05,dengan peraku BABS yitu akses jamban (p=0.019), dukungan TOMA (p=0.000), pembinaan nakes (p=0.033), pendapatan (p=0.003), dan kebiasaan (p=0.000)。Terdapat dua factor dominan yitu kebiasaan dengan POR=3,771(1,881-7,563),而dukungan TOMA dengan POR=3,698(1,872-7,034)。Perlu kesadaran dari masyarakat, peningkatan frekuensi kunjungan rumah, socialisasi dan pemberian informasi kesehatan melalui media ceak, electronic juga media social。Kata kunci: peraku Buang Air Besar Sembarangan (BABS), Faktor Lingkungan,北干巴鲁