AJARAN THOMAS HOBBES TENTANG NEGARA SEBAGAI “LEVIATHAN”

Agus Juliyanto
{"title":"AJARAN THOMAS HOBBES TENTANG NEGARA SEBAGAI “LEVIATHAN”","authors":"Agus Juliyanto","doi":"10.15408/paradigma.v1i01.27291","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak:Thomas Hobbes (1588-1679), seorang filsuf Inggris beraliran empirisme yang penuh dengan kontroversial karena karya-karyanya, khususnya Leviathan, Hobbes dianggap sebagai ateis yang jahat. Dia dimusuhi semua golongan agama pada zamannya: kaum Kalvinis, Anglikan, maupun Katolik. Thomas Hobbes mengibaratkan negara sebagai Leviathan, sejenis monster (mahkluk raksasa) yang ganas, menakutkan dan bengis, yang terdapat dalam kisah perjanjian lama. Mahkluk ini selalu mengancam keberadaan mahkluk-mahkluk lainnya dan dipatuhi perintahnya. Maka dari itu, ia muncul ketika siapa pun yang mencoba melanggar hukum negara. Dengan istilah ‘Leviathan’ dilukiskan bahwa negara seperti monster raksasa purbakala yang hidup di lautan. Di dalam perjalanan hidupnya banyak peristiwa sosial-politik yang mempengaruhi pemikiran Hobbes, diantaranya adalah pertentangan antara gereja anglikan resmi, kaum puritan dan golongan katolik, serta konfrontasi antara raja dengan parlemen. Ketika hobbes berusia senja pada tahun 1649, ia menyaksikan konflik antara raja Charles I dengan parlemen yang berakhir dengan kekalahan raja. Akhirnya raja dipenggal atas perintah Cromwell. Inggris pasca kematian raja Charles I menjadi negara yang diperintah oleh sebuah komisi, tidak lagi dipandang sebagai negara yang adikuasa melainkan sebagai negara yang lemah. Luka-luka sejarah tersebut memaksa Hobbes mencari solusi bagaimana konflik bisa dihindari dan tercipta perdamaian hakiki. Akhirnya Hobbes menemukan solusi bahwa menurutnya dalam negara yang besar pemerintah haruslah absolut agar tidak terjadi kekacauan dan ketidakstabilan politis yang pernah dialaminya. Dewasa ini, secara sia-sia orang mengancam teori absolutisme Hobbes itu. Banyak negara yang menggembar- gemborkan demokrasi dan menolak absolutisme, tapi dalam praktik diam-diam atau secara kasar malah mewujudkan teori Hobbes itu di berbagai bidang kehidupan sosial. Banyak orang yang menentang dan tidak suka dengan pemikirannya itu karena bisa merusak sistem pemerintahan yang sudah ada pada saat itu. Meskipun demikian, kehidupan pribadi Hobbes menyangkal semua itu. Dia adalah orang yang sangat berbudi bahasa, toleran, dan mengabdikan seluruh hidupnya demi kemajuan ilmu pengetahuan. Di kemudian hari pun orang-orang sangat menghargai karya-karyanya. Kata kunci: Thomas Hobbes, Politik, Negara, Leviathan, Absolutisme","PeriodicalId":394656,"journal":{"name":"Paradigma: Jurnal Kalam dan Filsafat","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Paradigma: Jurnal Kalam dan Filsafat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/paradigma.v1i01.27291","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abstrak:Thomas Hobbes (1588-1679), seorang filsuf Inggris beraliran empirisme yang penuh dengan kontroversial karena karya-karyanya, khususnya Leviathan, Hobbes dianggap sebagai ateis yang jahat. Dia dimusuhi semua golongan agama pada zamannya: kaum Kalvinis, Anglikan, maupun Katolik. Thomas Hobbes mengibaratkan negara sebagai Leviathan, sejenis monster (mahkluk raksasa) yang ganas, menakutkan dan bengis, yang terdapat dalam kisah perjanjian lama. Mahkluk ini selalu mengancam keberadaan mahkluk-mahkluk lainnya dan dipatuhi perintahnya. Maka dari itu, ia muncul ketika siapa pun yang mencoba melanggar hukum negara. Dengan istilah ‘Leviathan’ dilukiskan bahwa negara seperti monster raksasa purbakala yang hidup di lautan. Di dalam perjalanan hidupnya banyak peristiwa sosial-politik yang mempengaruhi pemikiran Hobbes, diantaranya adalah pertentangan antara gereja anglikan resmi, kaum puritan dan golongan katolik, serta konfrontasi antara raja dengan parlemen. Ketika hobbes berusia senja pada tahun 1649, ia menyaksikan konflik antara raja Charles I dengan parlemen yang berakhir dengan kekalahan raja. Akhirnya raja dipenggal atas perintah Cromwell. Inggris pasca kematian raja Charles I menjadi negara yang diperintah oleh sebuah komisi, tidak lagi dipandang sebagai negara yang adikuasa melainkan sebagai negara yang lemah. Luka-luka sejarah tersebut memaksa Hobbes mencari solusi bagaimana konflik bisa dihindari dan tercipta perdamaian hakiki. Akhirnya Hobbes menemukan solusi bahwa menurutnya dalam negara yang besar pemerintah haruslah absolut agar tidak terjadi kekacauan dan ketidakstabilan politis yang pernah dialaminya. Dewasa ini, secara sia-sia orang mengancam teori absolutisme Hobbes itu. Banyak negara yang menggembar- gemborkan demokrasi dan menolak absolutisme, tapi dalam praktik diam-diam atau secara kasar malah mewujudkan teori Hobbes itu di berbagai bidang kehidupan sosial. Banyak orang yang menentang dan tidak suka dengan pemikirannya itu karena bisa merusak sistem pemerintahan yang sudah ada pada saat itu. Meskipun demikian, kehidupan pribadi Hobbes menyangkal semua itu. Dia adalah orang yang sangat berbudi bahasa, toleran, dan mengabdikan seluruh hidupnya demi kemajuan ilmu pengetahuan. Di kemudian hari pun orang-orang sangat menghargai karya-karyanya. Kata kunci: Thomas Hobbes, Politik, Negara, Leviathan, Absolutisme
托马斯霍布斯关于国家作为“利维坦”的教导
抽象:托马斯霍布斯(1588-1679),一位充满争议的经验主义哲学家,因为他的作品,特别是利维坦,被认为是一个邪恶的无神论者。在他那个时代,他受到所有教派的反对:加尔文主义者、圣公会教徒和天主教徒。托马斯·霍布斯将这个国家描述为利维坦,一种可以在旧约中找到的凶猛、可怕和暴力的怪物。这个生物总是威胁着其他生物的存在,并听从它的命令。因此,当任何人试图违反州法律时,他就会出现。“利维坦”一词将这个国家描述为生活在海洋中的巨大的古代怪物。在他的一生中,许多社会政治事件影响了霍布斯的思想,其中包括官方国教、清教徒和天主教派别之间的对立,以及国王与议会之间的对抗。1649年,当霍布斯正岁时,他目睹了查理一世国王与议会之间的冲突,议会最终以国王的失败告终。最后,国王在克伦威尔的命令下斩首了他。英国国王查理一世死后成为一个由委员会统治的国家,不再被视为一个超级大国,而是一个软弱的国家。这些历史上的创伤迫使霍布斯研究如何避免冲突并实现真正的和平。霍布斯最终找到了一个解决方案,他认为,在一个强大的国家,政府应该是绝对的,以防止其经历的政治动荡和不稳定。今天,人们徒劳地威胁霍布斯的绝对主义。许多国家大声疾呼,反对绝对民主,但秘密或暴力地将霍布斯的理论推进社会生活的各个领域。许多人反对它,反对它破坏当时存在的政府体系。然而,霍布斯的个人生活否认了这一切。他是一个非常开明的人,宽容,把他的一生都奉献给了科学进步。即使在以后的生活中,人们也会欣赏他的作品。关键词:托马斯霍布斯,政治,国家,大海兽,绝对
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信