{"title":"Turkiye at Crossroads","authors":"Emil Radhiansyah, Irsan Olii, N. Pratiwi","doi":"10.36080/jsgs.v1i1.6","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak: Artikel jurnal ini membahas tentang pengaruh besar usaha Turki untuk bergabung dengan Uni Eropa terhadap kebijakan luar negerinya. Turki merupakan negara yang penting secara geopolitik dan memiliki sejarah dari Kekaisaran Ottoman, yang memberikan keuntungan dalam memperluas pengaruhnya di wilayah sekitarnya. Daripada hanya berfokus pada Uni Eropa, Turki dengan cerdik memilih untuk memperluas pengaruhnya, yang menguntungkan kepentingan nasionalnya. Di bawah pimpinan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang dipimpin oleh Recep Tayyip Erdogan dan Ahmet Davutoglu, kebijakan luar negeri Turki dirancang dengan baik dengan penerapan kebijakan \"strategic depth,\" juga dipadukan dengan prinsip \"zero problems\" dan \"good neighbors.\" Perubahan strategi ini menyebabkan Turki beralih dari orientasi Barat ke fokus lebih pada hubungan baik dengan negara-negara Muslim di Timur Tengah. Tentu saja, perubahan ini berdampak pada hubungan Turki dengan negara-negara Barat. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor yang mendorong perubahan kebijakan luar negeri Turki tersebut. Dengan memahami dinamika yang terlibat dan akibatnya bagi interaksi global Turki, artikel ini membantu memahami peran Turki dalam hubungan internasional dan memprediksi perkembangan diplomasi di masa depan.\n \nAbstract: Long journey waiting for European Union membership gives an impact in Türkiye’s foreign policy direction. As a country with strategic geopolitic and with the legacy of the Ottoman Empire, give Türkiye advantage to widen its influence through region and made a benefit for its interest than waiting infront of European Uniondoorstop. Under the AKP (Justice and Development Party; JDP) with Recep Tayyip Erdogan and Ahmet Davotuglu architecking the Türkiye’s Foreign Policy with its “strategic depth” policy in collaboration with “zero problems” and “good neighbors” principles. Türkiye then changes it foreign policy orientation from west to the Mideast and especially to muslem countries around the neighbourhood. Offcourse with the changing give impacts onTürkiye’s relations with the west. This article tries to explain whatcauses the change in Türkiye’s Foreign Policy.","PeriodicalId":272480,"journal":{"name":"Budi Luhur Journal of Strategic & Global Studies","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Budi Luhur Journal of Strategic & Global Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36080/jsgs.v1i1.6","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak: Artikel jurnal ini membahas tentang pengaruh besar usaha Turki untuk bergabung dengan Uni Eropa terhadap kebijakan luar negerinya. Turki merupakan negara yang penting secara geopolitik dan memiliki sejarah dari Kekaisaran Ottoman, yang memberikan keuntungan dalam memperluas pengaruhnya di wilayah sekitarnya. Daripada hanya berfokus pada Uni Eropa, Turki dengan cerdik memilih untuk memperluas pengaruhnya, yang menguntungkan kepentingan nasionalnya. Di bawah pimpinan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang dipimpin oleh Recep Tayyip Erdogan dan Ahmet Davutoglu, kebijakan luar negeri Turki dirancang dengan baik dengan penerapan kebijakan "strategic depth," juga dipadukan dengan prinsip "zero problems" dan "good neighbors." Perubahan strategi ini menyebabkan Turki beralih dari orientasi Barat ke fokus lebih pada hubungan baik dengan negara-negara Muslim di Timur Tengah. Tentu saja, perubahan ini berdampak pada hubungan Turki dengan negara-negara Barat. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor yang mendorong perubahan kebijakan luar negeri Turki tersebut. Dengan memahami dinamika yang terlibat dan akibatnya bagi interaksi global Turki, artikel ini membantu memahami peran Turki dalam hubungan internasional dan memprediksi perkembangan diplomasi di masa depan.
Abstract: Long journey waiting for European Union membership gives an impact in Türkiye’s foreign policy direction. As a country with strategic geopolitic and with the legacy of the Ottoman Empire, give Türkiye advantage to widen its influence through region and made a benefit for its interest than waiting infront of European Uniondoorstop. Under the AKP (Justice and Development Party; JDP) with Recep Tayyip Erdogan and Ahmet Davotuglu architecking the Türkiye’s Foreign Policy with its “strategic depth” policy in collaboration with “zero problems” and “good neighbors” principles. Türkiye then changes it foreign policy orientation from west to the Mideast and especially to muslem countries around the neighbourhood. Offcourse with the changing give impacts onTürkiye’s relations with the west. This article tries to explain whatcauses the change in Türkiye’s Foreign Policy.