{"title":"ANALISIS BENCANA GEMPA BUMI DAN MITIGASI BENCANA DI DAERAH KERTASARI","authors":"Luthfi Nur Rais","doi":"10.33059/jsg.v4i2.3773","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Gempa bumi merupakan kejadian yang datangnya secara tiba-tiba. Hingga kini kejadian gempa bumi tersebut masih belum dapat diprediksi kedatangannya. Wilayah yang berdekatan dengan jalur subduksi pada umumnya merupakan wilayah yang rawan terhadap bencana gempabumi, seperti Kecamatan kertasari kabupaten bandung. Gempa bumi Tasikmalaya yang terjadi tanggal 2 September 2009, dengan magnitudo M 7.3 terbukti sampai ke kertasari dan juga di gempa bumi yang diakibatkan sesar yang ada di sekita kertasari. Hal ini yang membuat perlunya penelitian risiko gempa bumi di wilayah kertasari. Studi bahaya gempabumi dan kerentanan akan sangat mendukung untuk penilaian risiko maupun program mitigasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis dan pemetaan bahaya, kerentanan, dan risiko gempabumi di Kecamatan Kertasari. Metode untuk analisis bahaya gempabumi menggunakan nilai percepatan tanah maksimum di permukaan (PGAM) dari hasil metode probabilistik. Untuk kerentanan gempabumi ditentukan berdasarkan jenis penggunaan lahan. Adapun untuk perhitungan risiko bencana gempabumi digunakan persamaan R=H×V. Berdasarkan hasil analisis bahaya, didapatkan bahwa seluruh kabupaten bandung tergolong ke dalam kelas bahaya sedang dengan nilai PGAM bervariasi dari. Berdasarkan hasil analisis kerentanan, diperoleh bahwa kerentanan tinggi terdapat pada penggunaan lahan permukiman yang meliputi pangalengan, kertasari,cimaung, ciparay. Adapun hasil analisis risiko menunjukkan bahwa kelas risiko tinggi di daerah penelitian meliputi Pangalengan, Kecamatan Kertasari Desa Cibeureum, Cikembang sehingga di wilayah dan desa-desa tersebut perlu mendapat perhatian dan prioritas untuk program mitigasi bencana ke depan.","PeriodicalId":166671,"journal":{"name":"Jurnal Samudra Geografi","volume":"92 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Samudra Geografi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33059/jsg.v4i2.3773","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Abstract
Gempa bumi merupakan kejadian yang datangnya secara tiba-tiba. Hingga kini kejadian gempa bumi tersebut masih belum dapat diprediksi kedatangannya. Wilayah yang berdekatan dengan jalur subduksi pada umumnya merupakan wilayah yang rawan terhadap bencana gempabumi, seperti Kecamatan kertasari kabupaten bandung. Gempa bumi Tasikmalaya yang terjadi tanggal 2 September 2009, dengan magnitudo M 7.3 terbukti sampai ke kertasari dan juga di gempa bumi yang diakibatkan sesar yang ada di sekita kertasari. Hal ini yang membuat perlunya penelitian risiko gempa bumi di wilayah kertasari. Studi bahaya gempabumi dan kerentanan akan sangat mendukung untuk penilaian risiko maupun program mitigasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis dan pemetaan bahaya, kerentanan, dan risiko gempabumi di Kecamatan Kertasari. Metode untuk analisis bahaya gempabumi menggunakan nilai percepatan tanah maksimum di permukaan (PGAM) dari hasil metode probabilistik. Untuk kerentanan gempabumi ditentukan berdasarkan jenis penggunaan lahan. Adapun untuk perhitungan risiko bencana gempabumi digunakan persamaan R=H×V. Berdasarkan hasil analisis bahaya, didapatkan bahwa seluruh kabupaten bandung tergolong ke dalam kelas bahaya sedang dengan nilai PGAM bervariasi dari. Berdasarkan hasil analisis kerentanan, diperoleh bahwa kerentanan tinggi terdapat pada penggunaan lahan permukiman yang meliputi pangalengan, kertasari,cimaung, ciparay. Adapun hasil analisis risiko menunjukkan bahwa kelas risiko tinggi di daerah penelitian meliputi Pangalengan, Kecamatan Kertasari Desa Cibeureum, Cikembang sehingga di wilayah dan desa-desa tersebut perlu mendapat perhatian dan prioritas untuk program mitigasi bencana ke depan.