Analisis Trend Pertumbuhan Indeks Harga Properti Komersial di Kota Besar Indonesia Pasca Pandemi Covid-19

Anisa Nurpita, Atasya Wisnu Wardhani
{"title":"Analisis Trend Pertumbuhan Indeks Harga Properti Komersial di Kota Besar Indonesia Pasca Pandemi Covid-19","authors":"Anisa Nurpita, Atasya Wisnu Wardhani","doi":"10.56960/jmap.v1i1.18","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perkembangan jumlah properti komersial di Indonesia khususnya di kota besar semakin banyak. Kenaikan jumlah properti komersial ini dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain pendapatan perkapita, jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi. Kota besar di Indonesia digolongkan berdasarkan dengan jumlah penduduk yang tinggi. Perkembangan properti komersial ini sangat pesat jenisnya di kota besar Indonesia. Namun dengan hadirnya e-commerce ditambah lagi covid-19 sejak tahun 2020 ternyata sangat berdampak pada penurunan peemintaan properti terutama properti komersial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis trend pertumbuhan Indeks Harga Properti Komersial di kota Besar Indonesia. Data yang digunakan data sekunder dari Bank Indonesia dan BPS dari tahun 2017-2019. Alat analisis yang digunakan adalah statistika deskriptif dan trend. Kota Besar yang dimaksud adalah DKI Jakarta, Bandung, Surabaya, dan BODEBEK berdasarkan jumlah penduduk yang terbesar. Hasil penelitian terlihat bahwa pertumbuhan indeks harga properti komersial baik hotel, perkantoran maupun apartemen untuk kota besar di Indonesia cenderung mengalami penurunan pasca pandemic covid-19. Beberapa daerah yang tidak memiliki penopang perekonomian yang cukup kuat akan lebih berdampak dibandingkan dengan daerah yang kuat. Daerah yang kuat tersebut antara lain Surabaya dan DKI Jakarta yang relatif penurunannya tidak sebesar dibandingkan BODEBEK dan Bandung.  Hasil proyeksi trend pertumbuhan indeks harga properti komersial tahun 2021 hingga tahun 2023 terlihat bahwa trend pertumbuhan indeks harga properti komersial di kota besar Indoensia mengalami penurunan. Hal ini dipicu dengan adanya covid-19 yang masuk ke Indonesia di awal tahun 2020, perbaikan perekonomian di prediksi untuk properti komersial masih belum pulih hingga akhir tahun 2023.","PeriodicalId":293359,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Aset dan Penilai","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Manajemen Aset dan Penilai","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56960/jmap.v1i1.18","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Perkembangan jumlah properti komersial di Indonesia khususnya di kota besar semakin banyak. Kenaikan jumlah properti komersial ini dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain pendapatan perkapita, jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi. Kota besar di Indonesia digolongkan berdasarkan dengan jumlah penduduk yang tinggi. Perkembangan properti komersial ini sangat pesat jenisnya di kota besar Indonesia. Namun dengan hadirnya e-commerce ditambah lagi covid-19 sejak tahun 2020 ternyata sangat berdampak pada penurunan peemintaan properti terutama properti komersial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis trend pertumbuhan Indeks Harga Properti Komersial di kota Besar Indonesia. Data yang digunakan data sekunder dari Bank Indonesia dan BPS dari tahun 2017-2019. Alat analisis yang digunakan adalah statistika deskriptif dan trend. Kota Besar yang dimaksud adalah DKI Jakarta, Bandung, Surabaya, dan BODEBEK berdasarkan jumlah penduduk yang terbesar. Hasil penelitian terlihat bahwa pertumbuhan indeks harga properti komersial baik hotel, perkantoran maupun apartemen untuk kota besar di Indonesia cenderung mengalami penurunan pasca pandemic covid-19. Beberapa daerah yang tidak memiliki penopang perekonomian yang cukup kuat akan lebih berdampak dibandingkan dengan daerah yang kuat. Daerah yang kuat tersebut antara lain Surabaya dan DKI Jakarta yang relatif penurunannya tidak sebesar dibandingkan BODEBEK dan Bandung.  Hasil proyeksi trend pertumbuhan indeks harga properti komersial tahun 2021 hingga tahun 2023 terlihat bahwa trend pertumbuhan indeks harga properti komersial di kota besar Indoensia mengalami penurunan. Hal ini dipicu dengan adanya covid-19 yang masuk ke Indonesia di awal tahun 2020, perbaikan perekonomian di prediksi untuk properti komersial masih belum pulih hingga akhir tahun 2023.
印尼商业地产数量的发展,尤其是在大城市。商业地产的增加受到许多因素的影响,包括人均收入、人口、经济增长和通货膨胀。印度尼西亚的大城市被划分为人口最多的城市。这些商业地产在印尼大城市迅速发展。但随着e-commerce的出现,自2020年以来,covid-19的出现对房地产尤其是商业地产的衰落产生了深远的影响。本研究旨在分析印尼大城市商业地产价格价格指数的增长趋势。印度尼西亚银行和BPS 2014年至2019年使用的数据。分析工具是描述性统计和趋势。主要城市包括雅加达、万隆、泗水和博德贝克,这些城市的人口最多。研究表明,印尼主要城市酒店、企业和公寓的商业地产价格指数(comvid -19)在大萧条后的covid-19出现了大幅下降。一些没有足够强大的经济支持的地区比强大的地区更具影响力。这些强大的地区包括泗水和DKI雅加达,那里的下降相对比博德贝克和万隆要少。正是因为covid-19在2020年初进入印尼,商业地产的经济发展预计到2023年年底才恢复。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信