{"title":"PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VIII MTS NEGERI 3 PONOROGO","authors":"Astin Nur Afiani, M. Mukhibat","doi":"10.21154/jiipsi.v2i1.509","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendidikan pada abad ke-21 menuntut siswa untuk memahami berbagai permasalahan baru yang ada di dunia nyata. Hasil pendidikan yang diharapkan meliputi pola kompetensi dan inteligensi yang dibutuhkan untuk berkiprah pada abad ke-21. Pendidikan bukan hanya menyiapkan masa depan, tetapi bagaimana menciptakan masa depan. Pendidikan harus membantu perkembangan terciptanya individu yang kritis dengan tingkat kreativitas yang sangat tinggi. Guru harus bisa memberikan sebuah metode pembelajaran yang dapat memacu semangat siswa untuk aktif terlibat dalam pembelajaran. Sehingga dari kegiatan tersebut dapat berimbas pada meningkatnya hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa; (1) penerapan metode diskusi yang diterapkan di MTs Negeri 3 Ponorogo mengacu pada model pembelajaran berbasis masalah atau PBL yang secara umum langkahlangkahnya meliputi (a) orientasi siswa pada masalah (b) mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar (c) membimbing pengalaman individual atau kelompok (d) mengembangkan dan menyajikan hasil karya (d) menganalisis dan mengevaluasi. (2) Dan adapun hasil dari peran guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa di MTs Negeri 3 Ponorogo yaitu (a) Hasil belajar kognitif atau pengetahuan siswa yang ditunjukkan dengan nilai terus meningkat. (b) hasil belajar afektif yaitu terdapat perubahan terhadap sikap siswa yang mendorong untuk bersikap toleransi sosial yang tercermin dalam kelompok untuk saling membantu dan bekerjasama dalam menyelesaikan tugas, tumbuh saling menghargai pendapat orang lain. (c) hasil belajar psikomotor siswa begitu aktif dan antusias dalam pembelajaran baik ketika bertanya, menjawab ataupun menanggapi hasil presentasi dari kelompok lain. (3) Faktor penghambat dan pendorong dalam penerapan metode diskusi yaitu ada faktor internal dan eksternal yang berasal dari dalam diri siswa maupun guru baik berasal dari lingkungan belajar siswa, semangat dan motivasi siswa, sumber belajar dan pengetahuan guru.","PeriodicalId":164931,"journal":{"name":"JIIPSI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JIIPSI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21154/jiipsi.v2i1.509","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pendidikan pada abad ke-21 menuntut siswa untuk memahami berbagai permasalahan baru yang ada di dunia nyata. Hasil pendidikan yang diharapkan meliputi pola kompetensi dan inteligensi yang dibutuhkan untuk berkiprah pada abad ke-21. Pendidikan bukan hanya menyiapkan masa depan, tetapi bagaimana menciptakan masa depan. Pendidikan harus membantu perkembangan terciptanya individu yang kritis dengan tingkat kreativitas yang sangat tinggi. Guru harus bisa memberikan sebuah metode pembelajaran yang dapat memacu semangat siswa untuk aktif terlibat dalam pembelajaran. Sehingga dari kegiatan tersebut dapat berimbas pada meningkatnya hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa; (1) penerapan metode diskusi yang diterapkan di MTs Negeri 3 Ponorogo mengacu pada model pembelajaran berbasis masalah atau PBL yang secara umum langkahlangkahnya meliputi (a) orientasi siswa pada masalah (b) mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar (c) membimbing pengalaman individual atau kelompok (d) mengembangkan dan menyajikan hasil karya (d) menganalisis dan mengevaluasi. (2) Dan adapun hasil dari peran guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa di MTs Negeri 3 Ponorogo yaitu (a) Hasil belajar kognitif atau pengetahuan siswa yang ditunjukkan dengan nilai terus meningkat. (b) hasil belajar afektif yaitu terdapat perubahan terhadap sikap siswa yang mendorong untuk bersikap toleransi sosial yang tercermin dalam kelompok untuk saling membantu dan bekerjasama dalam menyelesaikan tugas, tumbuh saling menghargai pendapat orang lain. (c) hasil belajar psikomotor siswa begitu aktif dan antusias dalam pembelajaran baik ketika bertanya, menjawab ataupun menanggapi hasil presentasi dari kelompok lain. (3) Faktor penghambat dan pendorong dalam penerapan metode diskusi yaitu ada faktor internal dan eksternal yang berasal dari dalam diri siswa maupun guru baik berasal dari lingkungan belajar siswa, semangat dan motivasi siswa, sumber belajar dan pengetahuan guru.