{"title":"STRATEGI KOMUNIKASI PENYULUHAN PERTANIAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI DESA REJODADI KECAMATAN SEMBAWA KABUPATEN BANYUASIN","authors":"R. H. Anang, Muhamad Dwiki","doi":"10.32502/jsct.v11i2.5587","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACTThis research was conducted to find out the communication strategy for agricultural extension and to find out the barriers to communication for agricultural extension during the Covid-19 pandemic. It was carried out in Rejodadi Village, Sembawa District, Banyuasin Regency from December 2021 to January 2022. The research method used was qualitative with a phenomenological approach. Sampling method used is Non Probablity Sampling. The selected informants were agricultural extension workers, heads of farmer groups and farmers in Rejodadi Village, Sembawa District, Banyuasin Regency. Data collection methods used were in-depth interviews, participatory observation and documentation. The data processing method used was carried out in 3 stages, namely data condensation, data presentation and drawing conclusions. The data analysis used was descriptive analysis with a qualitative approach. The results showed that the agricultural extension communication strategy used during the Covid-19 pandemic was to maximize non-verbal mass communication provided through social media and try not to carry out direct agricultural extension communication whether it was carried out in masses, groups or individuals except for reasons certain. Meanwhile, communication barriers to agricultural counseling occur in agricultural extension which is carried out through social media. The communication barrier is due to technical and ecological barriers. Technically, the obstacles are farmers' lack of understanding of agricultural extension materials, farmers who do not have android cellphones and the slow response of agricultural extension workers when conducting question and answer sessions regarding agricultural extension materials. Meanwhile, ecological obstacles are the internet network which is less stable and experiences disturbances at certain times.ABSTRAKPenelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui strategi komunikasi penyuluhan pertanian dan untuk mengetahui hambatan komunikasi penyuluhan pertanian pada masa pandemi covid-19. Dilaksanakan di Desa Rejodadi Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin pada bulan Desember 2021 sampai dengan Januari 2022. Metode Penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode penarikan contoh yang digunakan adalah Non Probablity Sampling. Narasumber yang dipilih adalah penyuluh pertanian, ketua kelompok tani dan petani yang ada di Desa Rejodadi Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi partisipasi dan dokumentasi. Metode pengolahan data yang digunakan dilakukan dengan 3 tahapan, yaitu kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dengan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi komunikasi penyuluhan pertanian yang digunakan pada masa pandemi covid-19 adalah dengan memaksimalkan komunikasi massa secara non verbal yang diberikan melalui media sosial dan mengupayakan untuk tidak melakukan komunikasi penyuluhan pertanian secara langsung baik itu dilakukan secara massa, kelompok maupun perorangan kecuali sebab tertentu. Sedangkan hambatan komunikasi penyuluhan pertanian terjadi pada penyuluhan pertanian yang dilakukan melalui media sosial. Hambatan komunikasi tersebut disebabkan hambatan secara teknis dan ekologis. Hambatan secara teknis yaitu ketidak pahaman petani terhadap materi penyuluhan pertanian, petani yang tidak memiliki handpone android dan lambatnya respon penyuluh pertanian ketika dilakukan sesi tanya jawab seputar materi penyuluhan pertanian. Sedangkan hambatan secara ekologis yaitu jaringan internet yang kurang stabil dan mengalami gangguan di waktu tertentu.","PeriodicalId":372575,"journal":{"name":"Societa: Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Societa: Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32502/jsct.v11i2.5587","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRACTThis research was conducted to find out the communication strategy for agricultural extension and to find out the barriers to communication for agricultural extension during the Covid-19 pandemic. It was carried out in Rejodadi Village, Sembawa District, Banyuasin Regency from December 2021 to January 2022. The research method used was qualitative with a phenomenological approach. Sampling method used is Non Probablity Sampling. The selected informants were agricultural extension workers, heads of farmer groups and farmers in Rejodadi Village, Sembawa District, Banyuasin Regency. Data collection methods used were in-depth interviews, participatory observation and documentation. The data processing method used was carried out in 3 stages, namely data condensation, data presentation and drawing conclusions. The data analysis used was descriptive analysis with a qualitative approach. The results showed that the agricultural extension communication strategy used during the Covid-19 pandemic was to maximize non-verbal mass communication provided through social media and try not to carry out direct agricultural extension communication whether it was carried out in masses, groups or individuals except for reasons certain. Meanwhile, communication barriers to agricultural counseling occur in agricultural extension which is carried out through social media. The communication barrier is due to technical and ecological barriers. Technically, the obstacles are farmers' lack of understanding of agricultural extension materials, farmers who do not have android cellphones and the slow response of agricultural extension workers when conducting question and answer sessions regarding agricultural extension materials. Meanwhile, ecological obstacles are the internet network which is less stable and experiences disturbances at certain times.ABSTRAKPenelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui strategi komunikasi penyuluhan pertanian dan untuk mengetahui hambatan komunikasi penyuluhan pertanian pada masa pandemi covid-19. Dilaksanakan di Desa Rejodadi Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin pada bulan Desember 2021 sampai dengan Januari 2022. Metode Penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode penarikan contoh yang digunakan adalah Non Probablity Sampling. Narasumber yang dipilih adalah penyuluh pertanian, ketua kelompok tani dan petani yang ada di Desa Rejodadi Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi partisipasi dan dokumentasi. Metode pengolahan data yang digunakan dilakukan dengan 3 tahapan, yaitu kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dengan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi komunikasi penyuluhan pertanian yang digunakan pada masa pandemi covid-19 adalah dengan memaksimalkan komunikasi massa secara non verbal yang diberikan melalui media sosial dan mengupayakan untuk tidak melakukan komunikasi penyuluhan pertanian secara langsung baik itu dilakukan secara massa, kelompok maupun perorangan kecuali sebab tertentu. Sedangkan hambatan komunikasi penyuluhan pertanian terjadi pada penyuluhan pertanian yang dilakukan melalui media sosial. Hambatan komunikasi tersebut disebabkan hambatan secara teknis dan ekologis. Hambatan secara teknis yaitu ketidak pahaman petani terhadap materi penyuluhan pertanian, petani yang tidak memiliki handpone android dan lambatnya respon penyuluh pertanian ketika dilakukan sesi tanya jawab seputar materi penyuluhan pertanian. Sedangkan hambatan secara ekologis yaitu jaringan internet yang kurang stabil dan mengalami gangguan di waktu tertentu.
摘要本研究旨在探讨新型冠状病毒病疫情期间农业推广的传播策略及传播障碍。该研究于2021年12月至2022年1月在Banyuasin县Sembawa县的rejoice dadi村进行。研究方法采用现象学的定性方法。抽样方法为非概率抽样。选定的举报人是Banyuasin县Sembawa县的农业推广工作者、农民团体负责人和乔伊达迪村的农民。所使用的数据收集方法是深入访谈、参与性观察和记录。采用的数据处理方法分为数据浓缩、数据呈现和得出结论3个阶段。使用的数据分析是定性方法的描述性分析。结果表明,新冠肺炎疫情期间的农业推广传播策略是最大限度地通过社交媒体提供非语言的大众传播,除非有特定原因,否则尽量避免在群体、群体或个人中进行直接的农业推广传播。同时,在社会化媒体进行农业推广的过程中,出现了农业咨询的沟通障碍。沟通障碍是由技术障碍和生态障碍造成的。技术上的障碍是农民对农技推广材料缺乏了解,农民没有安卓手机,农技推广人员在进行农技推广材料问答环节时反应迟缓。同时,生态障碍是指互联网网络不太稳定,在一定时期会受到干扰。摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstractDilaksanakan di Desa rejdadi Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin pada bulan 2021年12月sampai dengan 2022年1月。[方法]penpentitian yang digunakan adalalitalitalitalitaldendenan pendekatan现象学。非概率抽样方法。Narasumber yang dipilih adalah penyuluh pertanian, ketua kelompok tani danpetani yang ada di Desa regidadi Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin。数据来源:中国气象局,中国气象局,中国气象局。方法pengolahan数据yang digunakan dilakakan dengan 3 tahapan, yitu kondensasi数据,penyajian数据dan penarikan kespulan dengan分析数据yang digunakan adalah分析deskriptif dengan pendekatan质量。杨Hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi komunikasi penyuluhan pertanian digunakan篇玛莎pandemi covid-19 adalah dengan memaksimalkan komunikasi马萨secara非言语杨diberikan melalui媒体sosial丹mengupayakan为她有些melakukan komunikasi penyuluhan pertanian secara langsung baik itu dilakukan secara马萨,kelompok maupun perorangan kecuali sebab tertentu。Sedangkan hambatan komunikasi penyuluhan pertanian terjadi pada penyuluhan pertanian yang dilakukan melalui媒体社交。Hambatan komunikasi tersebut disebabkan Hambatan secara teknis dan ekologi。Hambatan secara teknis yitu ketidak pahaman petani terhadap materi penyuluhan pertanian, petani yang tidak memoriliki手机android danlambatnya响应penyuluuh pertanian ketika dilakukan sesi tanya jawab seputar materi penyuluhan pertanian。Sedangkan hambatan secara生态学家yitu jaringan和互联网yang kurang稳定,但mengalami gangguan di waktu tertenu。