{"title":"ANALISA PENGARUH HIDROFOIL DENGAN VARIASI PLANING HULL CHINE TERHADAP LAJU ALIRAN SPEEDBOAT","authors":"Muhammad Anggara Pratama, Arif Winarno","doi":"10.51742/jalasena.v3i2.548","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Suatu kapal khususnya pada kapal cepat dengan ukuran kecil ketika dioperasikan akan mengalami kondisi saat kapal diam dan bergerak pada kecepatan rendah, kapal cepat (planing boat) tersebut memiliki sifat sebagai layaknya lambung displasemen (displacement hull). Permasalahan yang sering dihadapi oleh kapal selama ini adalah masalah hambatan atau tahanan kapal. Tahanan kapal dapat dikurangi dengan memvariasikan desain bentuk lambung kapal yang lebih ramping serta penambahan hidrofoil pada lambung kapal agar bagian lambung kapal yang bergesekan dengan air dapat dikurangi secara signifikan. Prinsipnya tahanan terbesar dari kapal terletak pada luas permukaan kulit lambung kapal yang berada di bawah air atau sering disebut luas permukaan basah (WSA = Wetted Surface Area). Pada penilitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaruh penambahan Hidrofoil pada laju aliran variasi jumlah chine. Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan metode Computational Fluid Dynamic (CFD) dan perhitungan menggunakan metode savitsky untuk penyelesaian tahanan dari tujuan penelitian. Dari hasil analisa dan simulasi yang dilakukan pada model kapal didapatkan nilai tahanan terendah pada model planing hull 3 chine tahanan yang dihasilkan sebesar 262,27 kN dan dengan adanya penambahan hidrofoil tahanan yang dihasilkan sebesar 254,43 kN dengan perbandingan selisih 3,6% dapat disimpulkan dengan adanya penambahan hidrofoil pada tiap jumlah chine menunjukkan adanya pengurangan nilai tahanan pada setiap model kapal yang menggunakan hidrofoil dengan ditunjukkan aliran transisi yang dihasilkan lebih smooth setiap model dari bagian depan lambung kapal menuju belakang lambung kapal.","PeriodicalId":308610,"journal":{"name":"JURNAL JALASENA","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL JALASENA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51742/jalasena.v3i2.548","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Suatu kapal khususnya pada kapal cepat dengan ukuran kecil ketika dioperasikan akan mengalami kondisi saat kapal diam dan bergerak pada kecepatan rendah, kapal cepat (planing boat) tersebut memiliki sifat sebagai layaknya lambung displasemen (displacement hull). Permasalahan yang sering dihadapi oleh kapal selama ini adalah masalah hambatan atau tahanan kapal. Tahanan kapal dapat dikurangi dengan memvariasikan desain bentuk lambung kapal yang lebih ramping serta penambahan hidrofoil pada lambung kapal agar bagian lambung kapal yang bergesekan dengan air dapat dikurangi secara signifikan. Prinsipnya tahanan terbesar dari kapal terletak pada luas permukaan kulit lambung kapal yang berada di bawah air atau sering disebut luas permukaan basah (WSA = Wetted Surface Area). Pada penilitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaruh penambahan Hidrofoil pada laju aliran variasi jumlah chine. Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan metode Computational Fluid Dynamic (CFD) dan perhitungan menggunakan metode savitsky untuk penyelesaian tahanan dari tujuan penelitian. Dari hasil analisa dan simulasi yang dilakukan pada model kapal didapatkan nilai tahanan terendah pada model planing hull 3 chine tahanan yang dihasilkan sebesar 262,27 kN dan dengan adanya penambahan hidrofoil tahanan yang dihasilkan sebesar 254,43 kN dengan perbandingan selisih 3,6% dapat disimpulkan dengan adanya penambahan hidrofoil pada tiap jumlah chine menunjukkan adanya pengurangan nilai tahanan pada setiap model kapal yang menggunakan hidrofoil dengan ditunjukkan aliran transisi yang dihasilkan lebih smooth setiap model dari bagian depan lambung kapal menuju belakang lambung kapal.