{"title":"POTENSI PEMANFAATAN TEKNOLOGI KULTUR JARINGAN DALAM PENYIAPAN BAHAN TANAM KARET UNGGUL","authors":"Fetrina Oktavia","doi":"10.22302/ppk.wp.v40i2.803","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Berbagai upaya dan pendekatan untuk menghasilkan bahan tanam karet unggul baru dengan kualitas yang lebih baik perlu terus dilakukan baik secara konvensional maupun inkonvesional. Penyediaan bahan tanam unggul secara konvensional melalui teknik okulasi masih merupakan pilihan terbaik yang digunakan saat ini di masyarakat dengan pertimbangan efektifitas dan aspek ekonomi yang lebih baik dibanding metode perbanyakan vegetatif lainnya. Namun untuk skala massal, metode tersebut masih menghadapi berbagai kendala seperti keterbatasan batang atas sebagai sumber entres dan biji untuk batang bawah, keterbatasan tenaga okulasi yang terampil, adanya inkompatibilitas batang atas dan batang bawah serta rendahnya juvenilitas sumber mata entres yang digunakan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Perkembangan kemajuan dibidang bioteknologi kultur jaringan merupakan suatu peluang bagi penyedia bahan tanam karet untuk meningkat mutu bahan tanam yang dihasilkan. Permasalahan juvenilitas akibat menurunnya mutu fisiologis entres karet yang telah berumur dan pengaruh batang bawah terhadap pertumbuhan dapat diatasi melalui embryogenesis somatic. Teknologi microcutting membantu mengatasi keterbatasan ketersediaan biji sebagai sumber batang bawah. Melalui kultur jaringan penyediaan klonal bahan tanam karet dapat dilakukan secara massal dan seragam dalam waktu yang cepat serta kualitas bibit yang lebih terjamin.","PeriodicalId":342807,"journal":{"name":"Warta Perkaretan","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Warta Perkaretan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v40i2.803","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Berbagai upaya dan pendekatan untuk menghasilkan bahan tanam karet unggul baru dengan kualitas yang lebih baik perlu terus dilakukan baik secara konvensional maupun inkonvesional. Penyediaan bahan tanam unggul secara konvensional melalui teknik okulasi masih merupakan pilihan terbaik yang digunakan saat ini di masyarakat dengan pertimbangan efektifitas dan aspek ekonomi yang lebih baik dibanding metode perbanyakan vegetatif lainnya. Namun untuk skala massal, metode tersebut masih menghadapi berbagai kendala seperti keterbatasan batang atas sebagai sumber entres dan biji untuk batang bawah, keterbatasan tenaga okulasi yang terampil, adanya inkompatibilitas batang atas dan batang bawah serta rendahnya juvenilitas sumber mata entres yang digunakan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Perkembangan kemajuan dibidang bioteknologi kultur jaringan merupakan suatu peluang bagi penyedia bahan tanam karet untuk meningkat mutu bahan tanam yang dihasilkan. Permasalahan juvenilitas akibat menurunnya mutu fisiologis entres karet yang telah berumur dan pengaruh batang bawah terhadap pertumbuhan dapat diatasi melalui embryogenesis somatic. Teknologi microcutting membantu mengatasi keterbatasan ketersediaan biji sebagai sumber batang bawah. Melalui kultur jaringan penyediaan klonal bahan tanam karet dapat dilakukan secara massal dan seragam dalam waktu yang cepat serta kualitas bibit yang lebih terjamin.