The Role of The Office of Women's Empowerment, Child Protection, Population and Family Planning in Handling Cases of Sexual Violence Against Women in The Province of Banten
{"title":"The Role of The Office of Women's Empowerment, Child Protection, Population and Family Planning in Handling Cases of Sexual Violence Against Women in The Province of Banten","authors":"Sarfina Darajat, Qotrun Nida, Ria Yuni Lestari","doi":"10.31980/civicos.v7i1.2557","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kekerasan seksual terhadap perempuan yang terjadi di Provinsi Banten menjadi perhatian publik belakangan ini sehingga upaya pencegahan harus semakin diperhatikan kepada masyarakat khusus nya pada perempuan, maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten dalam menangani kasus kekerasan seksual terhadap perempuan. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Jl. Syech Nawawi Al-Bantani Palima Curug, Sukajaya, Serang, Banten dan UPTD PPA Provinsi Banten di Jl. Ki Ajurum No.4, Cipocok Jaya, Kec. Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ditemukan bahwa DP3AKKB sangat berperan sebagai fasilitator dalam mengatasi kasus kekerasan seksual terhadap perempuan di Provinsi Banten. UPTD PPA berperan dalam mengatasi kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dari mulai proses pengaduan kasus yang dilaporkan, rujukan kesehatan, pendampingan bantuan hukum, pemulihan psikologis korban, mengantar kepihak kepolisian, sampai dengan kasus tersebut selesai. DP3AKKB juga menjadi tempat pendidikan dan penyebarluasan hak-hak perempuan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, peran dinas sangat penting untuk menekan kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dengan penanganan yang sudah ditentukan oleh DP3AKKB dan UPTD PPA sebagai pelayanan masyarakat dalam menangani kasus kekerasan seksual terhadap perempuan. Banyak nya masyarakat yang melaporkan menjadi tingkat keberhasilan dinas dalam menangani kekerasan seksual terhadap perempuan, karena semakin banyak korban yang melapor, semakin besar tingkat kesadaran masyarakat dalam memperjuangkan hak-hak perempuan untuk hidup yang lebih nyaman dan aman.","PeriodicalId":189791,"journal":{"name":"Journal Civics and Social Studies","volume":"118 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal Civics and Social Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31980/civicos.v7i1.2557","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kekerasan seksual terhadap perempuan yang terjadi di Provinsi Banten menjadi perhatian publik belakangan ini sehingga upaya pencegahan harus semakin diperhatikan kepada masyarakat khusus nya pada perempuan, maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten dalam menangani kasus kekerasan seksual terhadap perempuan. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Jl. Syech Nawawi Al-Bantani Palima Curug, Sukajaya, Serang, Banten dan UPTD PPA Provinsi Banten di Jl. Ki Ajurum No.4, Cipocok Jaya, Kec. Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ditemukan bahwa DP3AKKB sangat berperan sebagai fasilitator dalam mengatasi kasus kekerasan seksual terhadap perempuan di Provinsi Banten. UPTD PPA berperan dalam mengatasi kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dari mulai proses pengaduan kasus yang dilaporkan, rujukan kesehatan, pendampingan bantuan hukum, pemulihan psikologis korban, mengantar kepihak kepolisian, sampai dengan kasus tersebut selesai. DP3AKKB juga menjadi tempat pendidikan dan penyebarluasan hak-hak perempuan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, peran dinas sangat penting untuk menekan kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dengan penanganan yang sudah ditentukan oleh DP3AKKB dan UPTD PPA sebagai pelayanan masyarakat dalam menangani kasus kekerasan seksual terhadap perempuan. Banyak nya masyarakat yang melaporkan menjadi tingkat keberhasilan dinas dalam menangani kekerasan seksual terhadap perempuan, karena semakin banyak korban yang melapor, semakin besar tingkat kesadaran masyarakat dalam memperjuangkan hak-hak perempuan untuk hidup yang lebih nyaman dan aman.