{"title":"PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SD","authors":"Indhira Asih Vivi Yandari, Nailah Nailah","doi":"10.32678/PRIMARY.V11I01.1998","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Hal ini diperkuat dengan hasil di sekolah yang menunjukkan rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada salah satu SD di Kabupaten Serang. Pemecahan masalah matematis merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki siswa dan tujuan dalam pembelajaran matematika. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pencapaian akhir dan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan model Teams Games Tournament (TGT). Metode yang digunakan dalam penellitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas IV di SDN Kragilan 1. Dua kelas diambil secara acak dari empat kelas yang ada, yaitu kelas eksperimen yang mendapatkan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dan kelas kontrol yang mendapat model pembelajaran kooperatif. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan instrumen tes berupa tes kemampuan pemecahan masalah matematis dan instrumen non-tes berupa angket respon siswa terhadap pembelajaran Teams Games Tournament (TGT). Uji statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial. Berdasarkan hasil analisis diperoleh rata-rata gain kemampuan pemecahan masalah sebesar 0,75 dengan kategori tinggi untuk kelas eksperimen dan 0,65 dengan kategori sedang untuk kelas kontrol. Rata-rata pencapaian akhir kemampuan pemecahan masalah sebesar 15,56 dengan kategori baik untuk kelas eksperimen dan 14,17 dengan kategori sedang untuk kelas kontrol. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa pencapaian akhir dan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mendapatkan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) lebih baik daripada pembelajaran yang menggunakan model kooperatif.","PeriodicalId":356649,"journal":{"name":"Primary : Jurnal Keilmuan dan Kependidikan Dasar","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Primary : Jurnal Keilmuan dan Kependidikan Dasar","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32678/PRIMARY.V11I01.1998","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Hal ini diperkuat dengan hasil di sekolah yang menunjukkan rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada salah satu SD di Kabupaten Serang. Pemecahan masalah matematis merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki siswa dan tujuan dalam pembelajaran matematika. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pencapaian akhir dan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan model Teams Games Tournament (TGT). Metode yang digunakan dalam penellitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas IV di SDN Kragilan 1. Dua kelas diambil secara acak dari empat kelas yang ada, yaitu kelas eksperimen yang mendapatkan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dan kelas kontrol yang mendapat model pembelajaran kooperatif. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan instrumen tes berupa tes kemampuan pemecahan masalah matematis dan instrumen non-tes berupa angket respon siswa terhadap pembelajaran Teams Games Tournament (TGT). Uji statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial. Berdasarkan hasil analisis diperoleh rata-rata gain kemampuan pemecahan masalah sebesar 0,75 dengan kategori tinggi untuk kelas eksperimen dan 0,65 dengan kategori sedang untuk kelas kontrol. Rata-rata pencapaian akhir kemampuan pemecahan masalah sebesar 15,56 dengan kategori baik untuk kelas eksperimen dan 14,17 dengan kategori sedang untuk kelas kontrol. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa pencapaian akhir dan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mendapatkan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) lebih baik daripada pembelajaran yang menggunakan model kooperatif.