Muhammad Faadhil Lathif Ramadhan, Urip Rahmani, Ediyanto
{"title":"Pengaruh Reklamasi Terhadap Hasil Tangkapan Nelayan di Daerah Kamal Muara, Jakarta Utara","authors":"Muhammad Faadhil Lathif Ramadhan, Urip Rahmani, Ediyanto","doi":"10.53676/jism.v5i1.76","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Reklamasi merupakan salah satu solusi pembangunan yang sudah lama dilakukan oleh negara-negara yang memiliki garis pantai seperti Belanda. Adanya reklamasi di Jakarta adalah untuk mengatasi kelangkaan lahan yang ada karena populasi penduduk yang terus bertambah. Proyek reklamasi pesisir Kota Jakarta dimaksudkan untuk menambah ruang pembangunan Jakarta. Selain itu, reklamasi ini bertujuan untuk mencegah pengikisan daratan Jakarta oleh air laut, serta membangun beberapa fasilitas kota lainnya dan bertujuan untuk menata kembali kawasan pantura dengan cara membangun kawasan pantai dan menjadikan Jakarta sebagai kota pantai. Kegiatan reklamasi ini menyebabkan suatu dampak kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat terutama pada nelayan yang hidup didekat dengan kawasan reklamasi pantura DKI Jakarta. Dampak positif kegiatan reklamasi antara lain terjadinya peningkatan kualitas dan nilai ekonomi kawasan pesisir, mengurangi lahan yang dianggap kurang produktif, penambahan wilayah, perlindungan pantai dari erosi, peningkatan kondisi habitat perairan, penyerapan tenaga kerja dan lain-lain. Sedangkan dampak negatif dari proses reklamasi pada lingkungan meliputi dampak fisik seperti halnya perubahan hidro-oseanografi, sedimentasi, peningkatan kekeruhan air, pencemaran laut, peningkatan potensi banjir dan genangan di wilayah pesisir, rusaknya habitat laut dan ekosistemnya. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan untuk pengambilan sampel diambil menggunakan metode purposive sampling. Padadaerah Kamal Muara didapatkan bahwa ada 2 jenis nelayan penduduk asli yang terkena dampak akibat adanya reklamasi, nelayan tersebut adalah nelayan sero dan sondong.","PeriodicalId":110427,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Satya Minabahari","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Satya Minabahari","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53676/jism.v5i1.76","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Reklamasi merupakan salah satu solusi pembangunan yang sudah lama dilakukan oleh negara-negara yang memiliki garis pantai seperti Belanda. Adanya reklamasi di Jakarta adalah untuk mengatasi kelangkaan lahan yang ada karena populasi penduduk yang terus bertambah. Proyek reklamasi pesisir Kota Jakarta dimaksudkan untuk menambah ruang pembangunan Jakarta. Selain itu, reklamasi ini bertujuan untuk mencegah pengikisan daratan Jakarta oleh air laut, serta membangun beberapa fasilitas kota lainnya dan bertujuan untuk menata kembali kawasan pantura dengan cara membangun kawasan pantai dan menjadikan Jakarta sebagai kota pantai. Kegiatan reklamasi ini menyebabkan suatu dampak kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat terutama pada nelayan yang hidup didekat dengan kawasan reklamasi pantura DKI Jakarta. Dampak positif kegiatan reklamasi antara lain terjadinya peningkatan kualitas dan nilai ekonomi kawasan pesisir, mengurangi lahan yang dianggap kurang produktif, penambahan wilayah, perlindungan pantai dari erosi, peningkatan kondisi habitat perairan, penyerapan tenaga kerja dan lain-lain. Sedangkan dampak negatif dari proses reklamasi pada lingkungan meliputi dampak fisik seperti halnya perubahan hidro-oseanografi, sedimentasi, peningkatan kekeruhan air, pencemaran laut, peningkatan potensi banjir dan genangan di wilayah pesisir, rusaknya habitat laut dan ekosistemnya. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan untuk pengambilan sampel diambil menggunakan metode purposive sampling. Padadaerah Kamal Muara didapatkan bahwa ada 2 jenis nelayan penduduk asli yang terkena dampak akibat adanya reklamasi, nelayan tersebut adalah nelayan sero dan sondong.