{"title":"Aplikasi Pelapisan Kitosan untuk Meningkatkan Umur Simpan Salak (Salacca zalacca)","authors":"Erwidia Dwi Apriliyanti, Diana Purbasari","doi":"10.24843/jbeta.2022.v10.i02.p21","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak \nSalak (Salacca zalacca) merupakan salah satu tanaman hortikultura asli Indonesia yang memiliki umur simpan yang pendek. Faktor yang mempengaruhi umur simpan buah salak adalah kontaminasi mikroorganisme, laju respirasi, dan transpirasi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelapisan (coating) kitosan terhadap karakteristik mutu dalam meningkatkan umur simpan buah salak. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor yaitu perbedaan konsentrasi kitosan dan waktu penyimpanan dalam suhu ruang. Data dianalisis menggunakan Anova two mix factors dengan tes (?=0,05), jika diperoleh berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan susut bobot terendah pada konsentrasi kitosan 1% sebesar 10,8628%, kekerasan tertinggi pada konsentrasi kitosan 1% sebesar 0,0971 N/mm2, nilai L tertinggi pada konsentrasi kitosan 1% sebesar 42,1744, nilai a tertinggi pada konsentrasi kitosan 0,5% sebesar 3,8944, nilai b tertinggi pada perlakuan konsentrasi kitosan 1% sebesar 9,7122 dan nilai Total Padatan Terlarut (TPT) terendah pada konsentrasi kitosan 1,5% sebesar 17,7000°brix \nAbstract \nSnakefruit (Salacca zalacca) is a horticultural plant native in Indonesia with a short shelf life. Factors affecting salak fruit's shelf life are microorganism contamination, respiration rate, and high transpiration. This study aims to determine the effect of chitosan coating on quality characteristics in increasing the shelf life of salak fruit. This study used a completely randomized design (CRD) with two factors: differences in chitosan concentration and storage time at room temperature. The data were analyzed using an ANOVA two mix factor with a test (? = 0,05), if it was found to be significantly different, Duncan's further test was carried out. The results showed the lowest weight loss at 1% chitosan concentration was 10,8628%, the highest hardness was at 1% chitosan concentration at 0,0971 N/mm2, the highest L value at 1% chitosan concentration was 42,1744, the highest a value was at concentration 0,5% chitosan was 3,8944, the highest b value at 1% chitosan concentration was 9,7122 and the lowest Total Dissolved Solids (TPT) was at 1,5% chitosan concentration at 17,7000°brix.","PeriodicalId":400994,"journal":{"name":"Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian)","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jbeta.2022.v10.i02.p21","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak
Salak (Salacca zalacca) merupakan salah satu tanaman hortikultura asli Indonesia yang memiliki umur simpan yang pendek. Faktor yang mempengaruhi umur simpan buah salak adalah kontaminasi mikroorganisme, laju respirasi, dan transpirasi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelapisan (coating) kitosan terhadap karakteristik mutu dalam meningkatkan umur simpan buah salak. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor yaitu perbedaan konsentrasi kitosan dan waktu penyimpanan dalam suhu ruang. Data dianalisis menggunakan Anova two mix factors dengan tes (?=0,05), jika diperoleh berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan susut bobot terendah pada konsentrasi kitosan 1% sebesar 10,8628%, kekerasan tertinggi pada konsentrasi kitosan 1% sebesar 0,0971 N/mm2, nilai L tertinggi pada konsentrasi kitosan 1% sebesar 42,1744, nilai a tertinggi pada konsentrasi kitosan 0,5% sebesar 3,8944, nilai b tertinggi pada perlakuan konsentrasi kitosan 1% sebesar 9,7122 dan nilai Total Padatan Terlarut (TPT) terendah pada konsentrasi kitosan 1,5% sebesar 17,7000°brix
Abstract
Snakefruit (Salacca zalacca) is a horticultural plant native in Indonesia with a short shelf life. Factors affecting salak fruit's shelf life are microorganism contamination, respiration rate, and high transpiration. This study aims to determine the effect of chitosan coating on quality characteristics in increasing the shelf life of salak fruit. This study used a completely randomized design (CRD) with two factors: differences in chitosan concentration and storage time at room temperature. The data were analyzed using an ANOVA two mix factor with a test (? = 0,05), if it was found to be significantly different, Duncan's further test was carried out. The results showed the lowest weight loss at 1% chitosan concentration was 10,8628%, the highest hardness was at 1% chitosan concentration at 0,0971 N/mm2, the highest L value at 1% chitosan concentration was 42,1744, the highest a value was at concentration 0,5% chitosan was 3,8944, the highest b value at 1% chitosan concentration was 9,7122 and the lowest Total Dissolved Solids (TPT) was at 1,5% chitosan concentration at 17,7000°brix.