Ari Yanto, Aris Dianto, Dian Bastian, M. Effry Kurniawan
{"title":"STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI PONDOK PESANTREN DARUSSALAM KEPAHIANG","authors":"Ari Yanto, Aris Dianto, Dian Bastian, M. Effry Kurniawan","doi":"10.24252/edu.v2i2.33480","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendidikan yang bermutu harus memiliki Sumber Daya Manusia yang baik dan berkompeten. Kepala sekolah memiliki peran yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi yang dilakukan kepala sekolah dapat meningkatkan mutu pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Darussalam Kepahiang. Data penelitian diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi kepala sekolah Pondok Pesantren Darussalam Kepahiang dalam meningkatkan mutu pendidikan yaitu: (1) Peningkatan dan penguatan dari dalam dengan cara pemberian materi ketika rapat koordinasi bulanan; (2) Melakukan supervisi rutin dengan melakukan kunjungan kelas dan menganalisa RPP yang akan digunakan guru; (3) Evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), evaluasi terkait dengan proses pembelajaran yang sedang berlangsung; (4) Pembinaan kedisiplinan guru melalui rapat tiap bulan dan teguran secara langsung; (5) Promosi secara berkala dengan cara menyebarkan brosur, mengadakan sosialisasi ke berbagai pihak, instansi dan lembaga terkait se-Kabupaten Kepahiang, dan sekitarnya; (6) Peningkatan sarana dan prasarana seperti pembuatan ruang kelas baru, laboratorium komputer, laboratorium bahasa, kantin, tempat parkir, dan lapangan olahraga; (7) Pendekatan kontesktual yakni pendekatan di lingkungan internal pondok pesantren; (8) Pemilihan kepala sekolah yang tepat dengan pemahaman yang utuh terhadap lingkungan; (9) Optimalisasi implementasi dan penerapan kurikulum; (10) Stabilisasi limgkungan dan sekolah dan budaya pondok pesantren; (11) Melakukan pengorganisasian kelas.","PeriodicalId":245298,"journal":{"name":"Educational Leadership: Jurnal Manajemen Pendidikan","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Educational Leadership: Jurnal Manajemen Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24252/edu.v2i2.33480","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pendidikan yang bermutu harus memiliki Sumber Daya Manusia yang baik dan berkompeten. Kepala sekolah memiliki peran yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi yang dilakukan kepala sekolah dapat meningkatkan mutu pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Darussalam Kepahiang. Data penelitian diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi kepala sekolah Pondok Pesantren Darussalam Kepahiang dalam meningkatkan mutu pendidikan yaitu: (1) Peningkatan dan penguatan dari dalam dengan cara pemberian materi ketika rapat koordinasi bulanan; (2) Melakukan supervisi rutin dengan melakukan kunjungan kelas dan menganalisa RPP yang akan digunakan guru; (3) Evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), evaluasi terkait dengan proses pembelajaran yang sedang berlangsung; (4) Pembinaan kedisiplinan guru melalui rapat tiap bulan dan teguran secara langsung; (5) Promosi secara berkala dengan cara menyebarkan brosur, mengadakan sosialisasi ke berbagai pihak, instansi dan lembaga terkait se-Kabupaten Kepahiang, dan sekitarnya; (6) Peningkatan sarana dan prasarana seperti pembuatan ruang kelas baru, laboratorium komputer, laboratorium bahasa, kantin, tempat parkir, dan lapangan olahraga; (7) Pendekatan kontesktual yakni pendekatan di lingkungan internal pondok pesantren; (8) Pemilihan kepala sekolah yang tepat dengan pemahaman yang utuh terhadap lingkungan; (9) Optimalisasi implementasi dan penerapan kurikulum; (10) Stabilisasi limgkungan dan sekolah dan budaya pondok pesantren; (11) Melakukan pengorganisasian kelas.