{"title":"Moderasi Beragama Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Hindu Transmigran Di Kecamatan Landono Sulawesi Tenggara","authors":"Putu Diantika, A. Cahyani","doi":"10.33363/swjsa.v5i2.905","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Moderasi bukanlah sikap yang kaku, pasif, statis. Moderasi adalah sikap yang tidak berlebihan dalam menghadapi persoalan perbedaan dalam masyarakat yang majemuk. Sikap moderat aktif dan dinamis dengan cita-cita luhur, yaitu perubahan sosial ke arah yang positif, adil, dan seimbang. Dalam mengamalkan ajaran agama perlu memperhatikan prinsip-prinsip moderasi dan kearifan lokal sebagai upaya menghindari penyimpangan dari ajaran agama. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sikap moderasi beragama masyarakat Hindu di kawasan transmigran berbasis kearifan lokal di Kabupaten Landono Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik observasi dan wawancara serta studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap moderasi beragama berbasis kearifan lokal diterapkan oleh umat Hindu transmigran di kecamatan Landono Sulawesi Tenggara dimana meskipun jauh dari pulau Bali dan menjadi komunitas pendatang dan menjadi komunitas minoritas. agama-agama di provinsi ini, mereka dapat hidup berdampingan secara damai dengan mengamalkan ajaran Susila, Tat Twam Asi dan Tri Hita Karana dengan konsep menyama braya, yaitu menghargai perbedaan dan menempatkan orang lain sebagai keluarga. Sikap moderasi beragama dapat berimplikasi positif bagi masyarakat Hindu transmigran dalam membentuk kesadaran beragama dalam menjalankan ajaran agama Hindu sebagai jalan untuk membangun kehidupan yang harmonis.","PeriodicalId":427835,"journal":{"name":"Satya Widya: Jurnal Studi Agama","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Satya Widya: Jurnal Studi Agama","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33363/swjsa.v5i2.905","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Moderasi bukanlah sikap yang kaku, pasif, statis. Moderasi adalah sikap yang tidak berlebihan dalam menghadapi persoalan perbedaan dalam masyarakat yang majemuk. Sikap moderat aktif dan dinamis dengan cita-cita luhur, yaitu perubahan sosial ke arah yang positif, adil, dan seimbang. Dalam mengamalkan ajaran agama perlu memperhatikan prinsip-prinsip moderasi dan kearifan lokal sebagai upaya menghindari penyimpangan dari ajaran agama. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sikap moderasi beragama masyarakat Hindu di kawasan transmigran berbasis kearifan lokal di Kabupaten Landono Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik observasi dan wawancara serta studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap moderasi beragama berbasis kearifan lokal diterapkan oleh umat Hindu transmigran di kecamatan Landono Sulawesi Tenggara dimana meskipun jauh dari pulau Bali dan menjadi komunitas pendatang dan menjadi komunitas minoritas. agama-agama di provinsi ini, mereka dapat hidup berdampingan secara damai dengan mengamalkan ajaran Susila, Tat Twam Asi dan Tri Hita Karana dengan konsep menyama braya, yaitu menghargai perbedaan dan menempatkan orang lain sebagai keluarga. Sikap moderasi beragama dapat berimplikasi positif bagi masyarakat Hindu transmigran dalam membentuk kesadaran beragama dalam menjalankan ajaran agama Hindu sebagai jalan untuk membangun kehidupan yang harmonis.
适度不是一种僵硬、被动、静态的态度。温和是处理多元社会差异问题的一种温和的态度。积极、充满活力的温和态度,有崇高的目标,即社会变革,走向积极、公平和平衡。宗教教义的实行需要注意适度的原则和地方智慧,以避免偏离宗教教义。该研究旨在描述苏拉威西东南部兰多诺省兰多诺摄政地区宗教信仰的温和态度。本研究采用描述性质的方法,采用观察、采访和文学研究。这项研究的结果表明,以当地为基础的宗教温和派是在苏拉威西东南部苏拉威西群岛的印度移民,他们虽然远离巴厘岛,但成为了一个移民社区,成为一个少数民族社区。这个省的宗教可以通过实践Susila、Tat Tat Asi和Tri Hita Karana的教义与尊重braya的概念和平共处,即尊重差异和把他人视为家庭。温和的宗教态度可以对印度教移民社区产生积极的影响,形成宗教意识,以奉行印度教的教义为基础,建立和谐的生活。