{"title":"PELATIHAN PENGGUNAAN KALIMAT IMPERATIVE UNTUK MENDESKRIPSIKAN PROCEDURE TEXT TENTANG CARA MEMBUAT MAKANAN DAN MINUMAN TRADISIONAL SASAMBO","authors":"Riris Sugianto, Lalu Isnaini Rahman","doi":"10.29303/darmadiksani.v3i1.2832","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan dari kegiatan abdimas ini adalah meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menggunakan pola kalimat perintah (imperative sentence) dengan baik dan benar. Mahasiswa perlu memiliki kemampuan menggunakan kalimat imperatif dalam menyusun teks prosedural, terutama dalam matakuliah English for Tourism, yang mengharuskan mereka untuk dapat menjelaskan langkah-langkah atau prosedur dalam membuat minuman dan makanan khas daerah suku Sasak, Samawa, dan Mbojo di NTB. Hal ini penting karena NTB terkenal dengan pariwisatanya dan banyak turis internasional yang datang berlibur ke sana. Oleh karena itu, menjadi suatu keunikan jika mahasiswa lokal mampu menjelaskan kepada wisatawan asing cara membuat minuman dan makanan khas daerah mereka, seperti Pelecing Kangkung, Poteng jaja tujaq, Sepat, Minasarua, dan lain sebagainya. Hal ini akan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk lebih mengenal kekayaan wisata kuliner di NTB. Selain itu, ini juga akan meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa dalam berkomunikasi dengan penutur asing dalam bahasa Inggris. Kegiatan dimulai dengan melakukan observasi awal dan wawancara untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi mahasiswa dalam menggunakan kalimat imperatif dalam bahasa Inggris. Kegiatan inti melibatkan penyampaian materi mengenai pola-pola dan contoh-contoh kalimat perintah dalam bentuk positif dan negatif, diikuti dengan latihan penggunaan pola gramatika yang tepat. Kegiatan diakhiri dengan diskusi dan tanya jawab untuk mengukur pemahaman peserta serta mengidentifikasi kesulitan yang masih dihadapi. Berdasarkan evaluasi, kegiatan ini berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan, yaitu: peserta dapat memahami dan membedakan pola-pola kalimat imperatif positif dan negatif; peserta dapat menyusun kalimat yang sesuai melalui latihan terbatas; dan peserta dapat menghasilkan kalimat perintah untuk teks prosedural dan mempresentasikannya dengan cukup percaya diri untuk menjelaskan prosedur pembuatan beberapa jenis makanan dan minuman khas suku Sasambo di NTB.","PeriodicalId":220040,"journal":{"name":"Darma Diksani: Jurnal Pengabdian Ilmu Pendidikan, Sosial, dan Humaniora","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Darma Diksani: Jurnal Pengabdian Ilmu Pendidikan, Sosial, dan Humaniora","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29303/darmadiksani.v3i1.2832","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tujuan dari kegiatan abdimas ini adalah meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menggunakan pola kalimat perintah (imperative sentence) dengan baik dan benar. Mahasiswa perlu memiliki kemampuan menggunakan kalimat imperatif dalam menyusun teks prosedural, terutama dalam matakuliah English for Tourism, yang mengharuskan mereka untuk dapat menjelaskan langkah-langkah atau prosedur dalam membuat minuman dan makanan khas daerah suku Sasak, Samawa, dan Mbojo di NTB. Hal ini penting karena NTB terkenal dengan pariwisatanya dan banyak turis internasional yang datang berlibur ke sana. Oleh karena itu, menjadi suatu keunikan jika mahasiswa lokal mampu menjelaskan kepada wisatawan asing cara membuat minuman dan makanan khas daerah mereka, seperti Pelecing Kangkung, Poteng jaja tujaq, Sepat, Minasarua, dan lain sebagainya. Hal ini akan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk lebih mengenal kekayaan wisata kuliner di NTB. Selain itu, ini juga akan meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa dalam berkomunikasi dengan penutur asing dalam bahasa Inggris. Kegiatan dimulai dengan melakukan observasi awal dan wawancara untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi mahasiswa dalam menggunakan kalimat imperatif dalam bahasa Inggris. Kegiatan inti melibatkan penyampaian materi mengenai pola-pola dan contoh-contoh kalimat perintah dalam bentuk positif dan negatif, diikuti dengan latihan penggunaan pola gramatika yang tepat. Kegiatan diakhiri dengan diskusi dan tanya jawab untuk mengukur pemahaman peserta serta mengidentifikasi kesulitan yang masih dihadapi. Berdasarkan evaluasi, kegiatan ini berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan, yaitu: peserta dapat memahami dan membedakan pola-pola kalimat imperatif positif dan negatif; peserta dapat menyusun kalimat yang sesuai melalui latihan terbatas; dan peserta dapat menghasilkan kalimat perintah untuk teks prosedural dan mempresentasikannya dengan cukup percaya diri untuk menjelaskan prosedur pembuatan beberapa jenis makanan dan minuman khas suku Sasambo di NTB.