{"title":"EXISTENTIAL CRISIS IN ANUAR NOR ARAI’S “VACUUM”","authors":"M. Ahmad","doi":"10.22452/jomas.vol33no2.8","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract The period of experimental theatre in the 1970s significantly changed the history of modern Malay theatre. The plays staged during that era could be categorised as absurd because they contained strong inclinations towards absurd theatre techniques. The existential philosophy which underpinned the foundation of these works drew much controversy at its peak. This paper intends to highlight the portrayal of two main characters in Anuar Nor Arai’s “Vacuum” (Vakum) who are constantly in conflict: the Old Man, who resists change but wants to stay relevant, and the Young Man, who perceives existence as being present and believes that change should be accompanied by wisdom. This intergenerational conflict also reflects the existential crisis that makes the play unconventional. In addition, the paper delved into the existential conflicts experienced by the two characters and their respective journeys through the philosophical lens of existentialism. “Vacuum”, written in 1993, employed clever elements of absurd theatre techniques as it placed delicate issues into the mainstream discourse of local theatre at that time. Despite calling attention to various controversial issues through absurd theatre, such bold attempts by the playwrights are widely accepted today. Consequently, their boldness allows for more creative experimentation in the current mainstream Malay theatre. Keywords: Theatre of the Absurd, Malay Experimental Theatre, controversial, existential crisis, change Abstrak Zaman teater eksperimental pada tahun 1970-an telah membawa kepada perubahan yang signifikan dalam sejarah perkembangan teater Melayu moden. Teater yang dihasilkan pada era ini sering dikaitkan sebagai teater absurd kerana falsafah absurd yang sarat mendasari pembikinan dan pementasannya. Oleh itu, teater pada era ini sering menimbulkan kontroversi sepanjang era popularitinya. Kajian ini memfokuskan kepada dua watak utama yang sentiasa berada dalam konflik yang berterusan iatu, Orang Tua yang berkeras tidak mahukan perubahan dan mahu kekal relevan dalam masyarakat. Watak Orang Muda pula melihat kewujudan yang relevan itu sebagai keberadaan dalam keadaan semasa dan menerima arus perubahan dengan kematangan akal. Konflik jurang antara dua generasi ini memperlihatkan krisis eksistensi yang membuatkan karya ini bukanlah sebuah karya teater yang konvensional. Kajian ini juga membincangkan berkaitan permasalahan konflik eksistensi yang dialami oleh dua watak utama dan derita saraf yang mereka alami melalui lensa falsafah eksistentialisme. Vakum, tulisan Anuar Nor Arai, telah diterbitkan pada tahun 1993 dan telah mengaplikasikan elemen-elemen teater absurd dan mengangkat isu yang rumit dan jarang diperkatakan dalam karya teater Melayu ketika itu. Walaupun karya Teater Absurd Melayu telah mengangkat isuisu kontroversi melalui falsafah absurd, eksperimen berani yang telah dilakukan oleh dramatis pada zaman itu telah diterima baik oleh dramatis aliran kini. Eksperimen yang tidak konvensional ini telah membuka ruang kepada dramatis generasi kini untuk lebih berani dan kreatif berkarya tanpa kekangan dalam aliran semasa teater Melayu masa kini. Kata Kunci: Teater Absurd, Teater Eksperimental Melayu, kontroversi, krisis eksistensi, perubahan","PeriodicalId":220581,"journal":{"name":"Jurnal Pengajian Melayu","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengajian Melayu","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22452/jomas.vol33no2.8","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Abstract The period of experimental theatre in the 1970s significantly changed the history of modern Malay theatre. The plays staged during that era could be categorised as absurd because they contained strong inclinations towards absurd theatre techniques. The existential philosophy which underpinned the foundation of these works drew much controversy at its peak. This paper intends to highlight the portrayal of two main characters in Anuar Nor Arai’s “Vacuum” (Vakum) who are constantly in conflict: the Old Man, who resists change but wants to stay relevant, and the Young Man, who perceives existence as being present and believes that change should be accompanied by wisdom. This intergenerational conflict also reflects the existential crisis that makes the play unconventional. In addition, the paper delved into the existential conflicts experienced by the two characters and their respective journeys through the philosophical lens of existentialism. “Vacuum”, written in 1993, employed clever elements of absurd theatre techniques as it placed delicate issues into the mainstream discourse of local theatre at that time. Despite calling attention to various controversial issues through absurd theatre, such bold attempts by the playwrights are widely accepted today. Consequently, their boldness allows for more creative experimentation in the current mainstream Malay theatre. Keywords: Theatre of the Absurd, Malay Experimental Theatre, controversial, existential crisis, change Abstrak Zaman teater eksperimental pada tahun 1970-an telah membawa kepada perubahan yang signifikan dalam sejarah perkembangan teater Melayu moden. Teater yang dihasilkan pada era ini sering dikaitkan sebagai teater absurd kerana falsafah absurd yang sarat mendasari pembikinan dan pementasannya. Oleh itu, teater pada era ini sering menimbulkan kontroversi sepanjang era popularitinya. Kajian ini memfokuskan kepada dua watak utama yang sentiasa berada dalam konflik yang berterusan iatu, Orang Tua yang berkeras tidak mahukan perubahan dan mahu kekal relevan dalam masyarakat. Watak Orang Muda pula melihat kewujudan yang relevan itu sebagai keberadaan dalam keadaan semasa dan menerima arus perubahan dengan kematangan akal. Konflik jurang antara dua generasi ini memperlihatkan krisis eksistensi yang membuatkan karya ini bukanlah sebuah karya teater yang konvensional. Kajian ini juga membincangkan berkaitan permasalahan konflik eksistensi yang dialami oleh dua watak utama dan derita saraf yang mereka alami melalui lensa falsafah eksistentialisme. Vakum, tulisan Anuar Nor Arai, telah diterbitkan pada tahun 1993 dan telah mengaplikasikan elemen-elemen teater absurd dan mengangkat isu yang rumit dan jarang diperkatakan dalam karya teater Melayu ketika itu. Walaupun karya Teater Absurd Melayu telah mengangkat isuisu kontroversi melalui falsafah absurd, eksperimen berani yang telah dilakukan oleh dramatis pada zaman itu telah diterima baik oleh dramatis aliran kini. Eksperimen yang tidak konvensional ini telah membuka ruang kepada dramatis generasi kini untuk lebih berani dan kreatif berkarya tanpa kekangan dalam aliran semasa teater Melayu masa kini. Kata Kunci: Teater Absurd, Teater Eksperimental Melayu, kontroversi, krisis eksistensi, perubahan
20世纪70年代的实验戏剧时期极大地改变了马来现代戏剧的历史。在那个时代上演的戏剧可以被归类为荒谬,因为它们包含了强烈的荒谬戏剧技术倾向。作为这些作品基础的存在主义哲学在其鼎盛时期引起了许多争议。本文拟着重刻画Anuar Nor Arai的《真空》(Vakum)中两个不断处于冲突中的主要人物:一个是抗拒变化但又想与时俱进的老人,另一个是认为存在就是存在,认为变化应该伴随着智慧的年轻人。这种代际冲突也反映了使该剧非传统的存在危机。此外,本文还通过存在主义的哲学视角,深入探讨了两位人物所经历的存在冲突和各自的人生旅程。创作于1993年的《真空》巧妙地运用了荒诞派戏剧技巧的元素,将一些微妙的问题放入了当时当地戏剧的主流话语中。尽管通过荒诞戏剧引起了人们对各种争议问题的关注,但剧作家们的这种大胆尝试在今天被广泛接受。因此,他们的大胆为当前主流马来戏剧提供了更多创造性的实验。关键词:荒诞派戏剧,马来实验戏剧,争议,存在危机,变化摘要:札曼戏剧,实验戏剧,1970- 1970年,马来西亚戏剧,马来西亚戏剧,马来西亚戏剧,马来西亚戏剧,现代。这句话的意思是:“我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。”我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。Konflik jurang antara dua generasi ini成员lihatkan危机eksistensi yang成员lihatkan karya ini bukanlah sebuah karya teater yang konveny。Kajian ini juga membinckan berkaitan permasalahan konflik eksistensi yang dialami oleh dua watak utama danderita saraf yang mereka alami melalui lenha falsafah eksistentialism。Vakum, tuisan Anuar Nor Arai, telah diiterbitkan pada tahun 1993 dantelah mengaplikasikan元素-元素teater荒谬danmengangkat isu yang rumit danjarang diperkatakan dalam karya teater Melayu ketika itu。Walaupun karya theatre。我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国。卡塔·昆奇:荒诞的戏剧、实验的戏剧、矛盾的戏剧、危机的戏剧、佩鲁巴汉