{"title":"Kebijakan Pendidikan Pesantren di Indonesia","authors":"Heriyadi Heriyadi, M. Iqbal","doi":"10.29300/jpe.v2i1.5913","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan Untuk menganalisis dan menemukan pesantren dalam lembaga , Untuk menganalisis dan menemukan pesanteren lintasan sejarah, Untuk menganalisis dan menemukan subtansi disentralisasi manajemen pendidikan, Untuk menganalisis dan menemukan strategi kebijalan ideal. Metode penelitian observasi studi pustaka, hasil penelitian Pesantren dalam lembaga beberapa elemen dasar yang merupakan ciri khas dari pesantren itu sendiri, elemen itu adalah: Pondok atau asrama,Tempat belajar mengajar, biasanya berupa Masjid dan bisa berbentuk lain, Santri, Pengajaran kitab-kitab agama, bentuknya adalah kitab- kitab yang berbahasa arab dan klasik atau lebih dikenal dengan istilah kitab kuning, Kiai dan ustadz. Pesanteren lintasan sejarah Terkait dengan sejarah pondok pesantren, Musyrifah Sunanto menjelaskan bahwa: Di Jawa sebelum Islam datang, pesantren sudah dikenal sebagai lembaga pendidikan agama Hindu. Setelah Islam masuk, nama itu menjadi nama lembaga pendidikan agama Islam. Lembaga pendidikan Islam ini didirikan oleh para penyiar agama Islam pertama yang aktif menjalankan dakwah. Mereka masuk ke daerah pedalaman Jawa dan berhasil mendirikan lembaga pendidikan. Dari lembaga pendidikan inilah menyebar, yaitu pesantren yang hanya memiliki masjid dan rumah kiai Pesantren jenis, yaitu pesantren yang memiliki masjid, rumah kiai dan pondok, Pesantren C yaitu pesantren yang terdiri dari masjid, rumah kiai, asrama atau pondok dan madrasah, Pesantren jenis D adalah pesantren yang sudah terdiri dari beberapa unsur yaitu masjid, rumah kiai, asrama, madrasah ditambah pendidikan keterampilan, program pertanian dan lain-lain.Strategi kebijalan ideal Kurikulum pondok pesantren yang ada sekarang ini, mengacu pada pengertian yang luas seperti yang diungkapkan oleh J. Galen Saylor dan William M. Alexander tersebut, sehingga kurikulum yang ada di pesantren dapat mencakup segala kegiatan baik berupa intra-kurikuler ataupun ekstra-kurikuler yang diikuti oleh santri maupun kiainya. Dalam hal ini adalah pondok pesantren khalafi (modern).","PeriodicalId":190293,"journal":{"name":"Journal of Primary Education (JPE)","volume":"76 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Primary Education (JPE)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29300/jpe.v2i1.5913","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tujuan Untuk menganalisis dan menemukan pesantren dalam lembaga , Untuk menganalisis dan menemukan pesanteren lintasan sejarah, Untuk menganalisis dan menemukan subtansi disentralisasi manajemen pendidikan, Untuk menganalisis dan menemukan strategi kebijalan ideal. Metode penelitian observasi studi pustaka, hasil penelitian Pesantren dalam lembaga beberapa elemen dasar yang merupakan ciri khas dari pesantren itu sendiri, elemen itu adalah: Pondok atau asrama,Tempat belajar mengajar, biasanya berupa Masjid dan bisa berbentuk lain, Santri, Pengajaran kitab-kitab agama, bentuknya adalah kitab- kitab yang berbahasa arab dan klasik atau lebih dikenal dengan istilah kitab kuning, Kiai dan ustadz. Pesanteren lintasan sejarah Terkait dengan sejarah pondok pesantren, Musyrifah Sunanto menjelaskan bahwa: Di Jawa sebelum Islam datang, pesantren sudah dikenal sebagai lembaga pendidikan agama Hindu. Setelah Islam masuk, nama itu menjadi nama lembaga pendidikan agama Islam. Lembaga pendidikan Islam ini didirikan oleh para penyiar agama Islam pertama yang aktif menjalankan dakwah. Mereka masuk ke daerah pedalaman Jawa dan berhasil mendirikan lembaga pendidikan. Dari lembaga pendidikan inilah menyebar, yaitu pesantren yang hanya memiliki masjid dan rumah kiai Pesantren jenis, yaitu pesantren yang memiliki masjid, rumah kiai dan pondok, Pesantren C yaitu pesantren yang terdiri dari masjid, rumah kiai, asrama atau pondok dan madrasah, Pesantren jenis D adalah pesantren yang sudah terdiri dari beberapa unsur yaitu masjid, rumah kiai, asrama, madrasah ditambah pendidikan keterampilan, program pertanian dan lain-lain.Strategi kebijalan ideal Kurikulum pondok pesantren yang ada sekarang ini, mengacu pada pengertian yang luas seperti yang diungkapkan oleh J. Galen Saylor dan William M. Alexander tersebut, sehingga kurikulum yang ada di pesantren dapat mencakup segala kegiatan baik berupa intra-kurikuler ataupun ekstra-kurikuler yang diikuti oleh santri maupun kiainya. Dalam hal ini adalah pondok pesantren khalafi (modern).