UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Pasundan Cianjur)
{"title":"UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Pasundan Cianjur)","authors":"Riscy Rismayanti, Sendi Ramdhani, Aas Aisah","doi":"10.35194/ts.v5i1.2911","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika pada pokok bahasan garis dan sudut siswa kelas VII-E SMP Pasundan Cianjur dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini yaitu siswa-siswi kelas VII-E SMP Pasundan Cianjur tahun ajaran 2015-2016 sebanyak 43 siswa. Model pembelajaran STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu: Presentasi kelas, tim, kuis, skor peningkatan individual dan penghargaan tim. Tindakan dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing siklus terdiri dari tiga pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD melalui tahapan (1) presentasi kelas yang dilakukan oleh guru, (2) diskusi kelompok dengan menggunakan LKS, (3) kuis individu, (4) peningkatan nilai individu, dan (5) penghargaan kelompok, dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. Hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya persentase siswa yang paham setiap siklusnya. Untuk jumlah siswa yang tuntas, Daya Serap Klasikal dan nilai rata-rata kelas dari siklus I sampai siklus III mengalami peningkatan. Hasil jurnal siswa yang memberikan komentar positif lebih banyak dibandingkan dengan yang memberikan komentar negatif. Lembar observasi menghasilkan suasana pembelajaran yang meningkat pada setiap siklus, baik pada guru maupun siswa. Hasil angket skala sikap menghasilkan respon yang baik.","PeriodicalId":174090,"journal":{"name":"Triple S (Journals of Mathematics Education)","volume":"40 12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Triple S (Journals of Mathematics Education)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35194/ts.v5i1.2911","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika pada pokok bahasan garis dan sudut siswa kelas VII-E SMP Pasundan Cianjur dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini yaitu siswa-siswi kelas VII-E SMP Pasundan Cianjur tahun ajaran 2015-2016 sebanyak 43 siswa. Model pembelajaran STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu: Presentasi kelas, tim, kuis, skor peningkatan individual dan penghargaan tim. Tindakan dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing siklus terdiri dari tiga pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD melalui tahapan (1) presentasi kelas yang dilakukan oleh guru, (2) diskusi kelompok dengan menggunakan LKS, (3) kuis individu, (4) peningkatan nilai individu, dan (5) penghargaan kelompok, dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. Hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya persentase siswa yang paham setiap siklusnya. Untuk jumlah siswa yang tuntas, Daya Serap Klasikal dan nilai rata-rata kelas dari siklus I sampai siklus III mengalami peningkatan. Hasil jurnal siswa yang memberikan komentar positif lebih banyak dibandingkan dengan yang memberikan komentar negatif. Lembar observasi menghasilkan suasana pembelajaran yang meningkat pada setiap siklus, baik pada guru maupun siswa. Hasil angket skala sikap menghasilkan respon yang baik.