PERUBAHAN MAKNA PADA TATACARA PELAKSANAAN TRADISI BELA’AK KABUPATEN KAUR DI DESA MENTIRING KECAMATAN SEMIDANG GUMAY

Z Thri Afina Efdianti, Lesti Heriyanti
{"title":"PERUBAHAN MAKNA PADA TATACARA PELAKSANAAN TRADISI BELA’AK KABUPATEN KAUR DI DESA MENTIRING KECAMATAN SEMIDANG GUMAY","authors":"Z Thri Afina Efdianti, Lesti Heriyanti","doi":"10.36085/idea.v2i1.5328","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap pelaksanaan tradisi bela’ak dan untuk mengetahui .perubahan tata cara pelaksanaan tradisi bela'ak di Desa Mentiring Kecamatan Semidang Gumay kabupaten kaur. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan studi kasus, informan penelitian ditentukan melalui teknik snowball sampling, data penelitan ini di kumpulkan melalui teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan pengumpulan dokumen. Kemudian di analisis melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Analisis hasil penelitian menggunakan Teori Interaksionalisme Simbolik oleh George Herbert Mead. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan hasil penelitan menunjukan bahwa dilaksanakannya tradisi bela’ak pada masyarakat Desa Mentiring adalah suatu upaya untuk menghidupakn kembali kesenian daerah hal ini di mulai pada tahun 2013 dan tujuan dari tradisi bela’ak ini adalah untuk memperkenalkan pasangan pengantin yang sudah sah menjadi suami istri dan juga untuk mengucapkan terima kasih kepada masyarakat desa karna sudah membantu jalannya acara pesta pernikahan, selain itu ada beberapa penyebab terjadnya perubahan tradisi bela’ak ini yaitu yang pertama karena adanya pengaruh dari teknologi, yang kedua karena biaya yang diperlukan juga besar untuk pelaksanaan tradisi bela'ak ini,sehingga masyarakat enggan untuk melaksanakannya. Sedangkan kajian teori interaksionisme simbolik memandang perubahan tata cara pelaksanaan tradisi bela'ak ini merupakan dampak dari sosialisasi dalam masyarakat yang tidak sepenuhnya menghasilkan pemaknaan yang sama terhadap simbol yang ada. Sebagian masyarakat masih memaknai pentingnya tradisi ini sebagai simbol perkenalkan pengantin dan untuk memperkenalkan pasangan baru ke masyarakat. Sedangkan anggota masyarakat yang lain memaknai tradisi belalak merupakan tradisi yang tidak begitu penting lagi untuk dilakukan karena perbedaan makna simbol yang terdapat dalam tradisi tersebut.","PeriodicalId":368110,"journal":{"name":"JURNAL ILMIAH IDEA","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL ILMIAH IDEA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36085/idea.v2i1.5328","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap pelaksanaan tradisi bela’ak dan untuk mengetahui .perubahan tata cara pelaksanaan tradisi bela'ak di Desa Mentiring Kecamatan Semidang Gumay kabupaten kaur. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan studi kasus, informan penelitian ditentukan melalui teknik snowball sampling, data penelitan ini di kumpulkan melalui teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan pengumpulan dokumen. Kemudian di analisis melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Analisis hasil penelitian menggunakan Teori Interaksionalisme Simbolik oleh George Herbert Mead. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan hasil penelitan menunjukan bahwa dilaksanakannya tradisi bela’ak pada masyarakat Desa Mentiring adalah suatu upaya untuk menghidupakn kembali kesenian daerah hal ini di mulai pada tahun 2013 dan tujuan dari tradisi bela’ak ini adalah untuk memperkenalkan pasangan pengantin yang sudah sah menjadi suami istri dan juga untuk mengucapkan terima kasih kepada masyarakat desa karna sudah membantu jalannya acara pesta pernikahan, selain itu ada beberapa penyebab terjadnya perubahan tradisi bela’ak ini yaitu yang pertama karena adanya pengaruh dari teknologi, yang kedua karena biaya yang diperlukan juga besar untuk pelaksanaan tradisi bela'ak ini,sehingga masyarakat enggan untuk melaksanakannya. Sedangkan kajian teori interaksionisme simbolik memandang perubahan tata cara pelaksanaan tradisi bela'ak ini merupakan dampak dari sosialisasi dalam masyarakat yang tidak sepenuhnya menghasilkan pemaknaan yang sama terhadap simbol yang ada. Sebagian masyarakat masih memaknai pentingnya tradisi ini sebagai simbol perkenalkan pengantin dan untuk memperkenalkan pasangan baru ke masyarakat. Sedangkan anggota masyarakat yang lain memaknai tradisi belalak merupakan tradisi yang tidak begitu penting lagi untuk dilakukan karena perbedaan makna simbol yang terdapat dalam tradisi tersebut.
这项研究的目的是要了解社区对武术传统的实施的看法,并了解在孟山都县半明区(al - Gumay village)实施这些习俗的改变。研究采用定性研究方法,采用案例研究方法,通过雪球采样技术确定研究线人,通过观察、采访、文档和文件收集技术收集研究数据。然后通过数据还原、数据展示和推论提现的阶段进行分析。利用乔治·赫伯特·米德象征性的相互主义理论来分析研究结果。根据研究结果显示,已经实施的研究成就的村民Mentiring接受'ak武术传统艺术是一种努力menghidupakn回来这地区于2013年开始和'ak武术传统的目的是介绍新郎已经成为合法夫妻的责任也要感谢村民因为已经帮助纲要婚礼,因为技术的影响而改变比拉卡克传统的原因有几个。而象征性的相互主义理论研究认为,这些传统实施方式的改变是社会社会化的结果,而社会社会化并没有完全反映出同样的符号。一些社区仍然认为这一传统的重要性,作为向新娘和向社区介绍新人的象征。社会上的其他成员收集了椋鸟的传统,这是一种不再那么重要的传统,因为在这些传统中发现的符号意义的不同。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信