{"title":"ANALISIS PERBANDINGAN DESAIN STRUKTUR GEDUNG BETON BERTULANG SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) DAN SISTEM GANDA (DUAL SYSTEM) DI KOTA PADANG","authors":"Agus Agus, Fazi Oktoferian Cahya","doi":"10.33559/eoj.v4i4.1180","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kota Padang terletak pada daerah gempa kuat sebagaimana Peta Wilayah Gempa Indonesia 2017. Untuk membangun Gedung di daerah rawan gempa kuat, terdapat beberapa sistem struktur yang direkomendasikan, diantaranya adalah Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan Sistem Ganda (Dual System). Penelitian ini dimaksudkan untuk menganilisis perbandingan desain bangunan beton bertulang kedua sistem struktur tersebut ( SRPMK dan Dual System) yang terletak di kota Padang. Model bangunan beton bertulang 6 tingkat didesain sebagai Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan Sistem Ganda (Dual System) untuk mengetahui perbandingan dari respon masing-masing bangunan terhadap beban-beban yang terjadi serta untuk mengetahui penggunaan sistem struktur yang efisien. Analisis dilakukan menggunakan aplikasi SAP2000 versi 14. Perancangan bangunan gedung ini berdasarkan persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung (SNI 2847-2013) dan persyaratan Perencanaan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung (SNI 1726-2019). Perencanaan ini dimulai dari menentukan data-data dasar perencanaan dan pembebanan yang terjadi pada struktur. Pembebanan dihitung berdasarkan denah lantai dan fungsi bangunan. Perhitungan pembebanan dilakukan mengikuti persyaratan Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain (SNI 1727-2013). Dari hasil analisis yang dilakukan, dapat dilihat bahwa bangunan yang menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) memiliki displacement dan drift yang lebih besar jika di bandingkan dengan bangunan yang menggunakan Sistem Ganda (Dual System), meskipun keduanya masih dalam batas yang diizinkan. Sedangkan dari dimensi penampang kolom, pada Sistem Ganda (Dual System) memiliki dimensi kolom yang lebih kecil dari banguan yang menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Walau bagaimanapun, berdasarkan analisis dinamis pada kedua model struktur bangunan, pada dasarnya model struktur Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) didapati lebih efisien.","PeriodicalId":297009,"journal":{"name":"Ensiklopedia of Journal","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ensiklopedia of Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33559/eoj.v4i4.1180","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kota Padang terletak pada daerah gempa kuat sebagaimana Peta Wilayah Gempa Indonesia 2017. Untuk membangun Gedung di daerah rawan gempa kuat, terdapat beberapa sistem struktur yang direkomendasikan, diantaranya adalah Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan Sistem Ganda (Dual System). Penelitian ini dimaksudkan untuk menganilisis perbandingan desain bangunan beton bertulang kedua sistem struktur tersebut ( SRPMK dan Dual System) yang terletak di kota Padang. Model bangunan beton bertulang 6 tingkat didesain sebagai Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan Sistem Ganda (Dual System) untuk mengetahui perbandingan dari respon masing-masing bangunan terhadap beban-beban yang terjadi serta untuk mengetahui penggunaan sistem struktur yang efisien. Analisis dilakukan menggunakan aplikasi SAP2000 versi 14. Perancangan bangunan gedung ini berdasarkan persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung (SNI 2847-2013) dan persyaratan Perencanaan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung (SNI 1726-2019). Perencanaan ini dimulai dari menentukan data-data dasar perencanaan dan pembebanan yang terjadi pada struktur. Pembebanan dihitung berdasarkan denah lantai dan fungsi bangunan. Perhitungan pembebanan dilakukan mengikuti persyaratan Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain (SNI 1727-2013). Dari hasil analisis yang dilakukan, dapat dilihat bahwa bangunan yang menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) memiliki displacement dan drift yang lebih besar jika di bandingkan dengan bangunan yang menggunakan Sistem Ganda (Dual System), meskipun keduanya masih dalam batas yang diizinkan. Sedangkan dari dimensi penampang kolom, pada Sistem Ganda (Dual System) memiliki dimensi kolom yang lebih kecil dari banguan yang menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Walau bagaimanapun, berdasarkan analisis dinamis pada kedua model struktur bangunan, pada dasarnya model struktur Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) didapati lebih efisien.