SELF EFFICACY DAN PEMANFAATAN BISKUIT LABU KUNING SEBAGAI MAKANAN TAMBAHAN TERHADAP PENCEGAHAN STUNTING PADA GOLD PERIOD DI SIOSAR [SELF EFFICACY AND THE USAGE OF PUMPKIN BISCUIT AS FOOD SUPPLEMENTS FOR STUNTING PREVENTION ON GOLD PERIOD IN SIOSAR]
{"title":"SELF EFFICACY DAN PEMANFAATAN BISKUIT LABU KUNING SEBAGAI MAKANAN TAMBAHAN TERHADAP PENCEGAHAN STUNTING PADA GOLD PERIOD DI SIOSAR [SELF EFFICACY AND THE USAGE OF PUMPKIN BISCUIT AS FOOD SUPPLEMENTS FOR STUNTING PREVENTION ON GOLD PERIOD IN SIOSAR]","authors":"Lidya Natalia Br Sinuhaji, Juliana Munthe, A. Ginting, Mutiara Asia, Nikmatul Isnaniyah","doi":"10.19166/jspc.v5i3.4752","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Background. Globally, there are around 101 million children under 5 years who are under the ideal body weight and 165 million children are stunted. Based on the Basic Health Research (Riskesdas), there are 37.2% of children under 5 years in Indonesia experiencing stunting. Stunting describes the incidence of malnutrition in toddlers that lasts for a long time and its impact is not only physically but also on cognitive function. The PURPOSE of this community service is to empower the community to arise their self-efficacy by utilizing pumpkin biscuits to prevent stunting. The METHOD is carried out in 4 stages, namely reviewing participatory rural conditions, group development, planning and implementing activities as well as participatory monitoring and evaluation. RESULTS in the Siosar area, pumpkin is very easy to obtain because 90% of the local people are vegetable farmers, one of which is pumpkin. Therefore, this activity can solve the problems that exist in Siosar by utilizing agricultural products, namely pumpkin, to be processed in a modern form into biscuits so that babies and pregnant women can consume them easily and it is useful to prevent stunting.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Latar Belakang. Secara global terdapat sekitar 101 juta anak dibawah usia 5 tahun yang termasuk dibawah berat badan ideal dan 165 juta anak mengalami stunting. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), terdapat 37,2 % anak balita di Indonesia mengalami stunting dan tahun 2018 sekitar 37 % (90 juta) anak mengalami stunting di Indonesia. Stunting menggambarkan kejadian kurang gizi pada balita yang berlangsung dalam waktu yang lama dan dampaknya bukan hanya secara fisik tetapi justru pada fungsi kognitif. TUJUAN pengabdian kepada masyarakat ini untuk memberdayakan masyarakat agar muncul self efficacy dan masyarakat mampu memanfaatan biskuit labu kuning untuk pencegahan stunting. METODE yang dilakukan dengan 4 tahap yaitu mengkaji keadaan pedesaan partisipatif, pengembangan kelompok, penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan serta monitoring dan evaluasi partisipatif. HASIL di wilayah Siosar labu kuning sangat mudah diperoleh karena 90% masyarakat setempat adalah petani sayur, salah satu tanaman yaitu labu kuning. Oleh karena itu kegiatan ini dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di Siosar dengan memanfaatkan hasil pertanian dan hasil labu kuning yang didapat diolah dengan bentuk yang modern menjadi biskuit sehingga bayi dan ibu hamil dapat mengosumsi dengan mudah sehingga bermanfaat untuk mencegah terjadinya stunting.","PeriodicalId":355481,"journal":{"name":"Jurnal Sinergitas PKM & CSR","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sinergitas PKM & CSR","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19166/jspc.v5i3.4752","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Background. Globally, there are around 101 million children under 5 years who are under the ideal body weight and 165 million children are stunted. Based on the Basic Health Research (Riskesdas), there are 37.2% of children under 5 years in Indonesia experiencing stunting. Stunting describes the incidence of malnutrition in toddlers that lasts for a long time and its impact is not only physically but also on cognitive function. The PURPOSE of this community service is to empower the community to arise their self-efficacy by utilizing pumpkin biscuits to prevent stunting. The METHOD is carried out in 4 stages, namely reviewing participatory rural conditions, group development, planning and implementing activities as well as participatory monitoring and evaluation. RESULTS in the Siosar area, pumpkin is very easy to obtain because 90% of the local people are vegetable farmers, one of which is pumpkin. Therefore, this activity can solve the problems that exist in Siosar by utilizing agricultural products, namely pumpkin, to be processed in a modern form into biscuits so that babies and pregnant women can consume them easily and it is useful to prevent stunting.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Latar Belakang. Secara global terdapat sekitar 101 juta anak dibawah usia 5 tahun yang termasuk dibawah berat badan ideal dan 165 juta anak mengalami stunting. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), terdapat 37,2 % anak balita di Indonesia mengalami stunting dan tahun 2018 sekitar 37 % (90 juta) anak mengalami stunting di Indonesia. Stunting menggambarkan kejadian kurang gizi pada balita yang berlangsung dalam waktu yang lama dan dampaknya bukan hanya secara fisik tetapi justru pada fungsi kognitif. TUJUAN pengabdian kepada masyarakat ini untuk memberdayakan masyarakat agar muncul self efficacy dan masyarakat mampu memanfaatan biskuit labu kuning untuk pencegahan stunting. METODE yang dilakukan dengan 4 tahap yaitu mengkaji keadaan pedesaan partisipatif, pengembangan kelompok, penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan serta monitoring dan evaluasi partisipatif. HASIL di wilayah Siosar labu kuning sangat mudah diperoleh karena 90% masyarakat setempat adalah petani sayur, salah satu tanaman yaitu labu kuning. Oleh karena itu kegiatan ini dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di Siosar dengan memanfaatkan hasil pertanian dan hasil labu kuning yang didapat diolah dengan bentuk yang modern menjadi biskuit sehingga bayi dan ibu hamil dapat mengosumsi dengan mudah sehingga bermanfaat untuk mencegah terjadinya stunting.
背景。全球约有1.01亿5岁以下儿童体重不达标,1.65亿儿童发育迟缓。根据基本健康研究(Riskesdas),印度尼西亚有37.2%的5岁以下儿童发育迟缓。发育迟缓描述了幼儿长期营养不良的发生率,其影响不仅是身体上的,而且是认知功能上的。这项社区服务的目的是通过使用南瓜饼干来预防发育不良,从而增强社区的自我效能感。该方法分4个阶段进行,即审查参与式农村条件、小组发展、规划和实施活动以及参与式监测和评估。结果在Siosar地区,南瓜很容易获得,因为当地90%的人都是菜农,其中一种就是南瓜。因此,这个活动可以解决Siosar存在的问题,利用农产品,即南瓜,以现代形式加工成饼干,使婴儿和孕妇可以方便地食用,并有助于防止发育不良。摘要:拉塔·贝拉康。Secara global terdapat sekitar 101 juta anak dibawah usia 5 tahun yang termasuk dibawah berat badan理想丹165 juta anak mengalami发育不良。Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), terdapat 37,2% anak balita di Indonesia孟加拉米发育迟缓dan tahun 2018 sekitar 37% (90 juta) anak mengalami发育迟缓di Indonesia。发育迟缓,孟甘巴坎kejadian kurang gizi帕达巴利塔杨berlangsung dalam waktu杨喇嘛丹丹巴尼亚bakya bukan secara fisik tetapi justru帕达真菌kognitif。TUJUAN pengabdian kepada masyarakat ini untuk成员,masyarakat成员,自我效能,自我效能,自我效能,自我效能,自我效能,自我效能,自我效能,自我效能,自我效能[3] [footnoteren] [footnoteren] [footnoteren] [footnoteren] [footnoteren] [footnoteren] [footnoteren] [footnoteren] [footnoteren] [footnoteren]。HASIL di wilayah Siosar labu kuning sangat mudah diperoleh karena 90% masyarakat setemat adalah petani sayur, salah satu tanaman yitu labu kuning。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,