{"title":"SKOR POLA PANGAN HARAPAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 0,5 – 12 TAHUN DI INDONESIA","authors":"Yekti Widodo, Sandjaja Sandjaja, Fitrah Ernawati","doi":"10.22435/pgm.v40i2.7939.63-75","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT The prevalence of undernutrition in Indonesia is still high compared to its neighbouring countries. The causes are quantity and quality of dietary intakes that can be assesed by dietary recall and desirable dietary pattern (DDP) respectively. The objective was to measure DDP and its association with nutritional status of 0,5-12-year-old Indonesian children. Data was obtained from SEANUTS Indonesia's research covering 3.600 children in 48 districts. Trained nutritionists collected food intakes and dietary pattern by 1x24 hour dietary recall. Nutrient intakes and DDP were calculated by food composition tables and 9 food groups respectively. DDP score were categorized into lowest (score 85). Weight, length/height were measured by digital weight scale and length measuring board/microtoise. World Health Organization (WHO) child standard was used to calculate W/A, H/A, W/H Z-scores. Analysis was done to measure DDP and its association with nutritional status. The result showed that DDP child 0,5-1,9 years was 48,7 point, DDP child 2,0-5,9 years was 54,7 point, DD child 6,0-12,9 years was 48,8 point. The overall DDP was 49,9 point, far below the maximum value 100 point. DDP was higher among older age, urban areas, higher father education, and higher socioeconomic status. The risk of stunted was higher in low DDP (OR = 1,24; 95% CI 1,15-1,732) and underweight (OR = 1,27; 95% CI 1,16-1,38) but no risk for wasted. The conclusion DDP of Indonesian children was still low and it was associated significantly with stunting and underweight. ABSTRAK Prevalensi kekurangan gizi di Indonesia masih tinggi dibandingkan negara tetangga, penyebab adalah kuantitas dan kualitas asupan makanan, yang dapat dinilai dari konsumsinya dalam bentuk kualitas dan keragamannya. Penelitian bertujuan mengukur skor pola pangan harapan (PPH) dan hubungannya dengan status gizi anak usia 0,5-1,6 tahun, 2,0-5,9 tahun, dan 6,0-12,9 tahun di Indonesia. Data diperoleh dari penelitian SEANUTS Indonesia yang mencakup 3.600 anak di 48 kabupaten. Data asupan makanan dikumpulkan dengan cara recall 1x24 jam oleh ahli gizi yang terlatih. Asupan zat gizi dihitung menurut tabel komposisi bahan makanan dan skor PPH berdasarkan sembilan kelompok bahan makanan. Skor PPH dikategorikan sangat rendah ( 85). Berat badan diukur dengan timbangan digital dan panjang atau tinggi badan diukur dengan papan panjang badan atau microtoise . Status gizi anak dinilai berdasarkan Z-score indeks BB/U, TB/U BB/TB standar WHO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor PPH konsumsi anak umur 0,5-1,9 tahun adalah 48,7, umur 2,0-5,9 tahun 54,7, dan umur 6,0-12,9 tahun 48,8. Secara keseluruhan skor PPH anak umur 0,5-12,9 tahun hanya 49,9 masih jauh di bawah skor ideal (100). Skor PPH cenderung lebih tinggi pada anak yang tinggal di perkotaan, tingkat pendidikan ibu lebih tinggi, dan status sosial ekonomi lebih tinggi. Anak dengan skor PPH rendah mempunyai risiko mengalami stunting dengan OR = 1,24; 95% CI 1,15-1,32 dan mengalami underweight dengan OR = 1,27; 95% CI 1,16-1,38, tetapi tidak menunjukkan berisiko wasting . Dimpulankan bahwa skor PPH anak Indonesia masih rendah dan berhubungan nyata dengan risiko stunting dan underweight .","PeriodicalId":310150,"journal":{"name":"The Journal of Nutrition and Food Research","volume":"96 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"5","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"The Journal of Nutrition and Food Research","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/pgm.v40i2.7939.63-75","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
Abstract
ABSTRACT The prevalence of undernutrition in Indonesia is still high compared to its neighbouring countries. The causes are quantity and quality of dietary intakes that can be assesed by dietary recall and desirable dietary pattern (DDP) respectively. The objective was to measure DDP and its association with nutritional status of 0,5-12-year-old Indonesian children. Data was obtained from SEANUTS Indonesia's research covering 3.600 children in 48 districts. Trained nutritionists collected food intakes and dietary pattern by 1x24 hour dietary recall. Nutrient intakes and DDP were calculated by food composition tables and 9 food groups respectively. DDP score were categorized into lowest (score 85). Weight, length/height were measured by digital weight scale and length measuring board/microtoise. World Health Organization (WHO) child standard was used to calculate W/A, H/A, W/H Z-scores. Analysis was done to measure DDP and its association with nutritional status. The result showed that DDP child 0,5-1,9 years was 48,7 point, DDP child 2,0-5,9 years was 54,7 point, DD child 6,0-12,9 years was 48,8 point. The overall DDP was 49,9 point, far below the maximum value 100 point. DDP was higher among older age, urban areas, higher father education, and higher socioeconomic status. The risk of stunted was higher in low DDP (OR = 1,24; 95% CI 1,15-1,732) and underweight (OR = 1,27; 95% CI 1,16-1,38) but no risk for wasted. The conclusion DDP of Indonesian children was still low and it was associated significantly with stunting and underweight. ABSTRAK Prevalensi kekurangan gizi di Indonesia masih tinggi dibandingkan negara tetangga, penyebab adalah kuantitas dan kualitas asupan makanan, yang dapat dinilai dari konsumsinya dalam bentuk kualitas dan keragamannya. Penelitian bertujuan mengukur skor pola pangan harapan (PPH) dan hubungannya dengan status gizi anak usia 0,5-1,6 tahun, 2,0-5,9 tahun, dan 6,0-12,9 tahun di Indonesia. Data diperoleh dari penelitian SEANUTS Indonesia yang mencakup 3.600 anak di 48 kabupaten. Data asupan makanan dikumpulkan dengan cara recall 1x24 jam oleh ahli gizi yang terlatih. Asupan zat gizi dihitung menurut tabel komposisi bahan makanan dan skor PPH berdasarkan sembilan kelompok bahan makanan. Skor PPH dikategorikan sangat rendah ( 85). Berat badan diukur dengan timbangan digital dan panjang atau tinggi badan diukur dengan papan panjang badan atau microtoise . Status gizi anak dinilai berdasarkan Z-score indeks BB/U, TB/U BB/TB standar WHO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor PPH konsumsi anak umur 0,5-1,9 tahun adalah 48,7, umur 2,0-5,9 tahun 54,7, dan umur 6,0-12,9 tahun 48,8. Secara keseluruhan skor PPH anak umur 0,5-12,9 tahun hanya 49,9 masih jauh di bawah skor ideal (100). Skor PPH cenderung lebih tinggi pada anak yang tinggal di perkotaan, tingkat pendidikan ibu lebih tinggi, dan status sosial ekonomi lebih tinggi. Anak dengan skor PPH rendah mempunyai risiko mengalami stunting dengan OR = 1,24; 95% CI 1,15-1,32 dan mengalami underweight dengan OR = 1,27; 95% CI 1,16-1,38, tetapi tidak menunjukkan berisiko wasting . Dimpulankan bahwa skor PPH anak Indonesia masih rendah dan berhubungan nyata dengan risiko stunting dan underweight .
与邻国相比,印度尼西亚的营养不良发生率仍然很高。其原因是膳食摄入的数量和质量,可分别通过膳食回忆和理想膳食模式(DDP)来评估。目的是测量DDP及其与0 -12岁印度尼西亚儿童营养状况的关系。数据来自SEANUTS印度尼西亚对48个县的3 600名儿童的研究。训练有素的营养学家通过1x24小时饮食回忆收集食物摄入量和饮食模式。分别采用食物成分表和9个食物组计算营养素摄入量和DDP。DDP得分最低(85分)。体重、长度/高度均由数字体重秤和长度测量板/微缩仪测量。采用世界卫生组织(WHO)儿童标准计算W/A、H/A、W/H z评分。分析测定DDP及其与营养状况的关系。结果显示:DDP患儿0、5 ~ 1、9岁为48、7分,DDP患儿2、0 ~ 5、9岁为54、7分,DD患儿6、0 ~ 12、9岁为48、8分。总体DDP为49.9点,远低于最大值100点。DDP在年龄较大、城市地区、父亲教育程度较高和社会经济地位较高的人群中较高。低DDP儿童发育迟缓的风险较高(OR = 1,24;95% CI 1,15-1,732)和体重不足(OR = 1,27;95% CI 1,16-1,38),但没有浪费风险。结论印度尼西亚儿童的DDP仍然偏低,与发育迟缓和体重不足有显著关系。【摘要】印度尼西亚的流行病学研究表明,印度尼西亚的流行病学研究表明,中国的流行病学研究表明,中国的流行病学研究表明,中国的流行病学研究表明,中国的流行病学研究表明,中国的流行病学研究表明,中国的流行病学研究表明,中国的流行病学研究表明,中国的流行病学研究表明,中国的流行病学研究表明,中国的流行病学研究表明,中国的流行病学研究表明,中国的流行病学研究表明。Penelitian bertujuan mengukur skor pola pangan harapan (PPH) dan hubungannya dengan status gizi anak usia 0,5-1,6 tahun, 2,0-5,9 tahun, dan 6,0-12,9 tahun di印度尼西亚。数据统计数据显示,SEANUTS印度尼西亚yang mencakup 3,600 anak di 48 kabupaten。数据为:1 × 24次召回,1 × 24次召回,1 × 24次召回。Asupan zat gizi dihitung mennuut tabel komposisi bahan makanan danskor PPH berdasarkan sembilan kelompok bahan makanan。Skor PPH dicategororikan sangat rendah(85)。Berat badan diukur dengan timbangan digital dan panjang atau tinggi badan diukur dengan papan panjang badan atau microtoise。赶出亚衲族地位gizi dinilai berdasarkan z分数indeks BB / U,结核病/ U BB /结核病standar谁。Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor PPH konsumsi anak umur 0,5-1,9 tahun adalah 48,7, umur 2,0-5,9 tahun 54,7, dan umur 6,0-12,9 tahun 48,8。Secara keseluruhan skor PPH anak umur 0,5-12,9 tahun hanya 4,9 masih jauh di bawah skor ideal(100)。Skor PPH cenderung lebih tingki pada anak yang tinggal di perkotaan, tingkat pendidikan ibu lebih tingki, danstatus社会经济学lebih tingki。Anak dengan skor PPH rendah mempunyai risiko mengalami发育不良dengan OR = 1,24;95% CI为1,15-1,32,dan mengalami体重过轻,OR = 1,27;95% CI 1,16-1,38, tetapi tidak menunjukkan berisiko消瘦。印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚