Damayanti Putri Adoe Adoe, Dantje A. T. Sina, D. Krisnayanti
{"title":"Analisis Debit Banjir pada DAS di Pulau Sumba dengan Metode HSS Nakayasu dan Metode HSS GAMA-1","authors":"Damayanti Putri Adoe Adoe, Dantje A. T. Sina, D. Krisnayanti","doi":"10.56860/jtsda.v1i1.6","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pulau Sumba merupakan wilayah di NTT yang masuk dalam klasifikasi daerah semi arid dimana curah hujan yang turun tidak merata. Ada 4 Daerah Aliran Sungai di Pulau Sumba yang berkontribusi terhadap ketersediaan air permukaan bagi masyarakat sekitar. Aliran permukaan ini bisa dikaji dengan menggunakan beberapa metode perhitungan banjir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai debit banjir dan nilai probable maximum flood (PMF) dengan menggunakan metode HSS Gama-1 dan HSS Nakayasu. Hasil penelitian didapat nilai Q banjir untuk kala ulang 2 tahun pada DAS Baing dengan metode HSS Gama-1 sebesar 79,77 m3/detik dengan metode HSS Nakayasu 237,22 m3/detik; DAS Polopare dengan metode HSS Gama-1 sebesar 110,99 m³/detik dengan metode HSS Nakayasu 197,99 m³/detik; DAS Wanokaka dengan metode HSS Gama-1 sebesar 85,01 m³/detik dengan metode HSS Nakayasu 164,98 m³/detik; DAS Kambaniru dengan metode HSS Gama-1 sebesar 207,92 m³/detik dengan metode HSS Nakayasu 564,63 m³/detik. Perbandingan nilai Q (ΔQ) pada HSS Nakayasu dan HSS Gama-1 pada DAS Baing sebesar 31,93 m³/detik, DAS Polopare sebesar 87,00 m³/detik, DAS Wanokaka sebesar 79,96 m³/detik, dan DAS Kambaniru sebesar 356,72 m³/detik. Perbandingan nilai Q PMF (ΔQ) pada HSS Nakayasu dan HSS Gama-1 pada DAS Baing sebesar 1255,16 m³/detik, DAS Polopare sebesar 926,43 m³/detik, DAS Wanokaka sebesar 800,69 m³/detik, dan DAS Kambaniru sebesar 4392,33 m³/detik.","PeriodicalId":249288,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Sumber Daya Air","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik Sumber Daya Air","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56860/jtsda.v1i1.6","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Pulau Sumba merupakan wilayah di NTT yang masuk dalam klasifikasi daerah semi arid dimana curah hujan yang turun tidak merata. Ada 4 Daerah Aliran Sungai di Pulau Sumba yang berkontribusi terhadap ketersediaan air permukaan bagi masyarakat sekitar. Aliran permukaan ini bisa dikaji dengan menggunakan beberapa metode perhitungan banjir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai debit banjir dan nilai probable maximum flood (PMF) dengan menggunakan metode HSS Gama-1 dan HSS Nakayasu. Hasil penelitian didapat nilai Q banjir untuk kala ulang 2 tahun pada DAS Baing dengan metode HSS Gama-1 sebesar 79,77 m3/detik dengan metode HSS Nakayasu 237,22 m3/detik; DAS Polopare dengan metode HSS Gama-1 sebesar 110,99 m³/detik dengan metode HSS Nakayasu 197,99 m³/detik; DAS Wanokaka dengan metode HSS Gama-1 sebesar 85,01 m³/detik dengan metode HSS Nakayasu 164,98 m³/detik; DAS Kambaniru dengan metode HSS Gama-1 sebesar 207,92 m³/detik dengan metode HSS Nakayasu 564,63 m³/detik. Perbandingan nilai Q (ΔQ) pada HSS Nakayasu dan HSS Gama-1 pada DAS Baing sebesar 31,93 m³/detik, DAS Polopare sebesar 87,00 m³/detik, DAS Wanokaka sebesar 79,96 m³/detik, dan DAS Kambaniru sebesar 356,72 m³/detik. Perbandingan nilai Q PMF (ΔQ) pada HSS Nakayasu dan HSS Gama-1 pada DAS Baing sebesar 1255,16 m³/detik, DAS Polopare sebesar 926,43 m³/detik, DAS Wanokaka sebesar 800,69 m³/detik, dan DAS Kambaniru sebesar 4392,33 m³/detik.