{"title":"STUDI KEBUTUHAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING MAHASISWA DI PRODI KEPERAWATAN PEKALONGAN","authors":"H. Hartati, Zaenal Amirudin, Indar Widowati","doi":"10.31983/jlk.v1i1.6448","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bimbingan dan konseling diselenggarakan untuk memfasilitasi perkembangan mahasiswa agar mampu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk pribadi, sosial, dan spiritual. Layanan bimbingan dan konseling di perguruan tinggi sebagai upaya membantu memberikan kemudahan dan kelancaran mahasiswa dalam mencapai tugas perkembangannya. Sejumlah studi memperlihatkan layanan bimbingan dan konseling di perguruan tinggi sangat dibutuhkan, sebagai unsur terpadu berkenaan dengan peningkatan mutu dan relevansi pendidikan,. layanan bimbingan dan konseling di Prodi Keperawatan Pekalongan belum optimal, hal ini terbukti hampir setiap tahun terdapat mahasiswa yang cuti, bahkan ada yang putus studi.Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara jelas dan objektif tentang kebutuhan layanan bimbingan dan konseling di Prodi Keperawatan Pekalongan. Jenis penelitian deskriptif dengan jenis data kuantitatif dan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Pekalongan sebanyak 318 mahasiswa, sampel diambil secara proporsional random sampling dari tingkat I, tingkat II dan tingkat III, jumlah sampel 78 mahasiswa.Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kebutuhan bimbingan dan konseling tingkat I, Tingkat II dan Tingkat III diatas 90 % dan rata-rata tertinggi kebutuhan psikologis, emosi dan kerohanian (96.88 %) dan yang terendah adalah kebutuhan belajar (91.01%). Bimbingan dan konseling kepada mahasiswa sudah dilaksanakan namun belum sesuai kebutuhan dari mahasiswa ( rata-rata kurang dari 80 %) hal ini karena belum adanya pelatihan bagi dosen pembimbing akademik sehingga dalam memberikan bimbingan mempunyai persepsi berbeda tiap pembimbing.Saran bagi pembimbing akademik diharapkan mampu memberikan bimbingan dan konseling kepada mahasiswa secara maksimal baik frekuensi bimbingan maupun kualitas bimbingan dan mempunyai persepsi dan kemampuan yang sama dalam memberikan bimbingan dan konseling kepada mahasiswa. Perlu adanya penelitian lanjutan kajian tentang pelatihan bagi semua dosen sebagai konselor dan adanya penelitian tentang penyusunan buku panduan bimbingan dan konseling yang tepat sebagai acuan bagi dosen untuk menunjang keberhasilan mahasiswa.","PeriodicalId":208249,"journal":{"name":"Jurnal Lintas Keperawatan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Lintas Keperawatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31983/jlk.v1i1.6448","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Bimbingan dan konseling diselenggarakan untuk memfasilitasi perkembangan mahasiswa agar mampu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk pribadi, sosial, dan spiritual. Layanan bimbingan dan konseling di perguruan tinggi sebagai upaya membantu memberikan kemudahan dan kelancaran mahasiswa dalam mencapai tugas perkembangannya. Sejumlah studi memperlihatkan layanan bimbingan dan konseling di perguruan tinggi sangat dibutuhkan, sebagai unsur terpadu berkenaan dengan peningkatan mutu dan relevansi pendidikan,. layanan bimbingan dan konseling di Prodi Keperawatan Pekalongan belum optimal, hal ini terbukti hampir setiap tahun terdapat mahasiswa yang cuti, bahkan ada yang putus studi.Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara jelas dan objektif tentang kebutuhan layanan bimbingan dan konseling di Prodi Keperawatan Pekalongan. Jenis penelitian deskriptif dengan jenis data kuantitatif dan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Pekalongan sebanyak 318 mahasiswa, sampel diambil secara proporsional random sampling dari tingkat I, tingkat II dan tingkat III, jumlah sampel 78 mahasiswa.Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kebutuhan bimbingan dan konseling tingkat I, Tingkat II dan Tingkat III diatas 90 % dan rata-rata tertinggi kebutuhan psikologis, emosi dan kerohanian (96.88 %) dan yang terendah adalah kebutuhan belajar (91.01%). Bimbingan dan konseling kepada mahasiswa sudah dilaksanakan namun belum sesuai kebutuhan dari mahasiswa ( rata-rata kurang dari 80 %) hal ini karena belum adanya pelatihan bagi dosen pembimbing akademik sehingga dalam memberikan bimbingan mempunyai persepsi berbeda tiap pembimbing.Saran bagi pembimbing akademik diharapkan mampu memberikan bimbingan dan konseling kepada mahasiswa secara maksimal baik frekuensi bimbingan maupun kualitas bimbingan dan mempunyai persepsi dan kemampuan yang sama dalam memberikan bimbingan dan konseling kepada mahasiswa. Perlu adanya penelitian lanjutan kajian tentang pelatihan bagi semua dosen sebagai konselor dan adanya penelitian tentang penyusunan buku panduan bimbingan dan konseling yang tepat sebagai acuan bagi dosen untuk menunjang keberhasilan mahasiswa.