{"title":"PENGARUH PENGGUNAAN CANGKANG KELAPA SAWIT & SILICA FUME SEBAGAI BAHAN SUBTITUSI PADA CAMPURAN BATA RINGAN CELLULAR LIGHT-WEIGHT CONCRETE (CLC)","authors":"Fariza Aulia Rahmanto, Jafar","doi":"10.36728/jtsa.v28i2.2597","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bata ringan merupakan inovasi pengembangan beton ringan atau lighweight concrete. Berat jenis bata ringan berkisar antara 500-1600 kg/m3 sehingga memberikan keuntungan dalam mengurangi beban struktur bangunan. Penggunaan bata ringan dianggap lebih efisien serta memberikan dampak yang baik terhadap lingkungan dibandingkan bata merah. Sebagai solusi penggunaan material dari alam secara berlebih yang dapat menyebabkan terbatasnya material dari alam, maka pemanfaatan limbah untuk kebutuhan bahan konstruksi menjadi solusi alternatif untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh limbah cangkang kelapa sawit (CKS) serta Silica Fume sebagai material subtitusi pada bata ringan. Penelitian ini dilakukan dengan membuat benda uji bata ringan menggunakan metode Cellular Light-weight Concrete berukuran 60 x 20 x10 cm dengan presentase subtitusi campuran CKS 4%, 6%, 8%, 10% dari berat pasir dan silica fume 10% dari berat semen. Pengujian bata ringan meliputi kuat tekan, berat jenis, penyerapan air yang berpedoman pada SNI 8640-2018. Hasil yang didapat menunjukan kuat tekan bata ringan akan semakin menurun seiring dengan kenaikan presentase CKS dengan kuat tekan tertinggi 0,663 MPa dan silica fume memberikan pengaruh kenaikan kuat tekan sebesar 9,7% terhadap bata ringan. CKS memiliki karateristik berat jenis lebih ringan serta penyerapan air lebih tinggi dari pasir. Sehingga peningkatan presentase subtitusi CKS pada bata ringan akan menyebabkan berat jenis pada bata ringan semakin rendah serta penyerapan air pada bata ringan akan meningkat. Berat jenis serta penyerapan air tersebut masih memenuhi spesifikasi pada SNI 8640-2018. \n ","PeriodicalId":120082,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36728/jtsa.v28i2.2597","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Bata ringan merupakan inovasi pengembangan beton ringan atau lighweight concrete. Berat jenis bata ringan berkisar antara 500-1600 kg/m3 sehingga memberikan keuntungan dalam mengurangi beban struktur bangunan. Penggunaan bata ringan dianggap lebih efisien serta memberikan dampak yang baik terhadap lingkungan dibandingkan bata merah. Sebagai solusi penggunaan material dari alam secara berlebih yang dapat menyebabkan terbatasnya material dari alam, maka pemanfaatan limbah untuk kebutuhan bahan konstruksi menjadi solusi alternatif untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh limbah cangkang kelapa sawit (CKS) serta Silica Fume sebagai material subtitusi pada bata ringan. Penelitian ini dilakukan dengan membuat benda uji bata ringan menggunakan metode Cellular Light-weight Concrete berukuran 60 x 20 x10 cm dengan presentase subtitusi campuran CKS 4%, 6%, 8%, 10% dari berat pasir dan silica fume 10% dari berat semen. Pengujian bata ringan meliputi kuat tekan, berat jenis, penyerapan air yang berpedoman pada SNI 8640-2018. Hasil yang didapat menunjukan kuat tekan bata ringan akan semakin menurun seiring dengan kenaikan presentase CKS dengan kuat tekan tertinggi 0,663 MPa dan silica fume memberikan pengaruh kenaikan kuat tekan sebesar 9,7% terhadap bata ringan. CKS memiliki karateristik berat jenis lebih ringan serta penyerapan air lebih tinggi dari pasir. Sehingga peningkatan presentase subtitusi CKS pada bata ringan akan menyebabkan berat jenis pada bata ringan semakin rendah serta penyerapan air pada bata ringan akan meningkat. Berat jenis serta penyerapan air tersebut masih memenuhi spesifikasi pada SNI 8640-2018.