{"title":"Pemetaan Zona Bahaya Aliran Piroklastik Gunung Merapi, Jawa Tengah dan Sekitarnya menggunakan Aplikasi Titan2D","authors":"Dinar Astari, Wilfridus FS Banggur, Narulita Santi, Najib Najib","doi":"10.14710/jgt.5.1.2022.76-82","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Salah satu bahaya primer erupsi gunungapi adalah aliran piroklastik. Pada bulan Desember 2020, sejak letusan Gunung Merapi menghasilkan ash plumes, ash fall, dan aliran piroklastik selama Oktober 2019-Maret 2020, tingkat aktivitas Gunung Merapi masih relatif tinggi. Oleh karena itu, simulasi aliran piroklastik dilakukan sebagai salah satu upaya untuk bersiap menghadapi erupsi suatu gunungapi terutama dalam menentukan zona atau daerah yang berpotensi terdampak aliran piroklastik. Aliran piroklastik Gunung Merapi disimulasikan menggunakan perangkat lunak Titan2D dengan input berupa data DEM (Digitalized Elevation Model) yang merepresentasikan bentuk morfologi Gunung Merapi dengan resolusi 8 m, memanfaatkan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG). Output yang dihasilkan berupa representasi dinamis dari kecepatan aliran piroklastik, ketebalan deposit, dan daerah terdampak. Tipe aliran piroklastik yang disimulasikan adalah tipe guguran yang berasal dari runtuhnya kubah lava Gunung Merapi dengan skenario volume 2 juta m3 dan 5 juta m3 di mana sudut sudut internal friksi sebesar 30° dengan sudut basal friksi 13° dan 15°. Hasil simulasi memperlihatkan aliran piroklastik mengalir ke arah selatan-barat daya Gunung Merapi dengan kisaran kecepatan 32,8 m/det sampai 75,8 m/det dengan jarak jangkauan mencapai 7,7 km melewati batas wilayah Kawasan Rawan Bencana 2 Gunung Merapi.","PeriodicalId":385631,"journal":{"name":"Jurnal Geosains dan Teknologi","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Geosains dan Teknologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jgt.5.1.2022.76-82","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Salah satu bahaya primer erupsi gunungapi adalah aliran piroklastik. Pada bulan Desember 2020, sejak letusan Gunung Merapi menghasilkan ash plumes, ash fall, dan aliran piroklastik selama Oktober 2019-Maret 2020, tingkat aktivitas Gunung Merapi masih relatif tinggi. Oleh karena itu, simulasi aliran piroklastik dilakukan sebagai salah satu upaya untuk bersiap menghadapi erupsi suatu gunungapi terutama dalam menentukan zona atau daerah yang berpotensi terdampak aliran piroklastik. Aliran piroklastik Gunung Merapi disimulasikan menggunakan perangkat lunak Titan2D dengan input berupa data DEM (Digitalized Elevation Model) yang merepresentasikan bentuk morfologi Gunung Merapi dengan resolusi 8 m, memanfaatkan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG). Output yang dihasilkan berupa representasi dinamis dari kecepatan aliran piroklastik, ketebalan deposit, dan daerah terdampak. Tipe aliran piroklastik yang disimulasikan adalah tipe guguran yang berasal dari runtuhnya kubah lava Gunung Merapi dengan skenario volume 2 juta m3 dan 5 juta m3 di mana sudut sudut internal friksi sebesar 30° dengan sudut basal friksi 13° dan 15°. Hasil simulasi memperlihatkan aliran piroklastik mengalir ke arah selatan-barat daya Gunung Merapi dengan kisaran kecepatan 32,8 m/det sampai 75,8 m/det dengan jarak jangkauan mencapai 7,7 km melewati batas wilayah Kawasan Rawan Bencana 2 Gunung Merapi.