Indikator Kualitas Tanah pada Lahan Bekas Penambangan

A. Rachman, S. Sutono, Irawan Irawan, I. W. Suastika
{"title":"Indikator Kualitas Tanah pada Lahan Bekas Penambangan","authors":"A. Rachman, S. Sutono, Irawan Irawan, I. W. Suastika","doi":"10.2018/JSDL.V11I1.8185","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak. Lahan dalam kawasan tambang-tambang mineral mengalami perubahan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah serta lansekap yang sangat signifikan sebagai akibat dari berbagai aktifitas penambangan seperti land clearing, pembangunan fasilitas pendukung kegiatan penambangan, lalu lintas kendaraan berat, penggalian, penimbunan bahan galian, pengolahan hasil tambang atau bahan mineral, dan lainnya. Sangat penting untuk mengembalikan kualitas tanah seperti kondisi sebelum kegiatan penambangan sehingga lahan dapat difungsikan kembali untuk pertanian. Makalah ini membahas metode penilaian indeks kualitas tanah sehingga dapat dievaluasi dampak berbagai perlakuan reklamasi. Sejumlah hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan indeks kualitas tanah untuk tujuan tersebut memberikan hasil yang baik, mudah dilaksanakan dan mudah dipahami oleh pengguna. Pemilihan indikator kunci (minimun data set) dan nilai ambang batasnya, pada batas mana tanah dapat berfungsi optimal, sangat menentukan akurasi penetapan indeks kualitas tanah. Penskoran dan pembobotan dilakukan terhadap setiap individu indikator kunci yang kemudian diintegrasikan untuk mendapatkan satu nilai indeks kualitas tanah. Indikator kunci untuk mengevaluasi kualitas tanah pada lahan bekas tambang disarankan sebagai berikut: kandungan bahan organik tanah (SOM), reaksi tanah (pH), berat isi tanah (BD), kapasitas air tersedia (AWC), agregasi (WSA), dan respirasi tanah, namun dapat ditambahkan indikator lain sesuai tujuan evaluasi dan kondisi geografis lahan yang akan dievaluasi. Penilaian kualitas tanah dapat juga dilakukan menggunakan metode Scorecard. Evaluasi kualitas tanah pasca penambangan sebaiknya dilakukan sebelum pelaksanaan reklamasi untuk menentukan prioritas sifat-sifat tanah yang perlu perhatian lebih sehingga perlakuan reklamasi lebih terarah dan terukur dan selama pelaksanaan reklamasi untuk mengetahui arah perubahan yang terjadi.Abstract. Land in the mining areas undergo changes in soil physical, chemical, and biological properties as well as landscape as a result of various mining activities namely land clearing, construction of facilities to support the operations, movement of vehicles, excavation, storage of overburden dump materials backfilling of excavated material, and mineral mined processing. It is essential to restore soil quality similar to the condition before mining operation so that it can be utilized for agriculture purposes. This paper discusses method for assessing soil quality index to allow evaluation of the impact of different reclamation treatments. Studies indicated that the use of soil quality index gave good result, easy to perform, and easy to understand by the end user. Selection of key indicators (minimum data set) and its threshold values, in which soil is functioning optimally, is essential for the accuracy of soil quality index determination. Scoring and weighing of the individual soil indicator was performed before integrating all key indicators to obtain a soil quality index. Key indicators for evaluating soil quality of reclaimed mine soils is recommended to include soil organic matter (SOM), soil reaction (pH), bulk density (BD), available water capacity (AWC), water stable aggregate (WSA), and soil respiration, however, other indicators could be added depending upon the goal of assessment and geographical condition of land that is subject to evaluation. Qualitative assessment of soil quality can also be conducted using scorecard method. Evaluation of post-mining soil quality should be conducted before any reclamation activities to priorities soil properties that need more attention, so that reclamation treatments will be more focus and measurable and on on-going reclamation to monitor the trend of change.","PeriodicalId":261618,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Lahan","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"7","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sumberdaya Lahan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.2018/JSDL.V11I1.8185","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 7

Abstract

Abstrak. Lahan dalam kawasan tambang-tambang mineral mengalami perubahan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah serta lansekap yang sangat signifikan sebagai akibat dari berbagai aktifitas penambangan seperti land clearing, pembangunan fasilitas pendukung kegiatan penambangan, lalu lintas kendaraan berat, penggalian, penimbunan bahan galian, pengolahan hasil tambang atau bahan mineral, dan lainnya. Sangat penting untuk mengembalikan kualitas tanah seperti kondisi sebelum kegiatan penambangan sehingga lahan dapat difungsikan kembali untuk pertanian. Makalah ini membahas metode penilaian indeks kualitas tanah sehingga dapat dievaluasi dampak berbagai perlakuan reklamasi. Sejumlah hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan indeks kualitas tanah untuk tujuan tersebut memberikan hasil yang baik, mudah dilaksanakan dan mudah dipahami oleh pengguna. Pemilihan indikator kunci (minimun data set) dan nilai ambang batasnya, pada batas mana tanah dapat berfungsi optimal, sangat menentukan akurasi penetapan indeks kualitas tanah. Penskoran dan pembobotan dilakukan terhadap setiap individu indikator kunci yang kemudian diintegrasikan untuk mendapatkan satu nilai indeks kualitas tanah. Indikator kunci untuk mengevaluasi kualitas tanah pada lahan bekas tambang disarankan sebagai berikut: kandungan bahan organik tanah (SOM), reaksi tanah (pH), berat isi tanah (BD), kapasitas air tersedia (AWC), agregasi (WSA), dan respirasi tanah, namun dapat ditambahkan indikator lain sesuai tujuan evaluasi dan kondisi geografis lahan yang akan dievaluasi. Penilaian kualitas tanah dapat juga dilakukan menggunakan metode Scorecard. Evaluasi kualitas tanah pasca penambangan sebaiknya dilakukan sebelum pelaksanaan reklamasi untuk menentukan prioritas sifat-sifat tanah yang perlu perhatian lebih sehingga perlakuan reklamasi lebih terarah dan terukur dan selama pelaksanaan reklamasi untuk mengetahui arah perubahan yang terjadi.Abstract. Land in the mining areas undergo changes in soil physical, chemical, and biological properties as well as landscape as a result of various mining activities namely land clearing, construction of facilities to support the operations, movement of vehicles, excavation, storage of overburden dump materials backfilling of excavated material, and mineral mined processing. It is essential to restore soil quality similar to the condition before mining operation so that it can be utilized for agriculture purposes. This paper discusses method for assessing soil quality index to allow evaluation of the impact of different reclamation treatments. Studies indicated that the use of soil quality index gave good result, easy to perform, and easy to understand by the end user. Selection of key indicators (minimum data set) and its threshold values, in which soil is functioning optimally, is essential for the accuracy of soil quality index determination. Scoring and weighing of the individual soil indicator was performed before integrating all key indicators to obtain a soil quality index. Key indicators for evaluating soil quality of reclaimed mine soils is recommended to include soil organic matter (SOM), soil reaction (pH), bulk density (BD), available water capacity (AWC), water stable aggregate (WSA), and soil respiration, however, other indicators could be added depending upon the goal of assessment and geographical condition of land that is subject to evaluation. Qualitative assessment of soil quality can also be conducted using scorecard method. Evaluation of post-mining soil quality should be conducted before any reclamation activities to priorities soil properties that need more attention, so that reclamation treatments will be more focus and measurable and on on-going reclamation to monitor the trend of change.
采石场土壤质量指示器
抽象。由于各种采矿活动,如land clearing、支持采矿活动的设施、重型交通、挖掘、挖掘挖掘、采矿或矿物开采等,矿物和土壤土壤的性质发生了显著的变化。恢复采矿作业前的土壤质量是至关重要的,这样土地就可以重新开始耕种。本文讨论了土壤质量指数评估方法,以便评估不同开垦治疗的影响。许多研究表明,用于这一目的的土壤质量索引的使用提供了良好的结果,易于执行,用户容易理解。选择关键指标(数据集)和阈值,即土壤在最佳运行的范围内,大大决定了确定土壤质量指数的准确性。Penskoran然后对每一个个体的关键指标教女动物做集成获得一个价值土壤质量指数。土壤质量关键指标来评估土地上建议如下:土壤有机物含量矿痕(SOM),反应土壤(pH),重内容(BD),水容量可用(AWC),集合(很多),土壤呼吸,但可以适当添加另一个指标评估目的和地理条件的土地会得到评估。土壤质量评估也可以使用Scorecard方法进行。开垦后的土壤质量最好在开垦前进行评估,以确定需要更大关注的土壤品质的优先事项,以便在开垦过程中更直接、更严格地衡量开垦的方式,以了解开垦过程中所发生的变化的方向。土地在矿业地区undergo改变》的土地的体格、化学和生物特性的美国风景as well as a论点不同矿业活动namely土地清,建筑的facilities to support vehicles之行动,运动、excavation overburden垃圾场的存储材料backfilling excavated材料,mined矿物加工著作百科全书》。在采矿前,恢复类似的土壤是必要的,这样它就可以用于目的目的。这篇论文提出了一种测试等价物的方法,以评估不同评估对象的影响。相互关联的研究表明,利用优质产品索引提供了良好的推荐,容易表演,容易理解最终用户。关键的选择和它的价值,在这个soil是最理想的funmally,对于质量指数确定的准确准确是至关重要的。在把所有的关键属性与等量指数结合起来之前,个体的得分和失重都表现出来了。Key为evaluating indicators的土地”的土壤的质量是recommended to include的土地都是腐烂(SOM),土地反应(pH),大部份密度(BD) "可以水capacity (AWC),水稳定aggregate(很多),和土地respiration,但是其他indicators可能进球的评估和额外的depending斑斑》geographical condition of land就是向调查员科目。等价物质量评估还可以使用计分卡方法进行修正。对于需要更多关注的个人财产的持续需求,应在对变化趋势的持续考虑之前作出调整。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信