{"title":"Pantulan Budaya Lokal “Makna Filosofis dan Simbolisme Motif Batik Klasik” untuk Penguatan Pendidikan Karakter","authors":"S. Sariyatun, Pendidikan Sejarah Fkip Uns","doi":"10.17977/um033v1i12018023","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kearifan Lokal menjadi salah satu prinsip pengembangan dan Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Hal ini didasari bahwa salah satu pengaruh dominan dari globalisasi adalah “imperialism kultural” atau \"homogenitas budaya\", yang berdampak pada hilangnya pengalaman dan pemahaman generasi muda terhadap keragaman budaya local. Kearifan lokal secara proaktif akan mengubah produk global menjadi bermakna dan sesuai dengan kehidupan sosial budaya setempat. Kearifan local, sebagai “tradisi yang ditemukan” menunjukkan bahwa kebudayaan masa lalu tidak benar-benar ditinggalkan meskipun zaman sudah berubah. Konstruksi budaya batik telah tumbuh dalam kesadaran masyarakat dengan segala kekhasan yang dimiliki. Batik mampu bertahan melintasi zaman dan akhirnya menjadi warisan pusaka. Pemaknaan ulang secara dinamis atas core values makna filosofis dan simbolisme motif batik klasik dilakukan dengan konteks kekinian untuk penguatan pendidikan Karakter.","PeriodicalId":413901,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um033v1i12018023","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Kearifan Lokal menjadi salah satu prinsip pengembangan dan Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Hal ini didasari bahwa salah satu pengaruh dominan dari globalisasi adalah “imperialism kultural” atau "homogenitas budaya", yang berdampak pada hilangnya pengalaman dan pemahaman generasi muda terhadap keragaman budaya local. Kearifan lokal secara proaktif akan mengubah produk global menjadi bermakna dan sesuai dengan kehidupan sosial budaya setempat. Kearifan local, sebagai “tradisi yang ditemukan” menunjukkan bahwa kebudayaan masa lalu tidak benar-benar ditinggalkan meskipun zaman sudah berubah. Konstruksi budaya batik telah tumbuh dalam kesadaran masyarakat dengan segala kekhasan yang dimiliki. Batik mampu bertahan melintasi zaman dan akhirnya menjadi warisan pusaka. Pemaknaan ulang secara dinamis atas core values makna filosofis dan simbolisme motif batik klasik dilakukan dengan konteks kekinian untuk penguatan pendidikan Karakter.