KONFLIK TAPAL BATAS KELURAHAN LEMO DENGAN DESA MALALANDA KECAMATAN KULISUSU KABUPATEN BUTON UTARA TAHUN 2011

Pendidikan Sejarah Uho Kendari, H. Hayari
{"title":"KONFLIK TAPAL BATAS KELURAHAN LEMO DENGAN DESA MALALANDA KECAMATAN KULISUSU KABUPATEN BUTON UTARA TAHUN 2011","authors":"Pendidikan Sejarah Uho Kendari, H. Hayari","doi":"10.36709/jpps.v4i1.7348","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK            Permasalahan penelitian ini adalah: (1) Bagaimana proses terjadinya konflik tapal batas Kelurahan Lemo dengan Desa Malalanda? (2) Apa faktor penyebab  terjadinya konflik tapal batas Kelurahan Lemo dengan Desa Malalanda? (3) Bagaimana dampak terjadinya konflik tapal batas Kelurahan Lemo dengan Desa Malalanda? (4) Apa Upaya penyelesaian konflik tapal batas Kelurahan Lemo dengan Desa Malalanda? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Helius Sjamsudin, yaitu: (a) Heuristik (pengumpulan sumber), yang dilakukan dengan teknik pengamatan, wawancara dan studi dokumen, (b) Kritik, yang dilakukan melalui kritik eksternal dan kritik internal, (c) Historiografi, yang dilakukan secara sistematis melalui tahap interpretasi, eksplanasi, dan ekspose. Dalam tinjauan pustaka penulis menggunakan teori sejarah, teori konflik, konsep pemekaran wilayah, konsep tapal batas.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Proses terjadinya konflik tapal batas Kelurahan Lemo dengan Desa Malalanda berawal karena adanya keinginan Desa Malalanda untuk memekarkan atau memisahkan diri menjadi desa yang mandiri dan mengurus masyarakatnya sendiri, (2) Faktor penyebab terjadinya konflik tapal batas Kelurahan Lemo dengan Desa Malalanda adalah: a) Faktor intern, yaitu: 1) Status kepemilikan tanah, 2) tempat wisata. Faktor ekstern, yaitu: 1) keputusan pemerintah daerah dianggap tidak adil (2) Keputusan penjajah, (3) Tidak ada tapal batas permanen dari pemerintah daerah, (3) Dampak terjadinya konflik tapal batas Kelurahan Lemo dengan Desa Malalanda, yaitu: (a) Bertambahnya solidaritas, (b) Berkurangnya wilayah, (c) Pelaksanaan pelayanan administrasi pertanahan terhambat, (4) Upaya penyelesaian konflik tapal batas Kelurahan Lemo dengan Desa Malalanda, yaitu dengan mediasi dan penandatanganan surat persetujuan kedua belah pihak. Kata Kunci: Proses, Faktor, Dampak, Konflik","PeriodicalId":179572,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36709/jpps.v4i1.7348","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

ABSTRAK            Permasalahan penelitian ini adalah: (1) Bagaimana proses terjadinya konflik tapal batas Kelurahan Lemo dengan Desa Malalanda? (2) Apa faktor penyebab  terjadinya konflik tapal batas Kelurahan Lemo dengan Desa Malalanda? (3) Bagaimana dampak terjadinya konflik tapal batas Kelurahan Lemo dengan Desa Malalanda? (4) Apa Upaya penyelesaian konflik tapal batas Kelurahan Lemo dengan Desa Malalanda? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Helius Sjamsudin, yaitu: (a) Heuristik (pengumpulan sumber), yang dilakukan dengan teknik pengamatan, wawancara dan studi dokumen, (b) Kritik, yang dilakukan melalui kritik eksternal dan kritik internal, (c) Historiografi, yang dilakukan secara sistematis melalui tahap interpretasi, eksplanasi, dan ekspose. Dalam tinjauan pustaka penulis menggunakan teori sejarah, teori konflik, konsep pemekaran wilayah, konsep tapal batas.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Proses terjadinya konflik tapal batas Kelurahan Lemo dengan Desa Malalanda berawal karena adanya keinginan Desa Malalanda untuk memekarkan atau memisahkan diri menjadi desa yang mandiri dan mengurus masyarakatnya sendiri, (2) Faktor penyebab terjadinya konflik tapal batas Kelurahan Lemo dengan Desa Malalanda adalah: a) Faktor intern, yaitu: 1) Status kepemilikan tanah, 2) tempat wisata. Faktor ekstern, yaitu: 1) keputusan pemerintah daerah dianggap tidak adil (2) Keputusan penjajah, (3) Tidak ada tapal batas permanen dari pemerintah daerah, (3) Dampak terjadinya konflik tapal batas Kelurahan Lemo dengan Desa Malalanda, yaitu: (a) Bertambahnya solidaritas, (b) Berkurangnya wilayah, (c) Pelaksanaan pelayanan administrasi pertanahan terhambat, (4) Upaya penyelesaian konflik tapal batas Kelurahan Lemo dengan Desa Malalanda, yaitu dengan mediasi dan penandatanganan surat persetujuan kedua belah pihak. Kata Kunci: Proses, Faktor, Dampak, Konflik
本研究的主题包括:(1)与马拉兰达村的边界冲突是如何发生的?(2)莱莫与马拉兰达村边界冲突的原因是什么?(3)莱莫与马拉兰达村的边界冲突将如何影响?(4)如何解决与马拉兰达村的莱莫边界冲突?这项研究使用的方法是根据Helius Sjamsudin的历史方法,即(a) heurististices(收集资料),通过观察、采访和文档研究,(b)批评,通过外部批评和内部批评,(c)史学,通过口译、explanasi和曝光的阶段有系统地进行。在文献回顾中,作者使用历史理论、冲突理论、领土扩张概念、边界概念。研究结果表明:(1)这一进程边界冲突和村庄Malalanda Kelurahan Lemo,一开始是由于Malalanda村庄渴望绽放或脱离成为独立的村庄和社区照顾自己,(2)边界冲突的一个因素与村庄Kelurahan Lemo Malalanda如下:(a)内部因素,即:1)土地所有权、2)旅游景点的地位。地方政府的决定被认为是不公平的(2)殖民的决定,(3)当地政府没有永久的边界,(3)与马拉兰达的边界冲突的影响:(a)更多的团结,(b)领土的减少,(c)土地管理服务的执行受到阻碍,(4)通过调解和双方协议签署解决Lemo与Malalanda村之间的边界冲突努力。关键词:过程、因素、影响、冲突
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信