{"title":"Pengaruh Cekaman Kering terhadap Respon Pertumbuhan Cabai Merah pada Fase Vegetatif","authors":"Rahmadani Primanindita Airlangga, Sudarsono, Shandra Amarillis","doi":"10.29244/agrob.v11i2.46935","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Cekaman kering dapat menyebabkan berbagai macam perbedaan morfologi dan fisiologi meskipun tanaman berasal dari spesies dan varietas yang sama. Perbedaan ini disebabkan oleh mekanisme tanaman dalam beradaptasi dan bertahan hidup di lingkungan kering. Respon yang paling umum terjadi antara lain penurunan laju pertumbuhan dan jumlah stomata, yang menyebabkan penurunan angka produksi. Studi tentang pengaruh cekaman kering sering dilakukan saat atau setelah periode produksi untuk menentukan pengaruh cekaman pada produksi. Namun, penelitian ini berfokus pada pengaruh cekaman kering terhadap respon pertumbuhan pada vase vegetatif tanaman. Tanaman yang digunakan adalah empat varietas cabai merah, dua varietas merupakan varietas hibrida, dan dua berasal dari varietas bersari bebas (OPV). Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh cekaman kering pada varietas cabai merah yang berbeda selama masa vegetatifnya. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL). Cabai merah hibrida. Gada dan Panex, serta cabai merah OPV, Anies dan Seloka, ditanam dengan perlakuan penyiraman konstan dan perlakuan kering. Pengamatan pertumbuhan dilakukan dua kali, mulai usia 3 minggu setelah tanam (MST) hingga 7 dan 11 MST. Pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman secara umum terhambat pada kondisi tercekam kekeringan, kecuali pada bobot basah, akar dan bobot basah total yang justru bertambah pada kondisi cekaman kering. Terdapat interaksi antara bobot kering buah cabai dan perlakuan cekaman yang diberikan. \nKata kunci: Anies IPB, Capsicum annuum L., Gada F1, Panex 100 F1, Seloka IPB, varietas hibrida, varietas bersari bebas","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Agrohorti","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29244/agrob.v11i2.46935","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Cekaman kering dapat menyebabkan berbagai macam perbedaan morfologi dan fisiologi meskipun tanaman berasal dari spesies dan varietas yang sama. Perbedaan ini disebabkan oleh mekanisme tanaman dalam beradaptasi dan bertahan hidup di lingkungan kering. Respon yang paling umum terjadi antara lain penurunan laju pertumbuhan dan jumlah stomata, yang menyebabkan penurunan angka produksi. Studi tentang pengaruh cekaman kering sering dilakukan saat atau setelah periode produksi untuk menentukan pengaruh cekaman pada produksi. Namun, penelitian ini berfokus pada pengaruh cekaman kering terhadap respon pertumbuhan pada vase vegetatif tanaman. Tanaman yang digunakan adalah empat varietas cabai merah, dua varietas merupakan varietas hibrida, dan dua berasal dari varietas bersari bebas (OPV). Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh cekaman kering pada varietas cabai merah yang berbeda selama masa vegetatifnya. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL). Cabai merah hibrida. Gada dan Panex, serta cabai merah OPV, Anies dan Seloka, ditanam dengan perlakuan penyiraman konstan dan perlakuan kering. Pengamatan pertumbuhan dilakukan dua kali, mulai usia 3 minggu setelah tanam (MST) hingga 7 dan 11 MST. Pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman secara umum terhambat pada kondisi tercekam kekeringan, kecuali pada bobot basah, akar dan bobot basah total yang justru bertambah pada kondisi cekaman kering. Terdapat interaksi antara bobot kering buah cabai dan perlakuan cekaman yang diberikan.
Kata kunci: Anies IPB, Capsicum annuum L., Gada F1, Panex 100 F1, Seloka IPB, varietas hibrida, varietas bersari bebas
即使植物来自同一物种和种类,干燥的刺痛也会导致形态学和生理学上的不同不同。这些差异是由于植物在干燥环境中的适应和生存机制造成的。最常见的反应包括生长速度下降和气孔计数,这导致生产率下降。干燥刺痛的研究通常是在生产期间或生产后进行的,以确定刺痛对生产的影响。然而,这项研究的重点是干燥刺痛对植物色素沉着生长反应的影响。所用的植物有四种,两种是杂交品种,另外两种是自由放养的。这项研究的目的是确定干燥刺痛对不同种类的红辣椒在其植被任期内的影响。所使用的实验设计是完全随机的。辣椒杂交。狼牙棒和Panex,以及OPV、Anies和透明胶红辣椒,都是用持续的冲水和干性治疗种植的。生长观察进行了两次,从种植(MST)到种植7周和11米斯特的3周开始。干燥条件下的植物人的营养和生成通常会阻碍植物的干燥生长,而湿权重、根和全湿权重只会增加干燥的持久性。辣椒干重和肉刑之间存在着相互作用。关键词:Anies IPB, Capsicum annuum L, Gada F1, Panex 100 F1