Ketaksaan Makna dalam Mahalabiu: Kajian Teori X-Bar

Ahmad Imam Muttaqin, Agus Subiyanto
{"title":"Ketaksaan Makna dalam Mahalabiu: Kajian Teori X-Bar","authors":"Ahmad Imam Muttaqin, Agus Subiyanto","doi":"10.14710/anuva.5.3.447-462","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ambiguitas kalimat dalam Mahalabiu berangkat dari fenomena tradisi lokal masyarakat suku Banjar yang dinamakan mahalabiu. Mahalabiu sendiri merupakan permainan ketaksaan makna atau ambiguitas yang memiliki intensi sebagai sebuah hiburan. Dari fenomena mahalabiu tersebut pula, dan dari berbagai penampilan mahalabiu yang ada, diduga adanya sebuah pola untuk mempraktekkan mahalabiu. Dari itu pula maka penelitian ini bertujuan mengungkap pola tersebut dan menjabarkan pola tersebut agar mampu menjadi sebuah tolak ukur atau panduan bagi masyarakat yang awam dengan mahalabiu untuk mengerti bagaimana praktek dari mahalabiu. Dalam penelitian ini digunakan teori x-bar sebagai alat untuk membedah pola dari kalimat mahalabiu. Data yang diperoleh langsung dari praktek mahalabiu pada acara pernikahan tanggal 16 Juni 2019 yang diambil menggunakan metode simak dan teknik catat. Dari penelitian ini ditemukan bahwa titik ambiguitas yang ada pada kalimat-kalimat Mahalabiu tersebut dapat berupa ambiguitas leksikal, sintaksis, gramatikal morfologis, dan fonetik yang berada di adjung. Frasa-frasa yang merupakan adjung dari frasa sebelumnya. Frasa pertama mampu berdiri sendiri, namun untuk menjadi sebuah kalimat yang berterima dalam Mahalabiu diperlukan adanya adjung yang melengkapi frasa tersebut dengan syarat adanya ketaksaan makna baik di frasa pertama atau frasa adjung. Frasa pemicu ketaksaan tersebut ditemukan berada di frasa-frasa yang menjadi adjung dari frasa pertama. Maka dari itu untuk membuat sebuah kalimat mahalabiu diperlukan pengetahuan kosakata bahasa Banjar yang luas yang disertai dengan penempatan frasa adjung yang diisi dengan ketaksaan makna pada bagian tersebut.","PeriodicalId":158585,"journal":{"name":"Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/anuva.5.3.447-462","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Penelitian ambiguitas kalimat dalam Mahalabiu berangkat dari fenomena tradisi lokal masyarakat suku Banjar yang dinamakan mahalabiu. Mahalabiu sendiri merupakan permainan ketaksaan makna atau ambiguitas yang memiliki intensi sebagai sebuah hiburan. Dari fenomena mahalabiu tersebut pula, dan dari berbagai penampilan mahalabiu yang ada, diduga adanya sebuah pola untuk mempraktekkan mahalabiu. Dari itu pula maka penelitian ini bertujuan mengungkap pola tersebut dan menjabarkan pola tersebut agar mampu menjadi sebuah tolak ukur atau panduan bagi masyarakat yang awam dengan mahalabiu untuk mengerti bagaimana praktek dari mahalabiu. Dalam penelitian ini digunakan teori x-bar sebagai alat untuk membedah pola dari kalimat mahalabiu. Data yang diperoleh langsung dari praktek mahalabiu pada acara pernikahan tanggal 16 Juni 2019 yang diambil menggunakan metode simak dan teknik catat. Dari penelitian ini ditemukan bahwa titik ambiguitas yang ada pada kalimat-kalimat Mahalabiu tersebut dapat berupa ambiguitas leksikal, sintaksis, gramatikal morfologis, dan fonetik yang berada di adjung. Frasa-frasa yang merupakan adjung dari frasa sebelumnya. Frasa pertama mampu berdiri sendiri, namun untuk menjadi sebuah kalimat yang berterima dalam Mahalabiu diperlukan adanya adjung yang melengkapi frasa tersebut dengan syarat adanya ketaksaan makna baik di frasa pertama atau frasa adjung. Frasa pemicu ketaksaan tersebut ditemukan berada di frasa-frasa yang menjadi adjung dari frasa pertama. Maka dari itu untuk membuat sebuah kalimat mahalabiu diperlukan pengetahuan kosakata bahasa Banjar yang luas yang disertai dengan penempatan frasa adjung yang diisi dengan ketaksaan makna pada bagian tersebut.
对玛哈拉比乌语中歧义的研究源于当地Banjar部落的一种叫做Mahalabiu的传统现象。Mahalabiu ketaksaan游戏本身作为一个娱乐意义或有歧义的意图。从这些mahalabiu怎样现象,有各种各样的外表的mahalabiu,疑似mahalabiu付诸实践的一种模式。也是那么的这项研究旨在揭示了这种模式,这种模式定义,以便能够成为社会的一个基准或指南的门外汉mahalabiu去理解如何从mahalabiu实践。在这项研究中,x-bar理论被用作解剖玛勒比句子模式的工具。2019年6月16日这项研究发现一个有歧义的句子Mahalabiu能够歧义词汇、句法语法的形态学上的语音,在adjung。这些短语是前一个短语的附录。短语句子能够自己站起来,而是为了成为第一个可接受的必要Mahalabiu的adjung补充短语中由于条件ketaksaan好adjung在第一个短语或词组的含义。发现这些短语ketaksaan触发器在第一的adjung短语的短语。因此作出必要一句话mahalabiu知识从Banjar伴随着广泛的位置语词汇短语adjung充满ketaksaan意义的部分。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信