{"title":"Pengaruh Inflasi, BI Rate dan IHSG Terhadap Nilai Aktiva Bersih Reksadana Syariah di Indonesia Periode 2015-2020","authors":"Nazira Maida, Nanda Safarida, Iskandar","doi":"10.32505/jim.v4i1.3921","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jangka pendek dan jangka panjang inflasi, BI rate dan IHSG terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana syariah di Indonesia. Metode yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI) dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang digunakan dalam bentuk periode per bulan mulai tahun 2015 hingga 2020 yang di publish selama 5 tahun berturut-turut. Metode analisis data menggunakan teknik analisis VAR (Vector Auto Regressive)/VECM (Vector Error Correction Model). Hasil penelitian estimasi VECM menunjukkan bahwa variabel Secara jangka pendek inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana syariah di Indonesia periode 2015-2020. Hal ini dibuktikan dengan hasil estimasi VECM dengan tstatistik (-2.39388) > ttabel (1.99547) dan secara jangka panjang inflasi tidak berpengaruh terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana syariah di Indonesia periode 2015-2020, yang dibuktikan dari hasil estimasi VECM (Vector Error Correction Model) dengan tstatistik (-1.54214) < ttabel (1.99547). Secara jangka pendek BI Rate tidak berpengaruh terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana syariah di Indonesia periode 2015-2020. Hal ini dibuktikan dari hasil estimasi VECM (Vector Error Correction Model) dengan tstatistik (-1.81465) < ttabel (1.99547) dan secara jangka panjang BI Rate berpengaruh negatif signifikan terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana syariah di Indonesia periode 2015-2020. Hal ini dibuktikan dari hasil estimasi VECM (Vector Error Correction Model) dengan tstatistik (-2.57219) > ttabel (1.99547). Secara jangka pendek IHSG tidak berpengaruh terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana syariah di Indonesia periode 2015-2020. Hal ini dibuktikan dari hasil estimasi VECM (Vector Error Correction Model) dengan tstatistik (-0.86317) < ttabel (1.99547) dan secara jangka panjang IHSG berpengaruh negatif signifikan terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana syariah di Indonesia periode 2015-2020. Hal ini dibuktikan dari hasil estimasi VECM (Vector Error Correction Model) dengan tstatistik (-3.94995) > ttabel (1.99547).","PeriodicalId":360570,"journal":{"name":"JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32505/jim.v4i1.3921","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jangka pendek dan jangka panjang inflasi, BI rate dan IHSG terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana syariah di Indonesia. Metode yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI) dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang digunakan dalam bentuk periode per bulan mulai tahun 2015 hingga 2020 yang di publish selama 5 tahun berturut-turut. Metode analisis data menggunakan teknik analisis VAR (Vector Auto Regressive)/VECM (Vector Error Correction Model). Hasil penelitian estimasi VECM menunjukkan bahwa variabel Secara jangka pendek inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana syariah di Indonesia periode 2015-2020. Hal ini dibuktikan dengan hasil estimasi VECM dengan tstatistik (-2.39388) > ttabel (1.99547) dan secara jangka panjang inflasi tidak berpengaruh terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana syariah di Indonesia periode 2015-2020, yang dibuktikan dari hasil estimasi VECM (Vector Error Correction Model) dengan tstatistik (-1.54214) < ttabel (1.99547). Secara jangka pendek BI Rate tidak berpengaruh terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana syariah di Indonesia periode 2015-2020. Hal ini dibuktikan dari hasil estimasi VECM (Vector Error Correction Model) dengan tstatistik (-1.81465) < ttabel (1.99547) dan secara jangka panjang BI Rate berpengaruh negatif signifikan terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana syariah di Indonesia periode 2015-2020. Hal ini dibuktikan dari hasil estimasi VECM (Vector Error Correction Model) dengan tstatistik (-2.57219) > ttabel (1.99547). Secara jangka pendek IHSG tidak berpengaruh terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana syariah di Indonesia periode 2015-2020. Hal ini dibuktikan dari hasil estimasi VECM (Vector Error Correction Model) dengan tstatistik (-0.86317) < ttabel (1.99547) dan secara jangka panjang IHSG berpengaruh negatif signifikan terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana syariah di Indonesia periode 2015-2020. Hal ini dibuktikan dari hasil estimasi VECM (Vector Error Correction Model) dengan tstatistik (-3.94995) > ttabel (1.99547).