{"title":"Pengaruh Penambangan Pasir terhadap Laju Degradasi Agradasi Dasar Sungai Progo","authors":"Rudi Saputra, Jazaul Ikhsan, Hakas Prayuda","doi":"10.56860/jtsda.v1i2.24","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sungai Progo merupakan sungai alami yang memiliki salah satu hulu yang bersumber di Gunung Merapi. Kondisi tersebut mengakibatkan Sungai Progo menerima dampak dari material yang terbawa oleh lahar dingin. Sedimentasi lahar dingin Gunung Merapi menghasilkan salah satu bahan bangunan yang memiliki nilai ekonomis tinggi yakni pasir. Hal tersebut menyebabkan terjadinya penambangan pasir di beberapa titik Sungai Progo. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis volume penambangan pasir, nilai ekonomis penambangan pasir, menghitung besaran angkutan sedimen, dan mengkaji dampak penambangan pasir terhadap stabilitas sungai progo (agradasi/ degradasi). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui data penambang pasir dan dampak ekonomi dari penambangan pasir, jumlah angkutan sedimen, dan nilai agradasi/degradasi Sungai Progo. Metode penelitian dilakukan dengan survei wawancara untuk mendapatkan data volume penambang pasir yang diambil setiap hari, kemudian angkutan sedimen dihitung dengan formula Englund dan Hansen (1950). Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah penambangan pasir sebesar 76680 m3/tahun, dampak ekonomi akibat penambangan pasir salah satunya adalah terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat sekitar lokasi penambangan, nilai ekonomis yang dihasilkan oleh penambangan pasir per tahun senilai Rp. 6.129.000.000,- dengan jumlah penambang sekitar 198 orang, angkutan sedimen titik Jembatan Kebon Agung II sebesar 548.700,24 m3/tahun, titik Jembatan Kebon Agung I sebesar 485.977,69 m3/tahun, titik Jembatan Bantar sebesar 763.913,10 m3/tahun. Pias 1 (titik Jembatan Kebon Agung II sampai ke Jembatan Kebon Agung II) mengalami kecenderungan agradasi, dengan nilai degradasi sebesar 0,1537 m/tahun. Sedangkan, pias 2 (titik Jembatan Kebon Agung I sampai ke Jembatan Bantar) mengalami kecenderungan degradasi, dengan nilai degradasi sebesar -0,5218 m/tahun.","PeriodicalId":249288,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Sumber Daya Air","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik Sumber Daya Air","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56860/jtsda.v1i2.24","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Sungai Progo merupakan sungai alami yang memiliki salah satu hulu yang bersumber di Gunung Merapi. Kondisi tersebut mengakibatkan Sungai Progo menerima dampak dari material yang terbawa oleh lahar dingin. Sedimentasi lahar dingin Gunung Merapi menghasilkan salah satu bahan bangunan yang memiliki nilai ekonomis tinggi yakni pasir. Hal tersebut menyebabkan terjadinya penambangan pasir di beberapa titik Sungai Progo. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis volume penambangan pasir, nilai ekonomis penambangan pasir, menghitung besaran angkutan sedimen, dan mengkaji dampak penambangan pasir terhadap stabilitas sungai progo (agradasi/ degradasi). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui data penambang pasir dan dampak ekonomi dari penambangan pasir, jumlah angkutan sedimen, dan nilai agradasi/degradasi Sungai Progo. Metode penelitian dilakukan dengan survei wawancara untuk mendapatkan data volume penambang pasir yang diambil setiap hari, kemudian angkutan sedimen dihitung dengan formula Englund dan Hansen (1950). Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah penambangan pasir sebesar 76680 m3/tahun, dampak ekonomi akibat penambangan pasir salah satunya adalah terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat sekitar lokasi penambangan, nilai ekonomis yang dihasilkan oleh penambangan pasir per tahun senilai Rp. 6.129.000.000,- dengan jumlah penambang sekitar 198 orang, angkutan sedimen titik Jembatan Kebon Agung II sebesar 548.700,24 m3/tahun, titik Jembatan Kebon Agung I sebesar 485.977,69 m3/tahun, titik Jembatan Bantar sebesar 763.913,10 m3/tahun. Pias 1 (titik Jembatan Kebon Agung II sampai ke Jembatan Kebon Agung II) mengalami kecenderungan agradasi, dengan nilai degradasi sebesar 0,1537 m/tahun. Sedangkan, pias 2 (titik Jembatan Kebon Agung I sampai ke Jembatan Bantar) mengalami kecenderungan degradasi, dengan nilai degradasi sebesar -0,5218 m/tahun.
普罗戈河是一条天然河流,发源于默拉皮山。这种情况导致普罗戈河接受了由冰冷熔岩携带的物质的影响。火山冷熔岩的减少产生了一种具有高度经济价值的建筑材料,即沙子。这导致了在普罗戈河的一些地方的沙子开采。本研究旨在分析砂矿的体积、沙开采的经济价值、计算沉淀物运输的数量,并评估砂开采对progo河稳定(a级/降解)的影响。本研究旨在查明矿山数据和沉积物运输数量以及普罗戈河的a级/降解值所产生的经济影响。研究方法是对探矿者每天提取的数据进行调查,然后用Englund和Hansen配方计算出沉积物的体积(1950)。研究结果显示,沙子开采数量76680万立方米/年,暴露出沙子开采造成的经济影响,其中之一就是对社会就业地点周围开采,采矿所产生的经济价值每年价值6129000000 Rp的沙子,沉淀物-的矿工数量约为198人,交通桥点一点土地II 548.700,24万立方米/年,伟大的土地我485.977,69万立方米/年,伟大的桥Bantar桥的顶点为763,913,10立方米/年。Pias 1 (Kebon great II桥至Kebon great II桥)经历了a级下降,其下降速度为每年0.1537年。另一方面,pias 2 (Kebon great I大桥到Bantar大桥的点)经历了一种趋势,其下降速度为-公元518年/年。