{"title":"PENGARUH PEMBERIAN SAYUR GAMBAS (LUFFA ACUTANGULAR) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2","authors":"Roihatul Zahroh, Yenny Hariyanto, Yuanita Syaiful","doi":"10.55129/jnerscommunity.v13i1.1625","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Diabetes Melitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya dengan kadar gula darah melebihi dari 200 mg/dl. Penatalaksanaan diabetes mellitus selain dengan farmakologi, modifikasi gaya hidup, dapat juga dengan terapi komplementer yaitu memanfaatkan sayur gambas. Sayuran gambas mengandung zat aktif dapat menurunkan kadar glukosa darah karena memiliki kandungan curcubitacin yang termasuk ke dalam golongan saponin. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian sayur gambas (Luffa Acutangular) terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas Pembantu Mojosarirejo Gresik.\nDesain penelitian ini menggunakan one grup pre post test design. Metode sampling menggunakan purposive sampling. Sampel diambil sebanyak 19 responden yang diintervensi menggunakan pemberian sayur gambas dilakukan selama 14 hari diberikan 1 kali perhari sebanyak 100 gram. Variabel independen yaitu pemberian Sayur Gambas. Variabel dependen yaitu Diabetes Melitus tipe 2. Data penelitian ini diambil menggunakan alat glukotest dan lembar observasi.\nHasil uji statistik Uji paired t-tes didapatkan nilai (2-tailed) = 0.000 dengan standar <0,05 maka H1 diterima artinya ada pengaruh pemberian sayur gambas terhadap Diabetes Melitus tipe 2. Nilai mean sebelum diberikan sayur gambas adalah 217,21 dan mean sesudah diberikan sayur gambas adalah 149,89.\nPemberian sayur gambas menurunkan kadar gula darah sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif pengobatan pada pasien diabetes mellitus tipe 2.","PeriodicalId":150567,"journal":{"name":"Journals of Ners Community","volume":"102 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journals of Ners Community","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55129/jnerscommunity.v13i1.1625","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Diabetes Melitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya dengan kadar gula darah melebihi dari 200 mg/dl. Penatalaksanaan diabetes mellitus selain dengan farmakologi, modifikasi gaya hidup, dapat juga dengan terapi komplementer yaitu memanfaatkan sayur gambas. Sayuran gambas mengandung zat aktif dapat menurunkan kadar glukosa darah karena memiliki kandungan curcubitacin yang termasuk ke dalam golongan saponin. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian sayur gambas (Luffa Acutangular) terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas Pembantu Mojosarirejo Gresik.
Desain penelitian ini menggunakan one grup pre post test design. Metode sampling menggunakan purposive sampling. Sampel diambil sebanyak 19 responden yang diintervensi menggunakan pemberian sayur gambas dilakukan selama 14 hari diberikan 1 kali perhari sebanyak 100 gram. Variabel independen yaitu pemberian Sayur Gambas. Variabel dependen yaitu Diabetes Melitus tipe 2. Data penelitian ini diambil menggunakan alat glukotest dan lembar observasi.
Hasil uji statistik Uji paired t-tes didapatkan nilai (2-tailed) = 0.000 dengan standar <0,05 maka H1 diterima artinya ada pengaruh pemberian sayur gambas terhadap Diabetes Melitus tipe 2. Nilai mean sebelum diberikan sayur gambas adalah 217,21 dan mean sesudah diberikan sayur gambas adalah 149,89.
Pemberian sayur gambas menurunkan kadar gula darah sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif pengobatan pada pasien diabetes mellitus tipe 2.